6 Startup Energi Terbarukan Teratas di Asia Tenggara

Ilustrasi Panel Surya. Sumber: unsplash.com

  • Beberapa startup di Asia Tenggara juga bergerak di bidang energi terbarukan untuk mencari solusi dari perubahan iklim
  • Energi bersih dan energi terbarukan merupakan bidang yang sedang menjadi topik yang diminati oleh negara-negara Asia Tenggara
  • Singapura merupakan negara Asia Tenggara yang memiliki investor terbanyak dalam investasi di startup bidang energi terbarukan

Startup EBT – Di dunia ini, banyak sekali jenis perusahaan startup yang berkembang tak terkecuali startup di bidang energi terbarukan. Tak hanya negara di kawasan-kawasan tertentu tertentu, negara di kawasan Asia Tenggara juga mulai menunjukkan minatnya dalam mengembangkan startup energi terbarukan (EBT). Pengembangan startup ini tentunya bertujuan untuk membantu negara di Asia Tenggara dalam mencari solusi dari perubahan iklim.

Dalam membuat startup EBT ini, tentunya membutuhkan modal yang cukup besar juga. Oleh karena itu, para startup harus berusaha dalam mencari investor yang ingin berinvestasi dalam perusahaan maupun produk mereka ini. Semakin banyak investor yang menginvestasikan modalnya, tentu akan semakin meningkatkan kualitas startup serta akan membantu startup tersebut dalam mencapai misinya.

Berikut adalah startup EBT yang berbasis di Asia Tenggara dilihat dari banyaknya jumlah investor yang menginvestasikan modalnya pada startup tersebut.

6 Startup EBT Teratas di Asia Tenggara dengan Investor Terbanyak. Sumber: crunchbase.com

Lebih dari 10 Investor Berinvestasi dalam Startup EBT di Asia Tenggara

  1. Sunseap

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung Terbesar Buatan Sunseap. Sumber: AsiaToday.id

Sunseap adalah startup EBT asal Singapura yang menyediakan energi bersih dari matahari yang didirikan pada tahun 2011 oleh Frank Phuan dan Lawrence Wu. Startup ini menyediakan solusi untuk energi bersih, mulai dari pendanaan, pengembangan, perancangan, rekayasa, hingga konstruksi.

Sunseap memiliki lisensi sebagai Pedagang Besar Listrik dan Pengecer Listrik di bawah Otoritas Pasar Energi (Energy Market Authority/EMA) membuat Sunseap mengembangkan penyewaan tenaga surya dan pasokan listrik bersih. Seperti contohnya, Sunseap berhasil membuat PLTS terapung berkapasitas  5 megawatt peak (MWp) dengan total 13.312 panel pada tahun 2021.

Pencapaian besar ini membuat Sunseap dilirik oleh investor asing seperti EDP Renewables asal Spanyol yang akhirnya mengakuisisi startup ini pada November 2021. Hingga saat ini, Sunseap sudah memiliki 16 investor dengan total investasi mencapai $342,5 juta.

Baca Juga



  1. SensorFlow

Contoh Alat Pengukur Aliran dan Suhu Milik SensorFlow. Sumber: techinasia.com

Didirikan pada 2016 oleh Saikrishnan Ranganathan di Singapura, SensorFlow adalah startup EBT yang berfokus pada efisiensi energi hotel. Sensorflow menyediakan solusi berkelanjutan yang terjangkau dengan mengembangkan inovasi baru agar membuat dunia menjadi lebih hijau dan hotel yang hemat energi.

Alat yang disediakan oleh SensorFlow ini memiliki perawatan prediktif yang dianggap fleksibel dan mudah dipasang. Sobat EBT Heroes, tau engga sih, tak hanya cerdas, alat SensorFlow juga ramah lingkungan, loh! Hal ini dikarenakan SensorFlow berhasil menghemat energi hingga 30% per kamar setiap tahunnya! 

Berkat pencapaian mereka, SensorFlow berhasil menarik minat investor asing. Menurut data terkini, total investasi SensorFlow adalah $3,3 juta dari total 11 investor asing. 

Startup Indonesia dan Kamboja Juga Dilirik oleh Para Investor Asing

  1. Xurya

PLTS Atap Milik Xurya di Luar Pulau Jawa. Sumber: xurya.com

Dalam deretan startup EBT teratas di Asia Tenggara, Indonesia juga masuk loh, Sobat EBT Heroes! Nama startup ini adalah Xurya, yang didirikan oleh Edwin Widjonarko dan Eka Himawan pada tahun 2018 yang lalu. Xurya bergerak dalam platform energi terbarukan melalui pengembangan tenaga surya pada perusahaan-perusahaan yang ada.

Sejauh ini, Xurya telah mengoperasikan 122 PLTS atap yang dipercayai oleh lebih dari 50 perusahaan. Xurya juga telah berkontribusi dalam menghasilkan 997.628.360 kWh Energi Hijau. Lebih lanjut, Xurya juga sudah mendapatkan 3 sertifikat International Organization for Standardization (ISO) yang diberikan pada tahun 2015 dan 2018.

Kontribusi Xurya dalam menyediakan solusi energi terbarukan, menarik minat para investor asing. Menurut data terbaru dari crunchbase.com, hingga saat ini terdapat 9 investor yang berinvestasi di Xurya dengan total investasi sebesar $33 juta.

  1. ATEC Biodigesters

Tempat Penampungan untuk Mengolah Limbah Pertanian. Sumber: tbsnews.net

Selanjutnya, ada startup EBT asal Kamboja nih Sobat EBT Heroes. ATEC Biodigesters didirikan pada 2016 oleh Ben Jeffreys dengan berkolaborasi dengan perusahaan Australia untuk memproduksi sistem biodigester berskala kecil untuk rumah tangga yang berada di pedesaan Kamboja.

ATEC memungkinkan para petani di pedesaan menggunakan teknologi biodigester agar mereka dapat bekerja lebih sedikit namun menghasilkan pendapatan yang lebih banyak. Di sisi lain, biodigester yang dimiliki ATEC ini digunakan untuk mengolah limbah pertanian menjadi biogas gratis yang dapat digunakan untuk menghasilkan pupuk organik yang baik untuk tanah maupun tanaman serta gas gratis yang dapat digunakan di kehidupan sehari-hari.

Ide biodigester ATEC ini kemudian mendapatkan perhatian para investor sehingga, pada tahun 2019 yang lalu ATEC mendapatkan investasi dari perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. Hingga saat ini, ATEC telah mendapatkan dana investasi sebesar $2,3 juta dari total 4 investor.

Baca Juga



Singapura Mendominasi Startup EBT yang Banyak Dilirik Investor

  1. CleanTech Solar

Salah Satu Proyek Panel Surya yang Dikerjakan CleanTech Solar. Sumber: asiatoday.id

Lebih lanjut, CleanTech Solar, startup asal Singapura ini menempati posisi kelima dalam daftar startup EBT teratas di Asia Tenggara. CleanTech Solar didirikan oleh Andrew Jones, Holger Eick, Raju Shukla, dan Robert Morrice pada tahun 2014. Startup ini menyediakan energi terbarukan melalui proyek tenaga surya serta angin bagi perusahaan yang berada di Asia Tenggara dan India.

Salah satu proyek yang pernah dikerjakan oleh Cleantech Solar adalah kolaborasi dalam proyek energi surya dengan PT Elangperdana Tyre Industry sebesar 4,5 megawatt (MW). Kolaborasi keduanya membuat PT Elangperdana Tyre Industry dapat menghasilkan lebih dari 136.600 MWh listrik bersih. Hal tersebut memungkinkan adanya pengurangan emisi Co2 sebesar lebih dari 117.500 ton.

Berkat banyaknya proyek energi terbarukan yang dilakukan oleh CleanTech Solar, startup EBT asal Singapura ini berhasil mendapatkan investasi dari 3 investor dengan total nilai investasi mencapai $125 juta. 

  1. Third Wave Power

Contoh Alat-alat dari Third Wave Power. Sumber: facebook.com

Di urutan keenam, terdapat startup EBT asal Singapura yang bernama Third Wave Power. Startup ini didirikan pada tahun 2011 oleh Chuin Kiat Lim dan VS Hariharan. Third Wave Power memiliki tujuan untuk meningkatkan kehidupan dan produktivitas manusia dengan menggabungkan energi berkelanjutan dengan teknologi dan fitur yang inovatif.

Third Wave Power menciptakan solusi daya portabel baik dalam maupun luar jaringan listrik sehingga dapat digunakan di berbagai situasi. Lebih lanjut, startup ini menggabungkan tenaga surya dan teknologi Internet of Things (IoT) untuk menghasilkan solusi solar, IoT, serta sensor yang dapat memajukan pengembangan kota pintar dan hijau.

Solusi energi terbarukan yang disediakan oleh Third Wave Power ini membuat mereka mendapatkan investasi dari seorang investor yaitu Frontline Strategy pada tahun 2016 yang lalu.

Nah, itulah enam startup EBT teratas di Asia Tenggara berdasarkan banyaknya investor yang melakukan investasi. Kira-kira, sebagai orang Indonesia, Sobat EBT Heroes tertarik gak untuk berkarya di startup EBT agar Indonesia punya lebih banyak startup EBT?

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri

Referensi:

[1] Sunseap

[2] SensorFlow

[3] Xurya

[4] ATEC Biodigesters

[5] CleanTech Solar

[6] Third Wave Power

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

165 Comment