Yuk Pelajari Tools untuk Instalasi PLTS!

Pemanfaatan energi terbarukan semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pemanfaatan solar PV. Selain informasi yang mudah diakses, muncul pula berbagai tools untuk memudahkan para pengguna atau calon pengguna solar PV. Skill ini dapat menunjang kualitas SDM pengelola PLTS ke depannya.

Pemanfaatan energi terbarukan semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pemanfaatan solar PV. Selain informasi yang mudah diakses, muncul pula berbagai tools untuk memudahkan para pengguna atau calon pengguna solar PV. Zona EBT kembali mengadakan forum berbagi informasi mengenai pemanfaatan energi alternatif dari matahari ini.

Bersama Alhadi Ihsan, Solar PV Engineer, Zona EBT mengadakan Mini Class dengan topik “Pelatihan Desain PVsyst Untuk Teknisi Panel Surya”. Mini Class ini digelar dengan metode interaktif, pada 22 dan 23 September 2023 lalu. Antusiasme peserta dari berbagai latar belakang sangat terasa sepanjang forum berlangsung.

Poin sederhana dari solar PV adalah mengubah energi matahari menjadi energi listrik yang kemudian dapat dimanfaatkan pada beragam aktivitas. Umumnya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) digunakan untuk keperluan di perumahan, komersil dan industrial, serta utility scale atau skala besar dan terpusat di lahan terbuka. 

Ilustrasi pemanfaatan solar PV di atap rumah. Sumber: Pixabay.

Ada tiga komponen utama pada PLTS, yaitu solar module, inverter, dan balance of system. Inverter digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC. Balance of system adalah komponen-komponen di luar solar module dan inverter, seperti bagian electrical, mechanical, dan maintenance facility. 

Penggarapan PLTS perlu diawali dengan site survey atau survei ketersediaan lahan yang akan dibangun PLTS. Selain ketersediaan lahan dari segi ukuran luas, perlu diperhatikan juga kemampuan lahan untuk menampung instalasi solar PV. Misalnya untuk pemasangan di atap rumah atau bangunan lainnya. 

“Mungkin luas, tapi banyak obstacle-nya,” tutur Alhadi.

Kondisi infrastruktur elektrik juga perlu diperhatikan, apakah beban yang tersedia sudah sesuai dengan yang akan diinstalasi. Selain itu, main breaker juga harus dipastikan mampu menampung yang akan dibangun, jangan sampai justru lebih kecil. Setelah dua poin tersebut terpenuhi, point of connection atau titik koneksi yang layak juga harus diperhatikan.

Alhadi Ihsan dalam penyampaian tutorial penggunaan PVsyst di Mini Class: Sumber: Dokumentasi acara.

Proses panjang instalasi PLTS ini dapat disimulasikan melalui tools PVsyst. Ada banyak tools yang menjadi pilihan dan saling dibutuhkan satu sama lain. Dalam kesempatan di Mini Class, Alhadi memberikan mentoring bagaimana cara menggunakan PVsyst dan tools pendukung lainnya.

Selain memberikan pematerian di hari pertama, pada forum tersebut, para peserta juga diajak untuk mengerjakan mini project instalasi PLTS. Di hari kedua, peserta berkesempatan untuk mempresentasikan projeknya dan bersama-sama di-review oleh mentor. 

Para peserta memanfaatkan kesempatan tersebut untuk saling berdiskusi, di antaranya ada Thoriq Abdullah dan Achmad Prasetyo yang mempresentasikan projek masing-masing. Kesempatan diskusi masih berlangsung hingga Mini Class diakhiri.

Harapannya, penyelenggaraan Mini Class dengan praktisi seperti ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapan SDM pengelola PLTS ke depannya. Selain itu, dapat menjadi insight yang bermanfaat untuk mendukung Makin Tahu Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *