Akankah Panas Bumi menjadi Potensi Energi Mendatang?

Banyak yang belum mengetahui bahwa panas bumi merupakan energi yang memanfaatkan panas didalam perut bumi. Sumber energi panas bumi (geothermal) relatif ramah lingkungan karena memanfaatkan panas dari perut bumi untuk memproduksi listrik.  Indonesia berada di posisi garis khatulistiwa dan di zona tumbukan lempeng tektonik yang memiliki potensi yang besar untuk penggunaan energi terbarukan panas bumi (geothermal). Namun saat ini, panas bumi belum menjadi pemanfaatan yang merata di Indonesia sehingga potensi yang besar belum maksimal. 

Panas bumi (geothermal) Indonesia memiliki cadangan sumber tenaga listrik dunia sebesar 40% sehingga Indonesia merupakan salah satu cadangan energi panas bumi (geothermal) terbesar di dunia.  Wilayah yang berpotensi untuk memproduksi cadangan energi panas bumi (geothermal) berada di Sumatra, Jawa dan Bali. Lalu pada wilayah Sulawesi Utara merupakan salah satu kontribusi terbesar untuk mencadangkan pasokan  listrik dari energi panas bumi (geothermal).

Baca juga: Holding Panas Bumi, harapan energi baru terbarukan Indonesia

Pemerintah Indonesia sudah merencanakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber tenaga listrik. Kebijakan untuk pemanfaatan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) salah satu energi dimasa mendatang yang mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) guna menekan pemakaian energi dari fosil.  Target dari pemerintah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dapat menghasilkan energi listrik secara energi baru terbarukan (EBT) dengan target 23% pada tahun 2025 dan tahun 2050 akan naik target 31% untuk penggunaan energi baru terbarukan (EBT).  

Lantas, dapatkah panas bumi menjadi energi dimasa mendatang?

Sesuai dengan rencana strategis Pemerintah, energi dari panas bumi diyakini akan menjadi salah satu sumber penyediaan energi listrik di masa mendatang. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sudah menyusun untuk pengembangan energi panas bumi (geothermal) dengan menargetkan energi panas bumi (geothermal) di tahun 2025 berkontribusi untuk menghasilkan sumber tenaga listrik sebesar 7000 Megawatt (MW). 

Tantangan yang harus dihadapi Pemerintah untuk merealisasikan energi baru terbarukan (EBT) geothermal yakni membutuhkan investasi yang besar untuk dimasa mendatang, menyiapkan teknologi eksplorasi dan produksi, manajemen waktu dan biaya, menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk dapat menarik investor dalam mendukung kinerja penerapan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Baca juga: Star energy bintang harapan panas bumi Indonesia

Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) geothermal akan dikembangkan di daerah pegunungan dan pulau kecil seperti di daerah Indonesia Timur yang masih belum merata sumber tenaga listriknya sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk penggunaan energi listrik. Selain energi panas bumi (geothermal) dimanfaatkan untuk sumber tenaga listrik, uap yang dihasilkan pada saat turbin-turbin bekerja dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian seperti pengeringan pada biji kopi. Benar-benar Negeri ini dapat menjadi bersih dan terbarukan.

Jika di Indonesia sudah merata dalam menerapkan energi baru terbarukan (EBT), tidak akan terdengar lagi bahwa Indonesia krisis listrik karena sumber kekayaan yang dimiliki Indonesia sangat melimpah yang harus dikembangkan. 

Penulis: Andin Adna Shavira, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Udayana

Instagram: andinadnas, https://linkedin.com/in/andinadnashavira/

Referensi:

“Panas Bumi Tumpuan Energi Masa Depan”, https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/panas-bumi-tumpuan-energi-masa-depan 

“Energi geothermal di Indonesia: potensi, pemanfaatan, dan rencana ke depan”, https://theconversation.com/energi-geotermal-di-indonesia-potensi-pemanfaatan-dan-rencana-ke-depan-112921

#zonaebt #sebarterbarukan #geothermal #panasbumi #ebt 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 Comment