- Peluang Emas: Industri energi terbarukan di Australia sedang berkembang pesat, menciptakan permintaan tinggi untuk para insinyur, termasuk dari Indonesia.
- Keterampilan Spesifik: Sukses di Australia membutuhkan penguasaan perangkat lunak tertentu (seperti Power Factory, PSS/E, dan PSCAD) serta pemahaman mendalam tentang pasar listrik yang terliberalisasi.
- Visa dan Strategi: Memiliki visa yang tepat (seperti visa 482 yang disponsori perusahaan) dan strategi pencarian kerja yang cerdas (misalnya, menyesuaikan CV dan aktif di LinkedIn) adalah kunci untuk membuka pintu karir di sana.
Halo, Sobat EBT Heroes! Sudahkah kamu mendengar kabar gembira? Industri energi di Australia sedang mengalami ledakan pertumbuhan yang luar biasa, khususnya di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Kabar baiknya, pertumbuhan ini membuka peluang emas bagi para insinyur Indonesia yang ingin mengembangkan karir di kancah internasional.
Adjie Brotosukmono, seorang manajer proyek dan konsultan ekonomi berpengalaman di Australia, berbagi wawasan mendalam tentang bagaimana para insinyur Indonesia bisa menembus pasar kerja di sana. Menurutnya, meskipun bersaing ketat, insinyur dari Indonesia memiliki potensi besar untuk sukses, asalkan mengetahui strategi yang tepat.
Baca Juga
- E-Learning Class – zonaebt.com
- Food Estate Merauke: Megaproyek yang Mengancam Target Net Zero Indonesia 2050
Pahami Kebutuhan Pasar: Bukan Hanya Soal Teori
Sobat EBT Heroes, meski kualifikasi insinyur di Indonesia sudah mumpuni, ada perbedaan mendasar dalam keterampilan yang dibutuhkan di Australia. Pasar kerja di sana sangat menghargai insinyur yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memahami dinamika pasar listrik yang terliberalisasi. Ini adalah poin krusial yang membedakan.
Selain itu, penguasaan perangkat lunak spesifik menjadi nilai tambah yang signifikan. Adjie menekankan bahwa perusahaan di Australia lebih sering menggunakan perangkat seperti Power Factory, PSS/E, dan PSCAD, dibandingkan dengan ETAP yang umum digunakan di Indonesia. Oleh karena itu, investasi waktu untuk menguasai tools ini bisa menjadi langkah strategis yang sangat efektif untuk meningkatkan daya saingmu.
Visa Kerja: Kunci Utama Menuju Australia
Mimpi berkarir di Australia tidak akan terwujud tanpa visa yang tepat. Adjie Brotosukmono menjelaskan berbagai jenis visa yang bisa menjadi jalur masukmu:
- Visa Work and Holiday: Visa ini cocok untuk kamu yang ingin merasakan bekerja sambil berlibur di Australia.
- Visa Pelajar: Jalur ini memungkinkanmu untuk menempuh pendidikan di Australia, yang seringkali menjadi jembatan untuk mendapatkan visa kerja pasca-studi.
- Visa yang Disponsori Perusahaan (Skilled Employer Sponsored Visas): Ini adalah visa yang paling umum untuk para profesional. Adjie menyebut Visa 482 sebagai “tiket emas” karena manfaatnya yang luar biasa. Pemilik visa ini bisa membawa pasangan yang juga diperbolehkan bekerja penuh waktu, dan visa ini merupakan jalur cepat menuju permanent residency.
Strategi untuk mendapatkan visa 482 adalah dengan mencari perusahaan yang bersedia memberikan sponsor. Ini membawa kita ke poin berikutnya: strategi mencari kerja yang efektif.
Strategi Jitu Mencari Kerja dan Membangun Karir
Mencari pekerjaan di Australia membutuhkan pendekatan yang berbeda. Ini bukan hanya soal melamar, tetapi juga tentang bagaimana kamu ‘menjual’ diri. Berikut beberapa tips dari Adjie:
- Sesuaikan CV-mu: Ubah format CV-mu agar lebih sesuai dengan standar pasar Australia. Pastikan untuk menyoroti keterampilan dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar.
- Jujur tentang Sponsorship: Saat melamar, bersikaplah jujur di surat lamaran (cover letter) bahwa kamu membutuhkan sponsor visa. Hal ini akan menghemat waktu, baik bagimu maupun bagi perusahaan.
- Manfaatkan Platform Tepat: Aktiflah di platform seperti LinkedIn dan Seek. Dua platform ini merupakan sumber utama informasi lowongan pekerjaan di Australia.
- Bangun Jaringan (Networking): Budaya kerja di Australia sangat menghargai komunikasi yang lugas dan langsung. Membangun koneksi profesional, baik melalui LinkedIn atau acara networking, sangat penting untuk membuka pintu kesempatan.
Jalur Menuju Karir Impian: Mana yang Paling Tepat?
Adjie memaparkan dua jalur utama yang bisa kamu pilih untuk memulai karir di Australia:
- Studi Dulu, Lalu Bekerja: Jika kamu masih di awal karir, menempuh pendidikan di Australia adalah pilihan cerdas. Pengalaman studi di sana akan mempermudah adaptasimu dan membuka akses ke jaringan profesional lokal.
- Transfer Internal dari Perusahaan Multinasional: Jika kamu sudah bekerja, coba cari kesempatan di perusahaan multinasional yang memiliki cabang di Australia. Pengalaman kerja di sana bisa menjadi batu loncatan yang stabil.
Untuk para fresh graduate, Adjie menyarankan untuk membangun pengalaman kerja yang solid terlebih dahulu, terutama di perusahaan multinasional. Ini akan membuat profilmu jauh lebih menarik bagi para pemberi kerja di Australia. Selain itu, miliki kualifikasi insinyur Indonesia (IR) karena status ini bisa mempermudah pengakuan untuk mendapatkan Chartered Professional Engineer (CPEng) di Australia.
Baca Juga
- Greenwashing atau Green Action? Ini Cara Membedakan Klaim Ramah Lingkungan yang Asli
- Pecinta Lingkungan Wajib Tahu 10 Istilah Dasar Karbon
Tentukan Langkahmu!
Peluang untuk insinyur Indonesia di industri energi Australia sangat terbuka lebar. Dengan permintaan yang terus meningkat di sektor EBT, masa depan terlihat sangat cerah. Kunci suksesnya adalah kombinasi antara keterampilan teknis yang relevan, pemahaman yang baik tentang sistem visa, dan strategi pencarian kerja yang cerdas.
Jadi, Sobat EBT Heroes, sudah siap untuk mengambil langkah berani ini dan membawa karirmu ke level berikutnya? Mulailah dengan menguasai keterampilan yang dibutuhkan dan jangan ragu untuk berjejaring. Masa depanmu ada di tanganmu!
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan #ZETalks #EngineertoAustralia
REFERENSI