• Indonesia sedang aktif mengembangkan industri energi terbarukan, khususnya panel surya, melalui investasi besar dari perusahaan asing seperti SEG Solar Inc.
• Proyek ini diharapkan dapat menciptakan sekitar 2.000 lapangan kerja baru, yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di bidang teknologi photovoltaic.
• Kehadiran SEG Solar di Indonesia menegaskan komitmen negara terhadap transisi menuju energi bersih dan industri hijau. Pembangunan pabrik ini tidak hanya meningkatkan daya saing Batang sebagai tujuan investasi, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekosistem energi terbarukan di Asia Tenggara.

Sobat EBT Heroes, Indonesia kini menjadi salah satu negara yang terus mengembangkan potensi energi terbarukan, salah satunya melalui panel surya. Indonesia juga mulai bekerja sama dengan berbagai perusahaan asing guna mengembangkan industri panel surya agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemerintah tengah mengupayakan tingkatan realisasi investasi terkhusus pada industri panel surya agar mencapai target energi terbarukan pada tahun 2030 mendatang.

Dikutip melalui laman Detik Finance, pada Rabu (02/10), salah satu perusahaan panel surya terkemuka asal Amerika Serikat, SEG Solar Inc., telah resmi melakukan groundbreaking untuk pembangunan pabrik di salah satu kota di Indonesia, yaitu berlokasi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan luas lahan mencapai 41,32 hektar. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen photovoltaic (PV) terbesar di Asia Tenggara, dan pabrik ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisinya di pasar global. Total investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai US$ 500 juta atau setara Rp 7,6 triliun dan ditargetkan akan selesai pada kuartal kedua tahun 2025. Makin Tahu Indonesia, Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari perubahan global dan dapat mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC)

Acara groundbreaking ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Nurul Ichwan (Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi), Lani Dwi (PJ Bupati Batang), Michael Eden (General Counsel SEG Solar), Antonius Weno (Direktur SEG Solar Manufacturing) serta Ngurah Wirawan (Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang).

Baca Juga:

• Indonesia’s Trans Java Toll Could Boost Clean Energy Mix
• Nuclear In Indonesia Needs Renewable Energy Law To Be Passed

Kapasitas Produksi dan Dampak Ekonomi

Pengembangan pabrik ini diharapkan dapat membuka peluang lapangan pekerjaan mencapai hingga 2.000 lapangan kerja dan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar serta dapat meningkatkan perekonomian penduduk lokal. Selain itu, dengan adanya pengembangan perusahaan panel surya ini mampu meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal di sektor teknologi PV.

“Untuk mendukung rantai pasok secara global, pabrik ini diperkirakan akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja dalam kurun waktu 5 tahun mendatang dengan total kebutuhan lahan seluas 40 hektar,” ungkap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi, dikutip melalui laman Bisnis Tempo.

Pabrik SEG Solar di KITB juga dirancang untuk menjadi salah satu pabrik terbesar di Asia Tenggara yang bisa menjadi salah satu fasilitas manufaktur terbesar yang memiliki integrasi vertikal mencapai 5GW untuk produksi ingot, wafer, sel surya, dan modul. Pada fase pertama, fasilitas ini akan memproduksi sel surya dengan kapasitas 5GW dan modul surya dengan kapasitas 3GW. 

Sel surya yang diproduksi di Batang akan berfungsi sebagai pasokan vertikal untuk pabrik modul SEG di Houston, Texas, AS. Hal ini memastikan transparansi penuh dalam rantai pasokan komponen modul surya. Selain itu, SEG Solar berencana untuk berkolaborasi dengan berbagai pemasok komponen PV dan komponen lainnya guna membangun fasilitas manufaktur di Indonesia.

Baca Juga:

• Kontroversi CCS: Isu Sosial yang Timbul di Kalangan Masyarakat
• Mengenal Teknologi Pintar AION Y Plus yang Mengubah Pengalaman Berkendara

Komitmen Terhadap Energi Terbarukan

Nurul Ichwan menegaskan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan komitmen Indonesia dalam mendukung investasi yang berorientasi pada energi terbarukan dan industri hijau. “SEG Solar akan berperan penting dalam mendorong perkembangan sektor energi bersih di Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing Batang sebagai tujuan investasi utama,” ujarnya.

Menurut Ngurah Wirawan, Direktur Utama KITB, kehadiran SEG Solar di KITB merupakan langkah besar dalam menciptakan industri PV terbesar di Asia Tenggara. “Proyek ini akan menjadi pendorong transformasi industri hijau di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara,” katanya.

Michael Eden, General Counsel SEG Solar, juga mengungkapkan rasa bangganya dalam menjalin kemitraan dengan PT KITB. “Kami memilih Kawasan Industri Terpadu Batang sebagai lokasi strategis untuk memperluas operasi kami di Asia Tenggara. Kami yakin fasilitas ini akan memperkuat posisi SEG Solar sebagai pemimpin dalam industri PV global dan berkontribusi terhadap transisi energi bersih di kawasan ini,” tuturnya.

Pabrik SEG Solar di KITB tidak hanya menjadi simbol kemitraan strategis antara Indonesia dan perusahaan multinasional, tetapi juga menegaskan posisi KITB sebagai pusat inovasi dan keberlanjutan untuk masa depan industri hijau. Melalui proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi listrik dengan pemanfaatan energi terbarukan dan proyek ini menjadi salah satu proyek yang dapat mencapai target tersebut pada tahun yang akan datang.

#ZonaEBT #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor: Adhira Kurnia Adhwa

Referensi:

[1] Perusahaan Raksasa Panel Surya Asal AS Resmi Bangun Pabrik Rp 7,6 T!

[2] Perusahaan AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp 8 Triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang