- Proyek SRE ITB ini merupakan bagian dari bentuk dukungan kepada Presidensi G20
- Proyek ini turut membantu para penduduk Kawasan Konservasi Elang Kamojang untuk bisa merasakan manfaat dari listrik yang ramah lingkungan
- Salah satu bentuk untuk mewujudkan target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025
Society of Renewable Energy Institut Teknologi Bandung atau biasa disebut SRE ITB telah melakukan kerja sama dengan Tim Gerilya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam pembuatan panel surya sebesar 6 kWp di Kawasan Konservasi Elang Kamojang pada tanggal 22-23 Juli 2022.
Proyek yang dilakukan oleh lima orang perwakilan SRE ITB ini merupakan bagian dari bentuk dukungan kepada Presidensi G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan November 2022.
Panel surya ini dibuat untuk mengaliri listrik secara penuh di daerah sekitar Konservasi Elang Kamojang di Garut, Jawa Barat. Saat ini bauran dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia masih bertahan di angka 12,8 persen secara nasional, langkah yang diambil SRE ITB ini merupakan salah satu bentuk untuk mewujudkan target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Baca juga:
- Smart PV Panel Surya Mulai Diperkenalkan ke Publik, untuk Mendukung Transisi Energi
- Wow!! Pemerintah Akan Beri Insentif dan Subsidi Untuk Dorong Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik
Panel surya buatan SRE ITB bisa membantu mereduksi 7,8 Kg emisi karbon dioksida yang dilepas ke udara setiap tahunnya. Proyek ini turut membantu para penduduk Kawasan Konservasi Elang Kamojang untuk bisa merasakan manfaat dari listrik yang ramah lingkungan. Kawasan Konservasi Elang Kamojang juga dapat menjadi wisata yang edukatif bagi para pengunjung.
Afgan Megantara selaku Presiden SRE ITB 2022/2023 menyatakan bahwa listrik dengan kapasitas total 6 kWp ini dihasilkan dari pemasangan 11 panel surya kapasitas 54 Wp dengan sistem off-grid dengan posisinya yang berada di tanah dengan sistem grounding.
Afgan juga menambahkan di hari pertama instalasi dilakukan penyesuaian telebih dahulu terhadap objek yang berada di sekitar kawasan untuk meminimalisir bayangan agar panel surya dapat menerima energi matahari secara optimal. Setelah melakukan penyesuaian tempat dilakukan juga pemasangan dengan batako dan mounting atau komponen yang dapat meredam getaran mesin.
Pada hari kedua dilakukan pemasangan kabel dan kelistrikan yang diletakkan di dalam tanah. Nantinya energi listrik yang dihasilkan panel surya ini akan disimpan dalam bentuk baterai.
Baca juga:
- Denmark Menjadi Sentral Produksi Energi Angin di Eropa
- Keren!! Blibli Perkuat Tujuan Bisnis Berkelanjutan
Dalam mewujudkan proyek ini tentunya ada banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi seperti akses menuju lokasi yang cukup sulit dan belum adanya lampu di jalan.
“Tentunya kami senang dan bangga bisa menjadi bagian dari program ini. Kami dapat terlibat langsung dan berpartisipasi pada isu dunia internasional yang sekarang lagi hangat diperbincangkan dan melakukan aksi nyata. Semoga warga desa sekitar bisa mendapatkan manfaat dan edukasi dari program ini.” ungkap Afgan. Afgan berharap ke depannya akan semakin banyak dampak positif yang bisa masyarakat rasakan dan manfaatkan dari SRE ITB.
Referensi:
Bekerja Sama dengan Pertamina, SRE ITB Pasang Panel Surya di Pusat Konservasi Elang Kamojang
2 Comment
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.