Pembangkit Listrik Tenaga Air Jadi Sumber EBT Paling Besar di Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Air Jadi Sumber EBT Paling Besar di Indonesia 2022
Pembangit Listrik Tenaga Air Jadi Sumber EBT Paling Besar di Indonesia 2022. Sumber: Instagram zonaebt
  • PLTA adalah sumber energi terbarukan (EBT) yang paling banyak digunakan dalam menghasilkan listrik di Indonesia pada tahun 2022
  • Terdapat kenaikan jumlah kapasitas pembangkit listrik EBT di Indonesia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
  • Pemerintah Indonesia ingin lebih memaksimalkan penggunaan pembangkit listrik EBT 

Listrik dapat dihasilkan dari dua macam sumber yaitu bahan bakar fosil dan juga dari sumber energi terbarukan (EBT). Bahan bakar fosil terdiri darinyak bumi, batu bara, dan gas. Sedangkan, sumber energi terbarukan terdiri dari surya, angin, panas bumi, air, dan lain-lain. Keduanya sama-sama menghasilkan listrik, namun tentunya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik melalui EBT lebih ramah lingkungan.

Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), selama ini mayoritas listrik di Indonesia dihasilkan melalui pembangkit listrik batu bara dengan persentase 61% dari total sumber energi listrik. Jumlah tersebut tergolong tinggi terutama untuk sumber energi bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik dari sumber EBT.

Seperti yang sudah dituliskan di atas, sumber EBT bermacam-macam mulai dari surya, angin, panas bumi, hingga air. Listrik dari tenaga surya dapat dihasilkan melalui pengolahan panas dari matahari. Sedangkan, listrik dari angin didapatkan melalui gerakan angin dengan bantuan kincir angin. Listrik dari panas bumi menggunakan energi panas bumi dan listrik dari air dihasilkan melalui gerakan air. 

Baca juga



PLTA Penghasil Listrik Terbesar di Indonesia pada Tahun 2022

Contoh Pembangkit Listrik Tenaga Air di Indonesia. Sumber: Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Utara

Menyadari pentingnya menjaga lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan, pemerintah mulai menggunakan pembangkit listrik bersumber EBT. Berdasarkan pada data yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kapasitas pembangkit listrik EBT yang dipasang di Indonesia berhasil mencapai angka sebesar 12,54 gigawatt (GW). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pembangkit listrik bertenaga air, surya, angin, dan panas bumi yang dibangun di kota-kota tertentu di Indonesia. Seperti contohnya pada gambar diatas adalah salah satu pembangkit listrik tenaga air yang dibangun di Provinsi Kalimantan Utara. 

Lebih lanjut, berdasarkan data pada tahun 2022 yang dipublikasikan oleh Kementerian ESDM, pembangkit listrik bertenaga air (PLTA) adalah pembangkit listrik dengan sumber EBT yang menghasilkan kapasitas listrik terbesar. PLTA memiliki kapasitas sebesar 6.688 megawatt (MW), dimana angka tersebut setara dengan 53,33% dari jumlah keseluruhan kapasitas listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik EBT pada tahun 2022. Di posisi kedua adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang berkapasitas 2.342 MW, posisi ketiga adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang berkapasitas 270,3 MW, dan posisi keempat adalah pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) yang berkapasitas 153,3 MW.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa PLTA menghasilkan listrik paling banyak di tahun 2022. PLTA juga berkontribusi dalam pemenuhan target kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Pada tahun 2022 ini, Indonesia berhasil menembus angka 12,54 GW.

Kapasitas Pembangkit Listrik EBT di Indonesia Naik Tiap Tahunnya!

Data Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik EBT 2018-2022. Sumber: dataindonesia.id

Gambar diatas merupakan data-data mengenai kapasitas terpasang pembangkit listrik EBT yang dimiliki oleh Kementerian ESDM. Rentang data yang disuguhkan adalah dari tahun 2018 hingga 2022 dan terdiri dari kapasitas listrik yang dihasilkan dari sumber bayu/angin, surya, bioenergi, panas bumi, dan air.

