5 Kota di Indonesia yang Jadi Model Berkelanjutan: Siap-Siap Terkagum!

Ilustrasi Tumbuhan
Ilustrasi Tumbuhan. Sumber: pixabay.com
  • Kediri, Madiun, Blitar, Semarang, dan Wonogiri adalah contoh nyata bahwa keberlanjutan dapat dicapai melalui kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
  • Dengan menerapkan kebijakan inovatif serta meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga lingkungan hidup, kota-kota ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warganya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap mitigasi perubahan iklim.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, kelajuan urbanisasi, dan degradasi lingkungan, keberlanjutan menjadi isu utama dalam pengelolaan kota. Indonesia sebagai negara dengan populasi besar melimpah dan geografis khas khatulistiwa, menghadapi sejumlah tantangan unik dalam menciptakan kota-kota yang ramah lingkungan sekaligus layak huni. Namun, beberapa kota di Indonesia telah berhasil menunjukkan komitmen luar biasa terhadap keberlanjutan dengan menerapkan kebijakan inovatif dan melibatkan masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Melalui program UI GreenCityMetric oleh Universitas Indonesia yang setiap tahunnya melakukan pemeringkatan pada keberlanjutan kota-kota di Indonesia berdasarkan enam indikator utama, yaitu tata ruang dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, pengelolaan limbah, pengelolaan air, akses dan mobilitas, serta tata pamong. Program ini memberikan gambaran tentang sejauh mana kota-kota di Indonesia berupaya menjadi lebih hijau dan berkelanjutan.

Artikel ini akan menyajikan lima kota paling berkelanjutan di Indonesia menurut UI GreenCityMetric 2024. Kota-kota ini tidak hanya berhasil menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain.

1. Kota Kediri

Five Crossroad Monument
Five Crossroad Monument. Sumber: pixabay.com

Kota Kediri memuncaki peringkat teratas sebagai kota paling berkelanjutan di Indonesia dengan perolehan skor keseluruhan 7570. Kota ini telah menjadi contoh sukses dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Salah satu langkah signifikan yang dilakukan adalah pengembangan transportasi ramah lingkungan. Pemerintah Kota Kediri telah membangun jalur sepeda yang aman dan nyaman untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan bermotor ke moda transportasi yang lebih hijau.

Kediri berhasil memimpin keberlanjutan dengan pengelolaan ruang terbuka hijau. Taman-taman kota diperluas dan dirawat dengan baik untuk menyuguhkan ruang rekreasi bagi warga sekaligus meningkatkan kualitas udara. Pemerintah setempat turut giat mengedukasi masyarakat perihal pentingnya pemilahan sampah yang melibatkan komunitas lokal.

Inisiatif lainnya adalah penggunaan teknologi digital untuk memantau konsumsi energi di ruang publik, serta penerapan panel surya pada beberapa bangunan pemerintah. Langkah-langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi energi.

2. Kota Madiun

Kota Madiun
Kota Madiun. Sumber: arsip-ppid.madiunkota.go.id

Kota Madiun berada di posisi kedua dengan perolehan skor 7540, selisih tipis dengan Kota Kediri. Pemerintah Kota Madiun dikenal karena pendekatan inklusifnya untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan. Salah satu program unggulan adalah “Madiun Hijau,” yang bertujuan untuk menanam ribuan pohon setiap tahun di area perkotaan maupun pedesaan.

Madiun telah menapaki era modernisasi sistem transportasi publik dengan memperkenalkan bus listrik sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, Madiun memprioritaskan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, seperti trotoar ,untuk pejalan kaki dan jalur khusus sepeda.

Dalam hal pengelolaan limbah, Madiun telah membangun fasilitas daur ulang modern yang mampu mengolah sampah organik menjadi kompos untuk digunakan dalam pertanian lokal. Program-program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Baca Juga



3. Kota Blitar

DLH Kota Blitar
DLH Kota Blitar. Sumber: blitarkota.go.id

Kota Blitar menempati posisi ketiga dengan skor 7120, berkat fokusnya pada energi terbarukan dan konservasi air. Kota ini telah memasang panel surya di sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, kantor pemerintahan, dan rumah sakit untuk menekan ketergantungan pada energi fosil.

Blitar memiliki program unik bernama “Blitar Bersih Air,” yang bertujuan untuk melindungi sumber daya air dari pencemaran melalui edukasi publik pengadaan kebijakan regulasi ketat terhadap industri lokal. Program ini dilengkapi dengan pembangunan sistem drainase modern demi mencegah potensi bencana banjir sekaligus mempertahankan kualitas air tanah.

Pada aspek pengelolaan limbah, Blitar telah mendirikan pusat daur ulang yang terintegrasi dengan komunitas lokal. Warga didorong untuk memilah sampah sebelum dibuang. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos untuk mendukung pertanian wilayah perkotaan.

4. Kota Semarang

Ilustrasi Penghijauan Kota
Ilustrasi Penghijauan Kota. Sumber: dlh.semarangkota.go.id

Sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, Semarang menghadapi tantangan besar dalam menciptakan keberlanjutan. Namun, kota ini berhasil menempati posisi keempat dengan skor 7100 berkat berbagai inovasi hijaunya.

Sebuah langkah paling menonjol adalah pengembangan transportasi publik berbasis listrik seperti bus Trans Semarang yang ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi polusi udara, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas transportasi bagi warganya.

Semarang juga fokus pada penataan ruang terbuka hijau melalui revitalisasi taman-taman kota dan pembangunan hutan kota baru di daerah pinggiran. Selain itu, pemerintah kota bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menanam pohon mangrove di sepanjang garis pantai guna mencegah abrasi sekaligus meningkatkan keanekaragaman hayati.

5. Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri. Sumber: solopos.com

Kabupaten Wonogiri melengkapi daftar lima besar kota paling berkelanjutan di Indonesia dengan perolehan skor 7050. Kabupaten ini dikenal atas upayanya dalam memanfaatkan energi terbarukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga air kecil (PLTA mini) yang memanfaatkan aliran sungai lokal.

Wonogiri turut aktif dalam program konservasi air melalui pembangunan embung-embung kecil di pedesaan untuk memastikan ketersediaan air selama musim kemarau. Selain itu, pemerintah kabupaten mendorong praktik pertanian berkelanjutan dengan memberikan pelatihan kepada petani seputar teknik irigasi hemat air dan penggunaan pupuk organik.

Dalam hal pengelolaan limbah, Wonogiri telah meluncurkan program “Zero Waste Village,” yang bertujuan untuk menciptakan desa-desa bebas sampah melalui edukasi masyarakat dan penerapan teknologi daur ulang sederhana.

Keberhasilan kota-kota tersebut menunjukkan bahwa keberlanjutan bukanlah sekadar konsep abstrak tetapi dapat diwujudkan melalui tindakan nyata dan kolaboratif. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam inisiatif keberlanjutan jika lebih banyak daerah mengikuti jejak lima kota ini.

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes
Editor: Tri Indah Lestari

Referensi