- Startup EBT (Energi Baru Terbarukan) memiliki peluang sukses apabila ditingkatkan dengan maksimal.
- EBT merupakan sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
- Potensi EBT di Indonesia cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Startup EBT (Energi Baru Terbarukan) memiliki peluang yang sukses karena kini EBT semakin populer. Hal ini dikarenakan sumber energi fosil yang semakin menipis.
Seperti yang sobat EBT Hores ketahui, Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan energi yang dihasilkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan energi yang ramah lingkungan.
Oleh karena itu, startup EBT memiliki peluang yang sukses untuk berkembang dan dengan meningkatkan EBT maka akan mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi fosil.
Startup EBT (Energi Baru Terbarukan)
Startup EBT (Energi Baru Terbarukan) merupakan perusahaan atau bisnis rintisan yang berfokus pada energi terbarukan. Startup EBT memiliki potensi yang besar untuk berkembang karena permintaan akan sumber energi yang ramah lingkungan semakin meningkat.
Seperti yang kita ketahui bahwa energi fosil kini semakin menipis. Oleh karena itu, dengan adanya EBT maka menjadi solusi agar dapat beralih dari energi fosil ke energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Namun, untuk memulai bisnis EBT memerlukan modal yang besar, persaingan yang ketat, dan peraturan yang ketat serta harus memiliki ide kreatif dan solusi untuk masalah industri energi baru terbarukan yang ada saat ini. Selain itu, harus memiliki tim yang solid dan berpengalaman serta modal yang cukup untuk membiayai operasi bisnis.
Baca Juga:
- Keren! 5 Startup Lokal EBT Ini Mendorong Keberlanjutan Energi di Indonesia
- 7 Startup Energi Baru Terbarukan (EBT) Teratas: Manfaat dan Peluang
Meskipun memiliki modal yang besar, bisnis startup EBT memiliki peluang yang besar dan menjanjikan. Apa saja peluangnya? Yuk simak pembahasan berikut.
Peluang Startup EBT
Mengembangkan bisnis startup EBT memiliki peluang yang sangat besar. Menurut Dadan dalam KESDM, keberadaan startup EBT diharapkan dapat menggerakan roda perekonomian di masa mendatang. Berikut merupakan peluang startup EBT:
1. Tingginya Permintaan
Permintaan sumber energi terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan akan semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat karena untuk keberlangsungan lingkungan dan mengurangi emisi GRK (Gas Rumah Kaca). Selain itu, potensi EBT (Energi Baru Terbarukan) di Indonesia cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
2. Adanya Dukungan Pemerintah
Pemerintah memberikan dukungan finansial dan intensif bagi startup EBT. Hal ini dilakukan untuk membantu startup EBT dalam memperoleh modal dan memperluas jangkauan bisnisnya.
3. Trend Dunia
Dalam kerangka perubahan iklim, pemanfaatan EBT (Energi Baru Terbarukan) sebagai energi bersih menjadi trend dunia karena dapat menurunkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca).
4. Biaya Pemeliharaan Relatif Murah
Dalam pemeliharaannya EBT memiliki biaya yang relatif lebih murah karena sumber energi baru terbarukan yang tersedia setempat.
5. Inovasi Teknologi
Di era zaman yang semakin maju dan teknologi yang semakin berkembang dapat memudahkan startup EBT untuk menghasilkan sumber energi yang efisien dan harganya lebih terjangkau.
6. Memiliki Pertumbuhan Energi
Memiliki pertumbuhan energi yang relatif tinggi karena pertumbuhan ekonomi juga relatif tinggi sekitar 5-6 persen per tahun.
Baca Juga:
- Memilah, Mengolah, dan Mendaur Ulang: Saatnya Kurangi Impor Sampah
- Mengenal Peranan Penting Startup EBT dalam Masa Depan Energi Berkelanjutan
Strategi Sukses EBT
- Mandatory Biodiesel
Kebijakan ini mengharuskan penggunaan biodiesel, bahan bakar yang berasal dari sumber alam seperti minyak nabati atau lemak hewan.
Tujuan kebijakan ini adalah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar yang berasal dari sumber daya terbarukan yang lebih berkelanjutan.
- Co-firing PLTU
Co-firing adalah metode pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggabungkan pembakaran bahan bakar fosil dengan pembakaran biomassa atau limbah organik.
Upaya ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan bersamaan dengan pembakaran bahan bakar fosil.
- Pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF)
RDF merupakan bahan bakar alternatif yang dibuat dari limbah padat non-organik seperti kertas, plastik, dan kardus.
Proses pengolahan limbah ini menghasilkan bahan bakar yang dapat digunakan dalam pembangkit listrik atau proses industri, sehingga mengurangi jumlah limbah padat yang masuk ke tempat pembuangan sampah.
- Penggantian Diesel dengan Pembangkit Listrik Energi EBT
Hal ini merupakan langkah yang digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada diesel sebagai sumber daya energi.
Dengan menggantikan mesin diesel ke pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi angin, air, dan surya maka akan membantu mengurangi polusi dan dampak negatif pada lingkungan.
- Mendorong Pemanfaatan Kendaraan Listrik
Menggunakan kendaraan listrik lebih baik daripada menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil karena kendaraan listrik dapat membantu mengurangi emisi gas buang, polusi udara, dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang kini semakin menipis.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi:
[1] Panggilan Bagi Milenial untuk Mengembangkan Startup EBT
[2] Peluang Pemuda Membangun Startup EBT Kian Terbuka
[3] Mandatori B30 Berikan Penghematan Hingga Rp29,9 Triliun
[4] Strategi Pengembangan dan Pemanfaatan EBT Menuju Net Zero Emission
[5] Prospek Startup EBT di Indonesia: Peluang Energi Baru Terbarukan