Inovasi Mengolahan Sampah Untuk Budidaya Maggot

Sampah Organik
  • Pemerintah Kota Pekolongan membuat terobosan yaitu mengolah sampah untuk budidaya maggot agar memiliki nilai ekonomis
  • Program inovasi Pemerintah Kota Pekalongan ini diberi istilah Oops Mami yaitu Omah Olah Pilih Sampah Mandiri dan Berekonomi.
  • Memanfaatkan sampah dengan mengelola untuk dibudidayakan maggot.

Pada (27/06/2022) – Pemerintah Kota Pekolongan membuat terobosan yaitu mengolah sampah untuk budidaya maggot agar memiliki nilai ekonomis.

Mendengar kata maggot mungkin bagi sebagian orang masih terdengar asing di telinga. Namun, ketika mendengar kata belatung, mungkin sudah sering kita dengar dan lebih familiar karena bentuknya yang menggelikan dan membuat bulu kuduk merinding.

Maggot atau dalam penyebutan lain disebut dengan belatung, merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa Latin.

Seperti yang sudah disebutkan, bahwa maggot merupakan larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.

Dalam sebagian besar peternak ikan dan unggas umumnya membeli maggot dalam jumlah besar, baik yang kering maupun segar. Maggot tersebut akan ditambahkan ke pakan ternak, atau menjadi  makanan langsung untuk hewan.

Dalam program inovasi Pemerintah Kota Pekalongan ini diberi istilah Oops Mami yaitu Omah Olah Pilih Sampah Mandiri dan Berekonomi.

Program ini berlokasi di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di Kelurahan Bendankergon, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

Baca juga:



Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Joko Purnomo mengatakan, inovasi ini dilatarbelakangi dari permasalahan sampah di TPS Degayu.

Volume sampah yang berada di sana sudah overload, melebihi kapasitas yang ada. Sedangkan kapasitas dari ruang TPS tersebut hampir menipis.

Oleh karena itu, muncul sebuah ide untuk memanfaatkan sampah dengan mengelola untuk dibudidayakan maggot.

Maggot hidup dengan cara memakan limbah organik. Kemampuan maggot dalam menguraikan sampah terbilang cepat, dikarenakan maggot termasuk serangga yang cukup rakus dalam memakan makanannya sehingga cepat dalam menguraikan sampah organik.

Manfaat Maggot

Di samping itu, maggot juga memiliki banyak sekali manfaat di antaranya yaitu, Pertama menjadi salah satu alternatif pakan ikan. Kedua digunakan untuk memberi makan berbagai unggas seperti ayam, kalkun dan bebek.

Ketiga, Maggot juga berfungsi sebagai pengganti tepung ikan yang sangat baik dalam produksi pakan. Keempat, maggot sebagai solusi untuk pengelolaan sampah di peternakan karena sampah merupakan bahan baku pembuatan belatung.

Dan yang terakhir, maggot dapat diberikan sebagai pupuk untuk produksi tanaman. Dari manfaat ini, maggot bisa berguna bagi sampah yang ada di sekitar kita untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk penguraian sampah organik.

Tahap-tahap dalam Pengelolaan

Tahapan pertama, yaitu memilah sampah berdasarkan jenisnya dengan menggunakan mesin, lalu dijadikan bubur sampah.

Tahapan kedua, yaitu setelah sampah menjadi bubur, sampah bubur tersebut diletakkan di biofon untuk makan maggot.

“Siklusnya berulang, kami hanya mengeluarkan anggaran untuk membeli maggot pertama,” pungkasnya.

Joko juga menambahkan apabila produksi maggot lebih, akan dikembangkan kembali di tanah milik Pemerintah Kota untuk dijadikan sebagai lahan pertanian, perikanan dan peternakan.

“Jika produksi maggot berlebih, kami akan mengembangkan tanah bengkok milik pemerintah kota untuk lahan perikanan, pertanian dan peternakan bekerja sama dengan OPD terkait,” lanjut Joko.

Baca juga:



Walikota Pekalongan, Ahmad Afzzan Arslan Djunaid memberikan apresiasi terhadap terobosan inovasi tersebut, yang digaungkan oleh Kepala DLH Kota Pekalongan Joko Purnomo.

Pilot project ini bekerja dengan mendatangkan mesin pemilah sampah yang berasal dari masyarakat. Ia menilai bahwa inovasi tersebut tidak hanya menyasar pada pengolahan sampah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi.

Ahmad Afzan Arslan Djunaidi mengatakan sampah menjadi permasalahan dan masih menjadi perhatian bersama, kalau dihitung terdapat 4 ons yang dihasilkan warga.

“Permasalahan sampah ini masih menjadi perhatian bersama. Di mana kalau dihitung, setiap harinya rata-rata masyarakat di Kota Pekalongan menghasilkan sampah dari rumah tangga sebesar 4 ons,” ujar Ahmad selaku Walikota Pekalongan.

Walikota Pekalongan juga menambahkan bahwa penanganan masalah sampah juga membutuhkan peran dari masyarakat.

Harus ada kesadaran untuk memulai memilah sampah dari rumah tangga. Ia mengajak masyarakat untuk juga bersama-sama menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. 

“Kami juga mengajak para komunitas peduli lingkungan untuk bisa membantu dan mengawal program-program penanganan sampah, seperti Oops Mami ini.

Harapannya kedepan bisa terwujud pengelolaan sampah yang semakin baik di Kota Pekalongan,” tutupnya.

Editor: Gede Herry Arum Wijaya

Referensi:
[1] Pemerintah Kota Pekalongan Buat Inovasi Olah Sampah untuk Budidaya Maggot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

250 Comment