
Jakarta, 9 Oktober 2025 — Telkom Indonesia menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan sebagai bagian integral dari strategi bisnis. Dalam langkah signifikan untuk memerangi perubahan iklim, Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom menyelenggarakan sebuah pelatihan transformatif: “Planning, Measurement, and Registration of Carbon Offsetting through Forestry and Mangrove Projects in SRN” pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Pelatihan online ini adalah sebuah terobosan. Telkom melihatnya sebagai investasi strategis yang akan menghasilkan dampak nyata, terukur, dan berkelanjutan. Pelatihan ini secara langsung menyasar titik kritis: bagaimana program sosial dapat diukur dan divalidasi sebagai kontribusi nyata terhadap target iklim nasional. Dengan menggandeng Zonaebt, Telkom memastikan stafnya tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mekanisme praktis dan teknis di balik proyek-proyek penyerapan karbon.
Selama pelatihan, para peserta menyelami seluk-beluk Sistem Registri Nasional Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca (SRN PPI), sebuah platform resmi yang memastikan setiap upaya penurunan emisi tercatat dan transparan. Mereka dibekali dengan pengetahuan mendalam tentang konsep blue carbon, yaitu karbon yang diserap dan disimpan oleh ekosistem pesisir seperti mangrove, lamun, dan rawa payau. Pemahaman ini krusial mengingat potensi besar Indonesia, sebagai negara kepulauan, dalam memanfaatkan ekosistem pesisir untuk mitigasi iklim.

Sesi pelatihan dirancang dengan sangat praktis, mencakup seluruh siklus hidup sebuah proyek karbon. Mulai dari identifikasi lokasi proyek yang berpotensi tinggi untuk penyerapan karbon, penyusunan dokumen proyek teknis yang ketat (PDD/DRAM), hingga proses validasi dan verifikasi oleh pihak ketiga yang independen. Seluruh tahapan ini adalah prasyarat untuk memperoleh sertifikasi kredit karbon yang sah, menjamin bahwa setiap klaim penyerapan karbon memiliki kredibilitas tinggi.
Lebih dari sekadar teori, pelatihan ini juga mencakup simulasi riil, termasuk perhitungan potensi karbon dan skema pembiayaan mandiri untuk proyek-proyek TJSL. Pendekatan ini memungkinkan Telkom untuk membangun model TJSL yang tidak hanya berdampak, tetapi juga berkelanjutan secara finansial, mengurangi ketergantungan pada anggaran perusahaan dan membuka peluang kolaborasi dengan pihak luar.
“Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam menjembatani praktik CSR dengan kebijakan pengurangan emisi nasional,” ujar I Kadek Alamsta Suarjuniarta, CEO ZonaEBT dan fasilitator kegiatan. “Dengan memahami mekanisme proyek pengurangan emisi karbon, termasuk pemahaman mengenai prosedur, regulasi, dan SRN (termasuk tahapan sertifikasi karbon), Telkom dapat berperan aktif dalam membangun model CSR hijau yang terukur, transparan, dan berdampak jangka panjang.” ujar Trimo Pamudji Al Djono, selaku narasumber.
Inisiatif ini menegaskan posisi Telkom Indonesia sebagai korporasi yang bertanggung jawab dan inovatif, secara proaktif mengambil peran dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pelatihan ini secara langsung mendukung SDG 13 (Aksi Iklim) dengan mengintegrasikan program keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan, SDG 15 (Ekosistem Daratan) melalui fokus pada proyek kehutanan dan mangrove, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan menjalin kolaborasi strategis dengan entitas seperti Zona EBT.

Melalui investasi pada kapasitas internal ini, Telkom siap melahirkan program-program TJSL yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari solusi global untuk krisis iklim. Perusahaan kini memiliki keahlian untuk merancang, melaksanakan, dan mendaftarkan proyek penyerapan karbon yang kredibel, membuka jalan untuk kontribusi yang lebih besar dan terukur bagi masa depan yang lebih hijau.
Tentang ZonaEBT
Berdiri sejak April 2021, ZonaEBT adalah platform informasi dan edukasi energi terbarukan di Indonesia. Dengan visi untuk memberdayakan setiap individu dan organisasi menuju transisi energi yang adil dan berkelanjutan, ZonaEBT aktif mendukung upaya dekarbonisasi di tanah air.