
- Proses CCS terdiri dari tiga tahapan
- Beberapa negara telah mengambil peran sebagai pelopor dalam implementasi CCS
- Salah satu dampak terbesar CCS salah satunya mampu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
- Solusi yang dapat diambil termasuk peningkatan investasi dari pemerintah dan sektor swasta
Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Banyak negara telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mencapai target net zero emisi dalam beberapa dekade mendatang. Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) atau penangkapan, dan penyimpanan karbon, dianggap mampu mencapai tujuan ini.
CCS memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi karbon, terutama di sektor-sektor yang sulit didekarbonisasi, seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan industri berat. Beberapa negara telah berhasil menerapkan CCS secara masif, menjadikannya sebagai solusi andalan dalam perang melawan perubahan iklim. Artikel ini akan membahas negara-negara tersebut beserta pendekatan mereka terhadap teknologi CCS.
Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS): Cara Kerjanya dalam Mengurangi Emisi Karbon

Carbon Capture and Storage (CCS) adalah proses menangkap karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil atau proses industri, lalu mengangkutnya ke lokasi penyimpanan yang aman, kemudian menyimpannya jauh di bawah tanah untuk mencegahnya memasuki atmosfer. CCS dianggap sebagai solusi penting untuk mengurangi emisi CO2 yang sulit dihilangkan dari industri berat seperti pembangkit listrik, pabrik semen dan kilang minyak.
Proses CCS terdiri dari tiga tahap utama yaitu penangkapan, transportasi dan penyimpanan. Pada tahap penangkapan, CO2 dipisahkan dari gas buang menggunakan berbagai teknik seperti absorpsi kimia, adsorpsi fisik, dan membran. Setelah CO2 ditangkap, gas tersebut diangkut melalui pipa atau kapal ke lokasi penyimpanan, biasanya berupa formasi geologi seperti lapisan batuan berpori atau sumur minyak dan gas yang tidak lagi produktif.
Baca Juga :
- Optimalisasi CCS untuk Mengurangi Polusi di Jakarta – zonaebt.com
- Implementasi Carbon Capture Storage (CCS) demi Indonesia Net Zero Emisi pada Tahun 2060
Negara dengan Penerapan CCS Masif
Beberapa negara telah mengambil peran sebagai pelopor dalam implementasi CCS, menunjukkan bagaimana teknologi ini dapat diterapkan secara praktis dan efektif dalam skala besar. Berikut negara-negara dengan penerapan CCS yang masif, menggali kontribusi mereka dalam mengurangi emisi karbon, serta dampaknya terhadap upaya global memerangi perubahan iklim.
1. Norwegia
Norwegia adalah salah satu pemimpin global dalam penerapan CCS. Proyek Sleipner, yang dimulai pada tahun 1996, adalah salah satu proyek CCS komersial pertama di dunia. Proyek ini menangkap dan menyimpan lebih dari 1 juta ton CO2 per tahun dari gas alam yang diproduksi di Laut Utara. Sleipner, merupakan tonggak penting dalam sejarah CCS karena menunjukkan bahwa teknologi ini dapat diimplementasikan secara praktis dan efektif dalam skala besar. Selain itu, Norwegia juga mengembangkan proyek CCS baru seperti Northern Lights yang akan menangkap dan menyimpan CO2 dari berbagai sumber industri di Eropa. Proyek ini melibatkan kerjasama internasional dan bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 secara signifikan di seluruh benua.
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki sejumlah proyek CCS besar yang beroperasi atau dalam tahap pengembangan. Proyek Petra Nova di Texas, misalnya, menangkap CO2 dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan menyimpannya di ladang minyak untuk meningkatkan produksi minyak. Petra Nova adalah proyek CCS terbesar di Amerika Serikat dan telah berhasil mengurangi emisi CO2 secara signifikan. Proyek lainnya Illinois Industrial CCS, yang menangkap CO2 dari pabrik etanol dan menyimpannya di formasi geologi bawah tanah. Selain itu, Amerika Serikat juga memiliki beberapa proyek penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya teknologi CCS.
3. Kanada
Kanada juga telah mengadopsi teknologi CCS dalam upaya mengurangi emisi karbon. Proyek Boundary Dam di Saskatchewan, menjadi pembangkit listrik tenaga batu bara pertama di dunia yang dilengkapi dengan CCS komersial. Proyek ini menangkap sekitar 1 juta ton CO2 per tahun dan menyimpannya di formasi geologi atau digunakan untuk meningkatkan produksi minyak. Boundary Dam telah menjadi contoh sukses penerapan CCS di sektor pembangkit listrik. Kanada juga mengembangkan proyek CCS lain seperti Quest di Alberta yang menangkap CO2 dari fasilitas produksi hidrogen, serta menyimpannya di formasi batu pasir dalam. Quest merupakan proyek CCS yang didukung oleh pemerintah Kanada dan telah berhasil mengurangi emisi CO2 secara signifikan sejak mulai beroperasi.
4. Australia
Australia telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam penerapan CCS, terutama dalam sektor industri. Proyek Gorgon di Australia Barat adalah salah satu proyek CCS terbesar di dunia yang menangkap dan menyimpan CO2 dari fasilitas pemrosesan gas alam. Proyek ini diharapkan dapat menyimpan hingga 4 juta ton CO2 per tahun. Gorgon merupakan proyek CCS yang sangat ambisius dan melibatkan investasi besar dari perusahaan minyak dan gas terkemuka. Selain itu, Australia juga mengembangkan proyek CCS lainnya untuk mendukung transisi energi bersih. Pemerintah Australia telah mengalokasikan dana untuk penelitian dan pengembangan teknologi CCS serta memberikan insentif kepada perusahaan yang mengadopsi teknologi ini.
Manfaat dan Dampak Jangka Panjang

Penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) di berbagai negara memberikan manfaat yang signifikan dalam upaya global mengurangi emisi karbon. Teknologi ini tidak hanya membantu mencapai target pengurangan emisi yang sulit dicapai melalui metode konvensional, tetapi juga mendukung pengembangan energi bersih dan peningkatan efisiensi energi.
Salah satu dampak terbesar CCS adalah kontribusinya dalam menurunkan suhu global. Dengan menangkap dan menyimpan CO2, teknologi ini mampu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, sehingga memperlambat laju perubahan iklim. Selain itu, manfaat lainnya termasuk peningkatan kualitas udara, yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Dengan emisi yang lebih rendah, risiko gangguan kesehatan akibat polusi udara, seperti penyakit pernapasan, dapat diminimalkan.
CCS juga mendukung pelestarian lingkungan alam. Dengan mencegah emisi CO2 dari sektor industri berat, teknologi ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi tekanan pada lingkungan. Dalam jangka panjang, penerapan CCS dapat menjadi bagian penting dari solusi global untuk mewujudkan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Tantangan dan Solusi
Meskipun penerapan CCS menjanjikan banyak manfaat, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Tantangan utama termasuk biaya yang tinggi, kebutuhan akan infrastruktur yang memadai, serta regulasi dan kebijakan yang mendukung. Biaya pembangunan dan operasional fasilitas CCS dapat menjadi penghalang bagi negara-negara yang ingin mengadopsi teknologi ini. Solusi yang dapat diambil termasuk peningkatan investasi dari pemerintah dan sektor swasta, serta kolaborasi internasional untuk berbagi pengetahuan dan teknologi. Selain itu, diperlukan regulasi yang jelas dan insentif ekonomi untuk mendorong penerapan CCS secara luas. Peningkatan kesadaran dan dukungan dari masyarakat juga penting untuk keberhasilan implementasi teknologi ini.
Kesimpulan
Berikut kesimpulannya sobat terbarukan, Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan teknologi penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim. Negara-negara seperti Norwegia, Amerika Serikat, Kanada dan Australia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengadopsi teknologi ini. Dengan peningkatan dukungan dan investasi, CCS diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mencapai target net zero emisi di masa depan. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Baca Juga
- Diplomasi Permasalahan Lingkungan – Emisi Gas Karbon
- Urban Decarbonization Efforts Through Green Open Space
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Editor : Alfidah Dara Mukti
Referensi
[2] [Petra Nova Project