
- Pemerintah Mendorong peralihan penggunaan PLTS di kalangan sektor industri dan komersil
- Sektor Industri yang Beralih menggunakan PLTS
- Peluang yang Didapatkan Penggunaan PLTS
Semenjak dideklarasikan program transisi energi untuk mengurangi emisi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 banyak sektor industri dan komersial mulai beralih menggunakan panel surya untuk mendukung program tersebut, salah satunya penggunaan PLTS. Keputusan tersebut menjadi hal positif bagi pemerintah Indonesia dalam mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan di Indonesia.
Manfaat lain yang dapat dirasakan oleh sektor industri yaitu menjadi peluang sektor industri dalam meningkatkan daya saing dan mempertahankan eksistensinya di pasar global. Mengapa demikian? Saat ini tuntutan pasar semakin kuat penggunaan green product dan green industry.
Pemerintah Mendorong Peralihan Penggunaan PLTS
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sangat menganjurkan perubahan energi konvensional menggunakan energi baru terbarukan seperti panel surya di kalangan industri. Sektor industri menjadi penggunaan energi terbesar kedua setelah sektor rumah tangga sekitar 35% dari total permintaan energi.
Upaya pemerintah mendorong sektor industri untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan dengan menerbitkan regulasi terbaru yaitu Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2021 sebagai bentuk komitmen pemerintah mewujudkan energi bersih. Tercatat oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahwa sektor industri dan komersial berkontribusi kenaikan kapasitas terpasang PLTS dari 1,52 MW tahun 2018 menjadi 65,87 MW pada bulan Juli 2022.
Sektor Industri yang beralih menggunakan PLTS
1. PT Blue Bird Tbk

Baru-baru ini perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi gandeng SUN Energy beralih menggunakan panel surya pintar pada area pool Blue Bird untuk memasok energi ke area operasional dan kantor Blue Bird. Beralihnya menggunakan panel surya merupakan lanjutan dari visi keberlanjutan Blue Bird dlam pilar BlueSky demi perbaikan kualitas lingkungan untuk mengurangi emisi hingga 50% di 2030.
Sigit Djokosoetono selaku Direktur Utama Blue Bird mengatakan bahwa inisiatif pemasangan PLTS merupakan langkah terbaru perusahaan dalam mendukung transisi energi terbarukan. Begitu juga dengan pihak SUN energy, yang mendukung Blue Bird dalam implementasi teknologi berbasis Smart Solar System berkapasitas 215,6 kWp. Kapasitas yang digunakan setara dengan mereduksi emisi karbon sebesar 1.967 ton CO2 tiap tahunnya.
2. PT Ferron Par Pharmaceuticals

Perusahaan yang terletak di Cikarang, Jawa Barat telah melakukan pemasangan panel surya di atap pabrik. Penggunaan panel surya merupakan inisiatif perusahaan dalam mengembangjan energi terbarukan yang ramah lingkungan serta mewujudkan green manufacturing. Pengembangan panel surya ini dilakukan bekerjasama dengan PT Cikarang Listrindo Tbk dengan kapasitas sebesar 239 kWp dengan luas 3000 m2
Kapasitas yang digunakan berkontribusi menurunkan emisi karbon sebesar 273 Ton/Tahun. Pembangkit Listrik Tenaga Surya pada perusahaan ini menggunakan kinerja dengan menerapkan tren teknologi industri 4.0 yang menghubungkan PLTS dengan jaringan internet sehingga dapat dimonitor secara real time.
Sobat EBT Heroes, ternyata implementasi teknologi 4.0 sejalan dengan upaya Ferron untuk meningkatkan daya saing tingkat nasional hingga global. Hal tersebut telah dibuktikan dengan salah satu produk unggulan Glucient SR. Produk ini berupa Metformin bagi penderita diabetes dan sudah menembus pasar UK pada tahun 2008. Hebat sekali, bukan?
Baca Juga
- 4 Perusahaan Panel Surya Berlokasi di Daerah Ibu Kota Jakarta
- PLTS Menjadi Opsi Andalan Menuju Net Zero Emission 2060
3. PT Pan Brothers Tbk
Pabrik pakaian yang berada di Boyolali, Jawa Tengah mengoperasikan panel surya menghasilkan 1800 kWp. Pemasangan lain di Kabupaten Sragen menghasilkan 130 kWp, secara total panel surya menghasilkan 2.554 kWp. Pemasangan tersebut ditargetkan mengurangi 2.1 juta kg karbondioksida tiap tahunnya.

Pemanfaatan panel surya telah dirasakan secara langsung pada penghematan biaya dengan menikmati diskon 20% untuk tarif listriknya. Selain manfaat tersebut, langkah Pan Brothers dalam penggunaan panel surya membantu Indonesia unuk mengurangi emisi karbon.
4. Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia)
Memperingati Hri Bumi pada Tahun 2021 Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) meresmikan peralihan ke 1.548 panel fotovoltaik yang terpasang di atap pabrik Sidoarjo. Energi bersih yang dihasilkan mencapai 630 kWp setara dengan menanam 10.381 pohon selama 10 tahun. Instalasi ini mulai dibangun pada bulan Oktober 2020 dan resmi beroperasi pada 29 Januari 2021.

Pengembangan panel surya yang dilakukan berkolaborasi dengan Xurya Daya Indonesia. Hal ini dilakukan dalam mendukung kebijakan energi nasional mencapai 23% Energi Baru Terbarukan tahun 2025. Penggunaan instalasi ini menggantikan energi konvensional sebesar 887.922 kWh tiap tahunnya dan mengurangi emisi CO2 sekitar 829.319 kg/tahun di Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia).
Baca Juga:
- 5 Kelebihan dan Kekurangan Panel Surya, Wajib Kamu Ketahui!
- PANEL SURYA: MUNGKINKAH PANEL SURYA DIRANCANG DI ATAS LAUTAN?
Peluang yang Didapatkan dari Penggunaan PLTS
Profil Beban dan lokasi Kawasan Industri, Lokasi pusat kawasan industri pada umumnya terletak di Pulau Jawa dan Batam. Daerah tersebut memiliki kemiringan sudut 5 sampai 10 derajat, wilayah ini juga memiliki kecepatan angin yang relatif kecil sehingga biaya pembangunan PLTS menjadi murah. Hal tersebut karena tidak memerlukan struktur penyangga panel surya yang mahal.
Dampak Lingkungan dan Sosial, Penggunaan energi surya pada daerah kawasan industri akan menekan penggunaan bahan bakar minyak, kadar emisi di udara, dan tingkat kebisingan sehingga terwujudnya lingkungan industri yang kondusif dan menjadi citra positif bagi pelaku industri.
Potensi Penghematan, tentu saja dengan pemasangan panel surya akan memberikan keuntungan finansial jangka panjang. Penghematan energi listrik hasil dari PLTS dapat mengembalikan investasi pemasangan PLTS kurang dari 10 tahun. Semakin besar kapasitas terpasang PLTS, akan semakin kecil biaya energinya dan mencapai titik optimum kapasitas 20 MW. Dengan begitu pemasangan PLTS di atas 20 MW biaya energinya relatif sama dengan kapasitas 100 MW.
Nah itu dia penjelasan tentang beberapa sektor industri yang sekarang sudah beralih menggunakan panel surya. Bagaimana, jadi semakin bertambah kan informasinya?
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Annisa Nur Fissilmi Kaffah
Referensi:
[1] Keren, Perusahaan Farmasi Ini Pasang Panel Surya di Atap Pabrik
[3] Semakin banyak perusahaan Indonesia yang memasang panel tenaga surya atap
[4] Pemerintah dorong listrik tenaga surya penuhi kebutuhan industri
[5] Instalasi PLTS Atap Kian Diminati Sektor Komersial dan Industri