- Emiten baja nasional PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) terus mengembangkan program Environment, Social and Governance (ESG).
- Menurut pak Argo, terdapat sejumlah keuntungannya yang didapat GGRP dalam pemasangan panel surya tersebut.
- Dalam pengoperasian dan pemeliharaan, PLTS dilengkapi sejumlah sensor untuk memantau radiasi, temperatur, kecepatan angin dan suhu sekitar.
Emiten baja nasional PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) terus mengembangkan program Environment, Social and Governance (ESG). Terbaru, GGRP melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Total Energiew (TTE) Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap), 15 Juli 2022. Penandatanganan MoU yang juga disaksikan oleh perwakilan Bank BNI tersebut, dilakukan dalam rangka pemasangan panel surya di area GGRP.
“Upaya ini merupakan bagian dari komitmen GRP untuk turut mengurangi emisi karbon dioksida, sebagai bagian dari program ESG atau tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan secara berkelanjutan,” ujar Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng dalam keterangan resmi, Sabtu (16/7/2022).
Menurut pak Argo, terdapat sejumlah keuntungannya yang didapat GGRP dalam pemasangan panel surya tersebut. Di antaranya adalah emisi karbondioksida tahunan berkurang sebagai bagian dari program ESG dan penghematan biaya karena keperluan daya yang disediakan oleh panel surya.
“Ini keuntungan berkelanjutan dan jangka panjang. Karena ke depan, upaya ini akan meningkatkan daya saing produk dan mendapatkan energi hijau,” lanjutnya.
Baca juga :
Pak Argo menambahkan, pelaksanaan proyek pemasangan solar akan dipantau ketat oleh tim teknis Total Energies yang bertanggung jawab dalam desain dan pemilihan mitra EPC terpercaya untuk pelaksanaan konstruksi.
Nantinya Total Energies akan menerapkan standar keselamatan dan kualitas tertinggi untuk semua tahapan proyek GGRP. Pemilihan peralatan dan instalasi akan mengikuti teknikal standard dari Total Energies. Dengan begitu, akan dipastikan bahwa sistem PV surya canggih akan bisa bekerja selama lebih dari 30 tahun.
“Bersama Total Energies, kita akan melakukan pelatihan keselamatan untuk tim proyek, yakni sebelum proyek dimulai dan selama proyek. Setelah konstruksi selesai, juga akan ada pelatihan yang difokuskan pada penerapan teknologi solar PV dan filosofi pengoperasian kepada tim proyek GGRP” ujar pak Argo.
Dalam pengoperasian dan pemeliharaan, PLTS dilengkapi sejumlah sensor untuk memantau radiasi, temperatur, kecepatan angin dan suhu sekitar. Selain itu, sistem akan bekerja dengan pemantauan jarak jauh dengan mengirimkan data analisis performa dengan menampilkan jejak karbon.
“Sistem ini juga mampu menghubungkan data produksi dengan SCADA/sistem pemantauan daya lain yang ada,” ujar pak Argo.
Baca juga :
- Yuk!! Kenali Manfaat Memakai Panel Surya di Rumah
- The Steps Taken by ATW Solar in Developing Solar Panel Business as Renewable Energy
“Tim teknis Total Energies akan bekerja sama dengan perwakilan dari GGRP untuk membangun dan melatih kesiapan dalam keadaan darurat, dan untuk pemeliharaan standar reguler, tim layanan Total Energies akan mengelola kunjungan lapangan secara berkala untuk melakukan pemeliharaan,” ujar pak Argo.
Pak Argo menambahkan, GGRP berkomitmen penuhdalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. GGRP juga berharap bisa melakukan pengurangan emisi karbon sekitar 47.400 ton CO2 per tahun atau setara dengan pengurangan 10.200 kendaraan bermotor di jalan raya. Dan inisiatif ini, lanjutnya juga sejalan dan mendukung ambisi pemerintah Indonesia untuk mencipatakan bauran energi 23% dari energi terbarukan.
“Dengan demikian, GRP berharap, proyek ini bisa berjalan lancar dan didukung penuh semua pihak dan khalayak, termasuk pemerintah,” ujar beliau.
Referensi :
[1] Pemasangan Solar Panel, GGRP Gandeng Total Energies
[2] Pemasangan Solar Panel, GGRP Gandeng Total Energies
[3] Pasang Panel Surya di Area Pabrik, GRP Gandeng Total Energies