Biaya PLTS Menurun : Terjangkau hingga 19%

Ilustrasi Panel Surya. Sumber: alinea.id
  • Penurunan biaya Pembangkit Listrik Tenaga Surya telah membawa perubahan paradigma dalam sektor energi
  • Menurut laporan statistik PLN 2022, rata-rata biaya Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia yaitu Rp 1.034,52 per kilowatt-hour (kWh). Biaya tersebut sudah turun sekitar 19% dibanding 2021, bahkan lebih murah 91% dibanding 2020.
  • Faktor Mempengaruhi Penurunan Biaya PLTS

Perjalanan menuju Net Zero Emission salah satu energi baru terbarukan yang dapat digunakan yaitu energi matahari. Namun seperti yang diketahui bahwa biaya pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya sering menjadi penghalang utama untuk adopsi lebih luas. Dengan adanya inovasi teknologi dan skala produksi meningkat Pembangkit Listrik Tenaga Surya mengalami penurunan yang signifikan. Biaya PLTS menurun telah membawa perubahan paradigma dalam sektor energi, menjadikannya sebagai alternatif yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.

Bagaimana Perkembangan Biaya PLTS di Indonesia?

Rata-Rata Biaya PLTS Tahun 2020-2022. Sumber: Databoks

Menurut IEA dalam laporan World Energy Outlook edisi Oktober 2022 bahwa harga modul fotovoltaik sudah turun 80% selama satu dekade terakhir berkat inovasi berkelanjutan di seluruh ranai pasokan. Energi surya fotovoltaik telah menjadi teknologi pembangkit listrik yang paling terjangkau di banyak wilayah.

Peneliti yang dilakukan oleh Pamela Simamora dari Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan bahwa telah terjadi penurunan harga jual listrik Pembangkit Listrik Tenaga Surya non atap dari tahun ke tahun.  Pada tahun 2015 harga PLTS sekitar US$25 sen/kWh.

Menurut laporan statistik PLN 2022, rata-rata biaya Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia yaitu Rp 1.034,52 per kilowatt-hour (kWh). Biaya tersebut sudah turun sekitar 19% dibanding 2021, bahkan lebih murah 91% dibanding 2020.

Baca Juga



Faktor Mempengaruhi Penurunan Biaya PLTS

Ilustrasi Komponen PLTS. Sumber: Builde.id

Teknologi Fotovoltaik yang Berkembang

Teknologi panel surya mengalami kemajuan yang pesat dalam dekade terakhir. Efisiensi panel surya meningkat sedangkan harga produksinya turun secara signifikan. Inovasi penggunaan bahan-bahan murah dan efisien untuk sel surya, peningkatan kualitas produk menjadi faktor penting dibalik penurunan biaya Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Skala Produksi

Dengan adanya permintaan global yang tinggi akan energi terbarukan produsen panel surya dapat memperoleh keuntungan dari ekonomi skala dengan memproduksi komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya secara massal. Dengan begitu, biaya produksi per unit dapat dikurangi sehingga mendorong penjualan dengan harga lebih rendah kepada konsumen akhir.

Penurunan biaya instalasi dan Operasional

Menurut Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa biaya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia turun mencapai 80%. Telah terjadi perbaikan teknologi pada penyediaan Pembangkit Listrik Surya di Indonesia sehingga membuat modal operasinya makin murah. Dengan begitu, seharusnya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memasang sendiri Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Dukungan kebijakan Pemerintah

Banyak negara mulai menerapkan kebijakan dukungan terhadap energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya. Insentif fiskal seperti keringanan pajak, subsidi harga komponen PLTS, dan tarif feed-in (penghargaan atas pembelian listrik dari produsen PLTS oleh utilitas) telah membantu menekan biaya investasi awal bagi konsumen.

Siapa sangka meskipun biaya Pembangkit Listrik Tenaga Surya sudah mengalami penurunan, ternyata masih lebih mahal biaya produksi dibandingkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Pada tahun 2022 biaya Pembangkit Listrik Tenaga Uap hanya Rp 737,52 per kWh. Banyak sejumlah pengembang juga belum berani untuk melakukan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya atap karena mahal ongkos yang dikeluarkan.

PLN terus berupaya mempercepat transisi energi agar harganya dapat dijangkau dengan upaya melakukan kerja sama dengan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) bank pembangunan asal Jerman.

Dampak Positif Adanya Penurunan Biaya

Lingkungan Hidup: Mengurangi penggunaan sumber daya fosil dan beralih ke energi terbarukan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang bertanggung jawab atas perubahan iklim. Dengan penurunan biaya PLTS, lebih banyak orang dan organisasi dapat berpartisipasi dalam upaya perlindungan lingkungan.

Penciptaan Lapangan Kerja: Pertumbuhan industri panel surya sebagai akibat dari peningkatan permintaan juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan. Hal ini memberikan dampak positif pada ekonomi lokal serta memperkuat keberlanjutan sosial.

Aksesibilitas: Biaya yang lebih rendah membuat panel surya menjadi lebih terjangkau bagi rumah tangga, bisnis kecil, maupun institusi publik. Hal ini meningkatkan aksesibilitas mereka terhadap sumber energi bersih dan membantu mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil.

Melihat perkembangan ini, prospek masa depan pembangkit listrik tenaga surya semakin cerah. Terlebih lagi dengan adanya riset terus-menerus dalam bidang energi terbarukan serta diperkirakan akan ada penemuan teknologi baru di masa mendatang yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya PLTS secara lebih lanjut.

Dengan adanya penurunan biaya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya, menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat global. kita semakin tahu Indonesia bahwa tren penurunan biaya memberikan harapan bahwa kita semakin mendekati realitas dimana energi matahari bukan hanya solusi ramah lingkungan, tetapi juga pilihan yang masuk akal secara ekonomi. Masa depan energi terang sedang kita rintis, dan panel surya adalah kuncinya.

Sumber:

Biaya Pasang PLTS Makin Murah! Kementerian ESDM: Turun 80%

Biaya Pembangkitan Listrik Tenaga Surya Turun 19% pada 2022

Peneliti: Harga Jual Listrik PLTS Turun dari Waktu ke Waktu

Editor: Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *