Tantangan Implementasi Green Jobs di Indonesia

Ilustration of Energy Transition. Source: Pixabay
  • Ketergantungan Indonesia terhadap produksi batu bara berdasarkan data KESDM RI 2023 tertinggi tahun 2023 masih didominasi Batubara (40,46%) sedangkan produksi EBT (13,09%). 
  • Green Awareness adalah kesadaran terhadap isu lingkungan. Menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), green awareness meliputi: kesadaran terhadap isu lingkungan, persepsi terhadap isu lingkungan dan optimalisasi lingkungan.
  • Menurut Environmental Performance Index (EPI) pada tahun 2022, Indeks Kinerja Lingkungan dan tingkat kesadaran terhadap lingkungan, Indonesia menempati posisi 164 dari 180.

Perubahan iklim menjadi isu global yang signifikan, dengan dampak seperti naiknya permukaan air laut dan perubahan suhu yang tidak menentu. Hal ini menuntut negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan dekarbonisasi guna mengurangi kerusakan lingkungan akibat aktivitas ekonomi yang tidak ramah lingkungan.

Dekarbonisasi adalah upaya pengurangan emisi karbon, termasuk gas rumah kaca, serta pengembangan infrastruktur untuk mencapai ekonomi global yang rendah karbon dan netralitas iklim. Meskipun sering diangkat sebagai keharusan, praktik dekarbonisasi dalam ekonomi merupakan tantangan besar.

Ketergantungan Batu Bara Indonesia

Ilustration of Coal Production. Source: Pixabay

Proses dekarbonisasi dan transisi energi, serta penerapan green jobs, masih menjadi tantangan bagi negara-negara di Asia Tenggara dan Afrika karena tingginya produksi minyak dan gas bumi yang mendukung ekonomi negara.

Indonesia masih sangat bergantung pada produksi energi fosil. Berdasarkan data bauran energi KESDM RI 2023, bauran energi tertinggi tahun 2023 didominasi oleh batu bara (40,46%), minyak bumi (30,18%), gas bumi (16,28%), dan EBT (13,09%). Hal ini menunjukkan bahwa produksi batu bara masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan EBT di Indonesia.

Selain ketergantungan tinggi terhadap energi fosil, Indonesia juga menghadapi tantangan lain, termasuk Green Awareness, revitalisasi pendidikan, dan integrasi kurikulum green skills.

Baca Juga:



Green Awareness

Ilustration of Green Awareness. Source: Pixabay

Sebelum mengimplementasikan green jobs, makin tahu Indonesia, fundamental green awareness menjadi dasar penting bagi perkembangan isu green jobs. Mengutip dari The Conversation, green awareness dikenal sebagai nilai kesadaran terhadap lingkungan, sedangkan menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), green awareness mencakup:

  1. Kesadaran terhadap isu lingkungan, diukur melalui pengetahuan dan informasi mengenai isu lingkungan yang berkembang.
  2. Persepsi terhadap isu lingkungan, diukur melalui kepedulian masyarakat terhadap isu tersebut.
  3. Optimisme lingkungan, diukur melalui tindakan masyarakat untuk melestarikan lingkungan.

Untuk melihat besaran tingkat kesadaran Indonesia terhadap lingkungan dalam kancah internasional, data dalam Environmental Performance Index (EPI) pada tahun 2022 menyatakan bawah dari total 180 negara di dunia, tiga besar negara dengan Indeks Kinerja Lingkungan dan tingkat kesadaran terhadap lingkungan diduduki oleh negara Eropa yaitu, Denmark, Inggris dan Finlandia. Sedangkan untuk Indonesia sendiri berada pada posisi 164 di bawah negara ASEAN lainya, seperti Laos (peringkat 149) dan Kamboja (peringkat 154).

Baca Juga:



Kesadaran terhadap lingkungan ini yang akan menjadi dasar pemahaman bagi seluruh lapisan masyarakat untuk dapat berkontribusi terhadap lingkungan demi mencapai keberlanjutan bumi dan menghadapi permasalahan krisis lingkungan. Melihat data diatas tentu, Indonesia perlu untuk meningkatkan strategi untuk pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) di tahun 2030 dan tujuan lainnya yang telah dicanangkan oleh pemerintah untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi masyarakat.

Dalam membangun kesadaran terhadap permasalahan lingkungan, institusi pendidikan menjadi salah satu indikator penting dalam mendorong kesukesan perkembangan green jobs, sosialisasi secara dini ataupun menerapkan kurikulum green skills secara langsung memiliki peran dalam mendorong siswa menerapkan praktik keberlanjutan pengurangan karbon dalam kehidupan, seperti mulai menggunakan transportasi umum hingga membawa keperluan makan dan belanja sendiri.

Mari bersama-sama mendorong kesadaran akan pentingnya transisi energi dan dekarbonisasi untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Setiap langkah kecil yang kita ambil, dari meningkatkan pengetahuan hingga mengubah kebiasaan sehari-hari, memiliki dampak besar terhadap keberlangsungan bumi. Dengan meningkatkan Green Awareness dan mendukung penerapan energi terbarukan, kita dapat mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Jadilah bagian dari perubahan positif ini dan bergabunglah dalam gerakan menuju Indonesia yang lebih hijau dan rendah karbon!

#zonaebt #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

[1] Pemerintah Kejar Target Tingkatkan Bauran EBT (KESDM 2023)

[2] Apa yang Bisa Dilakukan Institusi Pendidikan untuk Menyambut Era ‘Green Jobs’?

[3] Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan

[4] Environmental Performance Index (EPI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 Comment

  1. Só gostaria de dizer que seu artigo é tão surpreendente A clareza em sua postagem é muito legal e posso presumir que você é um especialista neste assunto. Com sua permissão, permita-me pegar seu feed RSS para me manter atualizado com as próximas postagens. Um milhão de agradecimentos e por favor continue o trabalho agradável