Berdasarkan data yang didapatkan oleh Kementerian ESDM, dapat dilihat setiap tahunnya dari tahun 2018 hingga 2022, kapasitas yang dihasilkan oleh masing-masing pembangkit listrik bertambah meskipun hanya sedikit. Setiap tahunnya, jumlah keseluruhan kapasitas yang dihasilkan oleh pembangkit listrik EBT mengalami peningkatan. Perubahan tersebut dapat dilihat terutama pada PLTA yang mengalami kenaikan sekitar 1.000 MW di tahun 2022 ini.

Kenaikan jumlah kapasitas pembangkit listrik bersumber EBT menunjukkan bahwa Indonesia sudah melirik sumber energi terbarukan untuk mengurangi produksi listrik dengan menggunakan bahan bakar fosil. Kita semakin tahu Indonesia juga ingin mengurangi emisi karbon yang diciptakan dari bahan bakar fosil ini sesuai dengan target perjanjian Paris yang diikuti oleh Indonesia.

Baca juga



Pembangkit Listrik EBT untuk Indonesia Lebih Hijau

PLTA
Ilustrasi Macam-macam Pembangkit Listrik. Sumber: beritakaltim

Gambar diatas merupakan ilustrasi pembangkit listrik yang ada di Indonesia. Mulai dari adanya panel surya sebagai bagian dari PLTS, kincir angin sebagai bagian dari PLTB, hingga bendungan sebagai bagian dari PLTA. Dari gambar tersebut, terlihat pembangkit listrik bersumber EBT lebih ditonjolkan dibandingkan dengan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil karena dianggap lebih ramah lingkungan oleh pemerintah Indonesia. Tentunya, dampak positif yang diberikan oleh pembangkit listrik EBT akan semakin dikembangkan oleh pemerintah Indonesia.

Di sisi lain, Kementerian ESDM, sebagai kementerian yang menangani hal ini, sudah memiliki rencana kedepannya untuk memberikan porsi yang lebih banyak bagi EBT untuk menjadi pembangkit nasional. Dalam siaran pers yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2023 yang lalu, disebutkan bahwa terdapat Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memberikan bagian lebih besar bagi EBT yaitu sebesar 52% dan untuk bahan bakar fosil hanya 48%. Hal ini menunjukkan pemerintah Indonesia yang terus berkomitmen dalam mempercepat pencapaian emisi nol/Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

Jika Indonesia berhasil mencapai misi NZE yang sudah direncanakan dan mengurangi emisi karbon dengan menggunakan pembangkit listrik bersumber EBT, maka hal tersebut akan semakin membuat Indonesia sebagai hijau. Indonesia akan membantu mengurangi kerusakan lingkungan dan membantu menyelamatkan bumi dari perubahan iklim yang semakin kurang baik.

Nah, itulah pembangkit listrik bersumber EBT yang lumayan sering kita dengar, Sobat EBT Heroes. Ternyata PLTA memberikan dampak yang cukup besar ya dalam memproduksi listrik di Indonesia dan pemerintah juga semakin gencar dalam menggunakan pembangkit listrik bersumber EBT.

Nah, karena Sobat EBT Heroes makin tahu Indonesia dan jenis-jenis pembangkit listrik EBT yang sudah ada, yuk, kita beralih menggunakan pembangkit listrik bersumber EBT agar lebih ramah lingkungan!

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Annisa Nur Fissilmi Kaffah

Referensi:

[1] Yuk, Kenali Bagaimana Listrik Dapat Dihasilkan

[2] Apa Itu Energi Alternatif? Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya: Ada PLTA, PLTB dan PLTS

[3] ESDM: Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Capai Target pada 2022

[4] Rencana Pengembangan Pembangkit Nasional Beri Porsi EBT Lebih Besar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment

  1. Wow, superb blog layout! How lengthy have you been running a blog for?
    you made running a blog look easy. The whole look of your web
    site is great, as smartly as the content! You can see similar here e-commerce