Perusahaan Energi Terbarukan Indonesia: Siapa Saja Mereka?

5-perusahaan-asal-indonesia-yang-bergerak-di-bidang-energi-terbarukan-zonaebt
Ilustrasi perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan. Sumber: Pexels
  • Industri energi terbarukan saat ini menjadi segmen yang berkembang pesat dan menjadi sumber energi penting di banyak wilayah dan negara di seluruh dunia.
  • Sejumlah perusahaan telah melakukan transisi dari fokus bidang awalnya yaitu batu bara dan beralih ke sektor energi terbarukan (EBT)
  • Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi semakin berkurangnya penggunaan batu bara pada masa depan untuk mensukseskan net zero emission sampai pada tahun 2060

Sobat EBT Heroes tentu sadar bahwa akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang mulai melakukan transisi besar-besaran dari sektor bisnis batu bara ke sektor energi baru terbarukan (EBT) dan sektor terkait lainnya, seperti kendaraan listrik (EV).

Hal tersebut terjadi bukan tanpa sebab, melainkan untuk mengantisipasi berkurangnya penggunaan batu bara pada masa depan seiring dengan langkah pemerintah untuk mengejar net zero emission (karbon netral) hingga tahun 2060.

Supaya Sobat EBT Heroes lebih mengenal dan makin tahu Indonesia, kami telah menyajikan informasi tentang 5 Perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang sumber energi terbarukan (EBT).

Baca juga



1. Adaro Energy Indonesia (ADRO)

Jumlah Pemegang Saham Adaro (ADRO) Membeludak
Adaro Energy Indonesia. Sumber : Investor Daily

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) saat ini tengah melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

Adaro melalui anak perusahannya yaitu PT Adaro Power melakukan pembangunan dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang berkapasitas 70MW.

Proyek ini merupakan salah satu langkah nyata PT Adaro dalam mempercepat dan mendukung transisi energi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

Perusahaan ini juga berfokus pada berbagai jenis EBT, seperti biomassa, energi surya, air, dan angin. Namun, pihaknya akan berfokus ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

2. Indika Energy (INDY)

Garap Kendaraan Listrik, Indika Energy (INDY) Bentuk Dua Usaha Baru |  Infobanknews
Indika Energy (INDY). Sumber : infobanknews

PT. Indika Energy Tbk (INDY) saat ini secara perlahan mulai meninggalkan batu bara dan memasuki industri kendaraan listrik.

INDY bersama dengan anak perusahaannya, PT. Indika Energy Inftrastructure, telah mendirikan perusahaan dengan nama PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI).

Langkah Manuver INDY memasuki bisnis kendaraan listrik sejalan dengan strategi bisnis jangka panjangnya. Sejak tahun 2018, perusahaan ini telah melakukan diversifikasi ke sektor non-batubara, dengan fokus pada sektor rendah karbon dan berkelanjutan.

INDY juga mendirikan PT. Electra Mobilitas Indonesia (EMI) dengan nilai investasi mencapai Rp 40 miliar.

INDY bersama dengan Foxconn, Gogoro, dan IBC, telah menjalin kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik (EV) yang komprehensif di Indonesia. Produksi mereka mencakup dari pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus).

3. Arkora Hydro TBK (ARKO)

FAC Sekuritas
Arkora Hydro (ARKO). Sumber : FAC Sekuritas

Saat ini, PT Arkora Hydro Tbk sedang mengembangkan beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan itu, di antaranya: PT Arkora Hydro  Sulawesi (AHS), PT Arkora Energi Baru, dan PT Arkora Tenaga Matahari.

Arkora Hydro berhasil menyelesaikan pembangunan proyek mini hidro Cikopo-2 dengan total pengeluaran USD 1,65 juta atau setara dengan Rp 24,72 miliar (asumsi kurs Rp 14.984 per dolar Amerika) per megawatt (MW).

Proyek lainnya yang telah dikerjakan oleh ARKO adalah Tomasa, yaitu pembangkit listrik yang berkapasitas 10 (2×5) MW. Proyek ini milik ARKO melalui anak perusahaannya, yaitu PT Arkora Sulawesi Selatan. Tomasa proyek memasuki tahapan commercial operations date (COD) pada Maret 2020 yang lalu.

Perusahaan ini sedang melakukan persiapan tahap konstruksi Proyek Kukusan-2 di Lampung, Sumatera Selatan dengan kapasitas 5,4 MW. Proyek PLTA ini ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2024.

Arkora Hydro terus berkomitmen untuk meningkatkan bauran energi terbarukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga air dalam turut serta berpartisipasi membangun Indonesia.

Baca juga



4. United Tractors (UNTR)

United Tractors (UNTR) Perbarui Transaksi Afiliasi Rp1,41 Triliun, Intip  Detailnya
United Tractors (UNTR). Sumber : United Tractors

United Tractors (UNTR) merupakan bagian dari Grup Astra yang tengah menyiapkan strategi transisi perusahaan, termasuk di dalamnya adalah langkah masuk ke dalam sektor EBT.

UNTR menjelaskan bahwa, untuk mempercepat pengembangan EBT, pada akhir tahun 2021, seluruh bisnis energi dalam perseroan dikonsolidasikan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Per Desember 2021, EPN telah memasang Rooftop Solar PV di sejumlah fasilitas dalam grup Perseroan dan Astra yang mencapai 2,4 MWp. Pada akhir tahun ini, ditargetkan akan ada penambahan instalasi baru Rooftop Solar PV sebesar 15 MWp dan akan meningkat di tahun berikutnya.

UNTR saat ini mengoperasikan satu pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) yaitu PLTMH Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah, dan sedang membangun pembangkit listrik tenaga minihidro lainnya yakni PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatera.

Tidak hanya itu, UNTR juga aktif melakukan studi dan tinjauan pada energi terbarukan lainnya seperti proyek hydropower skala besar, floating solar PV, geothermal, wind power dan waste-to-energy.

5. TBS Energi Utama (TOBA)

Perusahaan Luhut TBS Energi Utama Kerja Sama dengan Gojek Bangun Ekosistem  Kendaraan Listrik Roda Dua di
PT TBS Energi Utama bekerja sama dengan GOJEK untuk bangun ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Sumber : voi.id

Pada tahun 2021, PT TBS Energi Utama (TOBA) menjalin kerja sama joint venture bersama Gojek yang tergabung dalam PT Goto Gojek Tokopedia Tbk.

Melalui usaha patungan ini, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan kepemilikan kendaraan listrik.

Selain itu, melalui anak perusahaannya, PT Karya Baru TBS, TOBA telah menandatangani akta pendirian PT Energi Kreasi Bersama. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan patungan dalam bentuk perseroan terbatas yang didirikan PT Rekan Anak Bangsa.

Tidak hanya di motor listrik, TOBA juga tengah melakukan perubahan fokus bisnisnya dari batu bara menjadi EBT.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya proyek-proyek pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan perkiraan alokasi investasi US$ 200 juta dengan kapasitas mencapai 330 megawatt.

Itulah 5 Perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan (EBT).

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Tika Sari Safitri

Referensi

[1] Selain Pertamina Geothermal Energy, Ini Deretan Emiten Garap Sektor Energi Baru Terbarukan

[2] Cek! 5 Emiten Batu Bara Mulai Migrasi ke Energi Terbarukan

[3] 10 Perusahaan Energi Terbarukan Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?

[4] Daftar Perusahaan Renewable Energy

[5] Inilah 5 Perusahaan Energi Di Indonesia Bidang Konservasi Energi

[6] Daftar Saham Energi Indonesia Terbaik di 2023, Beserta Penjelasan Kinerja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *