
Jakarta, 16 Mei 2025. Di tengah meningkatnya perhatian global dan nasional terhadap keberlanjutan, Indonesian ESG Professional Association (IEPA) secara resmi melantik jajaran pengurus periode 2025 – 2028 pada Jumat (16/5) di Prasmul Eli (Prasetiya Mulya Executive Learning Institute), Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh para pendiri, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, serta para profesional dari berbagai sector industri yang tergabung dalam ekosistem ESG di Indonesia.
Pelantikan ini menjadi momen strategis, mengingat ESG (Environmental, Social, and Governance) kini bukan lagi sekadar jargon, melainkan kerangka kerja utama yang digunakan untuk menilai keberlanjutan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola perusahaan di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, ESG telah menjadi salah satu kriteria yang dipertimbangkan dalam investasi, penyaluran kredit, dan kebijakan BUMN. Namun, tantangan terbesar justru terletak pada kurangnya forum profesional yang mampu mengintegrasikan praktik ESG secara terstruktur dan lintas sektor.
IEPA hadir sebagai asosiasi pertama di Indonesia yang mewadahi para profesional ESG, mulai dari korporasi, lembaga pemerintah, sektor keuangan, akademisi hingga media. Saat ini, IEPA telah memiliki lebih dari 650 anggota aktif yang berasal dari perusahaan dan lembaga terdepan yang telah menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan.
“IEPA hadir sebagai wadah kolaboratif yang mempertemukan para pelaku ESG untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Herry Ginanjar, Chairman IEPA. “Keberlanjutan tidak akan tercapai jika hanya dibebankan pada pemerintah atau korporasi besar. Dibutuhkan kolaborasi antarsektor dan profesional yang memiliki kompetensi, komitmen, serta akses terhadap praktik terbaik ESG,” tambahnya.
Sebagai organisasi profesi, IEPA berfokus pada penguatan kapasitas SDM, pengembangan standar praktik ESG nasional, serta advokasi kebijakan publik yang mendukung integrasi ESG ke dalam pembangunan nasional. Dengan pendekatan praktis dan berbasis ilmu pengetahuan, IEPA berambisi menjadi mitra strategis bagi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil. “Mari kita jadikan wadah ini sebagai tempat berbagi pengetahuan, memperjuangkan standar ESG yang lebih baik, dan menciptakan dampak nyata bagi Indonesia,” kata Herry.
Momentum ESG Indonesia: Kenapa ini Penting Sekarang
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menunjukkan peningkatan perhatian terhadap isu keberlanjutan. Pemerintah telah menerbitkan Taksonomi Hijau, OJK mendorong penerapan ESG dalam Laporan Keberlanjutan, dan berbagai BUMN mulai mengintegrasikan ESG ke dalam strategi bisnis. Namun demikian, kurangnya standar kompetensi ESG, kesenjangan literasi di daerah, serta lemahnya integrasi antarprofesi masih menjadi tantangan nyata.
Di sinilah IEPA memainkan peran penting: menyatukan para profesional ESG untuk membentuk ekosistem yang kuat, kredibel, dan berdampak. Dari sektor migas, keuangan, agrikultur, hingga media. IEPA membuka ruang pertukaran pengetahuan, mentoring lintas generasi, hingga penyusunan kerangka kerja ESG yang lebih kontekstual untuk Indonesia.
Tentang IEPA
Indonesian ESG Professional Association (IEPA) adalah asosiasi independen yang didirikan untuk menghimpun dan memberdayakan para profesional yang bergerak di bidang Environmental, Social, and Governance (ESG). Dengan fokus pada praktik, kebijakan, dan pengembangan sumber daya manusia, IEPA mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan yang berintegritas dan berbasis kolaborasi.
Sebagai asosiasi, IEPA memiliki tujuan, di antaranya: Mendorong penerapan prinsip-prinsip ESG yang berkelanjutan di Indonesia; Menghimpun seluruh tenaga ahli profesional, lembaga praktisi, konsultan atau pemberi produk dan jasa terkait ESG, pemerhati, peminat, regulator, dan yang bersimpati kepada misi pengembangan ESG di Indonesia; Menjembatani dan menginisiasi implementasi ESG antara pemangku kepentingan, di antaranya para profesional ESG, pembuat kebijakan, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat; Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, pelaku bisnis, dan pemerintah tentang pentingnya praktik ESG dalam pembangunan berkelanjutan; dan Membangun kapasitas anggota melalui pendidikan dan riset.