Peluang dan Tantangan EBT: Transformasi Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan 3 Startup Inovatif

Ilustrasi Perusahaan EBT. Sumber: Quang Nguyen by pexels.com
  • Pentingnya energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi bahan bakar fosil yang semakin menipis
  • Adanya tantangan dan peluang yang berbeda dihadapi oleh setiap startup Inovatif EBT
  • Pergeseran menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan merupakan salah satu tantangan terbesar

Indonesia salah satu negara yang sedang mengupayakan transformasi Energi Baru Terbarukan (EBT) dari energi yang sebelumnya yaitu energi konvensional, meliputi bahan bakar fosil.

Energi Baru Terbarukan (EBT) telah menjadi topik hangat dalam perdebatan internasional tentang masa depan energi. Dalam hal ini, terdapat peluang dan tantangan EBT dalam melakukan transformasi EBT dengan startup inovatif.

Namun, salah satu tantangan terbesar di abad ke-21 masih menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Untuk alasan ini, startup-startup kreatif di seluruh dunia memainkan peran penting dalam mendorong revolusi energi terbarukan.

Adanya perubahan iklim dan krisis lingkungan yang berkelanjutan ini mendorong tindakan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Solusi yang paling menjanjikan yaitu energi terbarukan, seperti energi matahari, angin, air, dan sumber daya alami yang dapat diperbarui secara alami.

Baca Juga:



Namun, melakukan transformasi Energi Baru Terbarukan (EBT) dari energi yang sebelumnya yaitu energi konvensional bukanlah hal yang mudah. Pastinya terdapat tantangan di setiap prosesnya.

3 Startup Energi Terbarukan

Ilustrasi Energi Terbarukan. Sumber: Kelly by pexels.com

Inovasi adalah komponen penting dalam mengatasi tantangan energi terbarukan.

Startup-startup di seluruh dunia telah memimpin revolusi energi dengan menghasilkan teknologi dan solusi yang efisien untuk menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan energi terbarukan.

Seperti yang dilakukan oleh startup ini dalam industri energi terbarukan. Berikut merupakan 3 startup inovatif dalam industri energi terbarukan, antara lain:

1.     Tesla

Tesla merupakan salah satu perusahaan yang dikenal sebagai produsen mobil listrik terkemuka di dunia. Dalam mengembangkannya kini Tesla berhasil menciptakan Baterai lithium-ion canggih untuk menyimpan energi dari panel surya dan turbin angin.

Baterai tersebut berbeda dengan kebanyakan baterai lithium-ion yang biasanya digunakan oleh kebanyakan mobil listrik. Selain itu, Tesla telah membuat kendaraan listrik yang akan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil.

2.     Sunrun

Sunrun merupakan perusahaan yang fokusnya adalah menyediakan panel surya untuk rumah pribadi, yang memungkinkan orang untuk menghasilkan energi terbarukan secara mandiri dan mengurangi tagihan listrik mereka.

3.     Siemens Gamesa

Startup Siemens Gamesa merupakan perusahaan yang fokus pada turbin angin dan teknologi energi angin, membantu mengubah industri energi dengan menggunakan sumber daya terbarukan yang bersih.

 Peluang Energi Baru Terbarukan (EBT) di masa Depan

Ilustrasi Energi Terbarukan. Sumber: Diego Vivanco by pexels.com

Dengan meningkatnya permintaan akan energi bersih dan berkelanjutan, sektor EBT ini memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa.

Startup dapat memainkan peran penting dalam mempercepat perubahan menuju lingkungan yang lebih ramah lingkungan di seluruh dunia.

Baca Juga:



Startup Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat memainkan peran penting dalam mengatasi perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk semua orang dengan menggabungkan inovasi teknologi dan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat.

Dengan kata lain, mereka adalah ujung tombak dari transformasi energi terbarukan. Selain itu, juga memiliki potensi pasar yang besar dan memajukan teknologi.

Tantangan yang Dihadapi Startup Energi Terbarukan

Meskipun memiliki peluang yang besar dalam melaksanakannya, ternyata startup-startup Energi Baru Terbarukan (EBT) memiliki tantangan yang besar. Adapun tantangan tersebut yaitu:

1.     Modal yang Terbatas

Untuk Teknologi Energi Terbarukan (EBT), investasi awal dapat menjadi mahal. Hal ini karena kurangnya pemahaman dan minat investor terhadap bisnis energi baru terbarukan (EBT). Selain itu, untuk tetap bersaing, startup harus mencari cara untuk menjalankan bisnis mereka dengan baik.

2.     Kurang Dukungan dari Pemerintah

Peraturan pemerintah dapat menjadi hambatan pertumbuhan dan distribusi energi terbarukan. Dalam hal ini, Startup harus bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan peraturan yang mendukung pertumbuhan industri.

3.     Kesadaran Publik

Sebagian orang masih belum peduli tentang Energi Baru Terbarukan (EBT) ini. Mereka masih bergantung dengan energi fosil. Padahal energi fosil kini sudah semakin menipis karena dipakai terus menerus.

4.     Persaingan dengan energi fosil

Sumber energi utama di Indonesia masih didominasi oleh energi fosil antara lain batu bara dan minyak tanah, yang mengakibatkan persaingan ketat bagi startup energi terbarukan karena energi fosil memiliki harga yang lebih rendah dan akses yang lebih mudah.

5.     Infrastruktur Belum Memadai

Selain terkendala biaya yang mahal, infrastruktur yang belum memadai juga menjadi kendala bagi startup EBT di Indonesia. Masalah ini berhubungan karena tidak meratanya jaringan listrik di Indonesia dan biaya instalasi dan pemeliharaan infrastruktur masih sangat tinggi.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Nur Wasilatus Sholeha

Referensi:

[1] Industri Otomotif Terbesar di Dunia, Simak Bagaimana Revolusi Industri Manufaktur di Tesla

[2] Startup EBT: Peluang Bisnis Menjanjikan di Era Energi Terbarukan

[3] Tesla Kembangkan Baterai Baru, Bisa Tempuh Hingga 1,6 Juta KM

[4] The leader in renewable energy I Siemens Gamesa

[5] 5 Startup Energi Baru Terbarukan di Nusantara yang harus kamu tau!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *