Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Membeli Panel Surya

Solar PV. Sumber: Unsplash.com
  • Titik Panas
  • Micro Crack
  • Potential Induced Degradation (PID)

Listrik, sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan listrik juga semakin meningkat. Tidak bisa dipungkiri dengan adanya perkembangan zaman membuat semuanya menjadi lebih mudah dan membuat kebutuhan akan listrik semakin meningkat. Contohnya saja dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan listrik untuk melakukan pengisian daya handphone, untuk menyalakan lampu rumah dan dibutuhkan dalam berbagai perangkat elektronik lainnya. Oleh karena permintaan akan energi listrik semakin meningkat, maka dibutuhkannya energi terbarukan yang dapat memasok listrik ke konsumen seperti panel surya. Namun, apakah panel surya merupakan pilihan hal yang tepat, ataukah ada hal-hal yang perlu diketahui sebelum memilikinya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli panel surya:

Baca juga



Titik Panas

Penampakan solar pv. Sumber: elektrina.co.id

Titik panas atau Hub spot, muncul pada modul surya yang disebabkan bayangan parsial yang menutup sebagian area modul surya. Hub Spot terjadi ketika ada bayangan parsial atau bayangan yang menghalangi sampainya sinar matahari pada suatu bagian di modul surya.

Panel surya dirancang untuk menghasilkan arus listrik saat sinar matahari menyinarinya. Ketika arus mengalir melalui string sel surya di dalam panel, resistansi dalam sel mengubah arus menjadi kehilangan panas. Setiap ketidaksempurnaan dalam sel surya, seperti retakan, sambungan solder yang buruk, dan ketidaksesuaian menyebabkan resistensi yang lebih tinggi dan menjadi titik panas dalam jangka panjang.

Efek jangka panjang dari titik panas termasuk bekas terbakar yang merusak sel surya dan lembar belakang dan pada akhirnya dapat menyebabkan kebakaran jika dibiarkan.

Micro Crack

Penampang panel surya tanpa micro crack dan dengan micro crack. Sumber: www.zerohomebills.com

Micro Crack merupakan robekan mikroskopis yang hampir tidak terlihat di sel surya. Retakan mikro dapat terjadi selama produksi modul PV, tetapi juga selama pengiriman atau karena praktik penanganan yang ceroboh selama pemasangan.

Retakan mikro tidak selalu mengakibatkan hilangnya produksi secara langsung, tetapi dapat tumbuh seiring waktu, misalnya karena ketegangan termal, atau di bawah pengaruh kondisi musiman dan cuaca. Retakan mikro yang lebih besar akan merusak sel surya, dan ini akan menyebabkan hilangnya produksi.

Kerusakan pada titik kontak sel surya akan memiliki pengaruh yang sangat signifikan pada produksi energi sel. Karena sel-sel di panel dihubungkan secara seri, ini juga akan berdampak pada keluaran daya di seluruh panel. Akibatnya, kinerja panel menurun dalam korelasi langsung dengan jumlah sel yang rusak. Rata-rata, retakan mikro mempengaruhi persentase yang tinggi dari modul, mengakibatkan hilangnya produksi yang signifikan .Masalah micro-crack memiliki dampak besar pada output daya modul PV dan, pada akhirnya, seluruh sistem, dan tidak dapat dipulihkan. Pertimbangan yang cermat harus diberikan pada lingkungan penyimpanan dan untuk menghindari perubahan suhu ekstrem yang tiba-tiba.

Potential Induced Degradation (PID)

Penampang panel surya yang terkena PID dan tidak. Sumber: www.novergysolar.com

PID (POTENTIAL INDUCED DEGRADATION) juga dikenal sebagai solar yield killer, adalah penurunan kinerja yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh potensi negatif ke dasar. Ini berkembang secara internal di modul surya setelah beberapa hari atau minggu pemasangan.

Pertama, untuk memahami PID, Anda perlu tahu bagaimana listrik dihasilkan oleh panel surya. Panel terdiri dari beberapa lapisan dan sel fotovoltaik individu. Kombinasi dua muatan pertukaran bahan semikonduktor, menghasilkan medan listrik internal. Beberapa panel yang terhubung dalam array disebut string. Sebuah string memiliki dua sisi yaitu negatif dan positif, terhubung melalui inverter yang menghasilkan tegangan AC. Jika kita membandingkannya dengan ground, tegangan memiliki potensi negatif dan positif. Potensi negatif memicu PID dalam sel surya. Biasanya, foton membiarkan elektron mengalir menuju konektor sel dan menghasilkan arus. Namun, potensi negatif menarik ion positif dalam sel seperti ion natrium yang merangsang polarisasi permukaan dan shunting.

Setelah beberapa minggu atau bulan, PID terjadi di seluruh sisi negatif string. Bagian Panel sisi negatif kehilangan 30-80% dari hasilnya. PID dapat menular sehingga lebih banyak sel terpengaruh olehnya dari waktu ke waktu dan mengubah sel menjadi hitam. Kecepatan PID tergantung pada – tegangan sistem, tingkat kelembaban dan suhu sel. Ini bisa reversibel atau ireversibel. Oleh karena itu, ia memiliki efek yang menghancurkan pada semua tingkat pemasangan sistem PV.

Bagaimana Sobat EBT Heroes, dari artikel ini kamu jadi semakin mengetahui mengenai panel surya dan tentunya lebih mempertimbangkannya kembali jika kamu tertarik untuk membelinya. Pahamilah dengan baik energi terbarukan apa yang tepat untuk kamu gunakan sebelum mengimplementasikannya ya. Jadi semakin tahu tentang energi terbarukan nih dan pastinya makin tahu Indonesia karena saat ini solar pv sedang berkembang banget nih di Indonesia.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Himatul Azqiya

Baca juga



Referensi:

[1] Apa itu Hotspot Panel Surya? Ini Penyebab dan Solusinya

[2] Simak, 8 Permasalahan dan Kerusakan yang Bisa Terjadi pada Panel Surya

[3] Kerusakan Panel Surya Biasanya Disebabkan Oleh Hal Ini

[4] Understanding Potential Induced Degradation (PID) and ways to mitigate it

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *