Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Sumber: unsplash.com
- Terdapat sebuah sumber energi yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, yaitu tenaga nuklir.
- Keunggulan Energi Nuklir sebagai Sumber Energi Bersih
- Pembangkit nuklir memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih yang dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan energi.
Kebutuhan akan energi listrik di seluruh dunia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Namun, sumber energi listrik yang dominan saat ini di seluruh dunia masih menghasilkan emisi CO2, salah satu jenis gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Namun, terdapat sebuah sumber energi yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, yaitu tenaga nuklir. Emisi CO2 yang dihasilkan yaitu 3 ton CO2 per GWh.
Energi Nuklir Sebagai Sumber Energi Bersih?
Penggunaan energi nuklir sebagai sumber energi bersih telah menjadi topik perdebatan panjang selama beberapa dekade. Di satu sisi, ada yang percaya bahwa pembangkit nuklir memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu memerangi perubahan iklim. Di sisi lain, banyak yang khawatir tentang risiko keselamatan dan dampak lingkungan yang terkait dengan teknologi ini.
Baca juga
Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga nuklir diperoleh melalui proses fisika yang dikenal sebagai fisi nuklir, di mana inti atom yang berat, seperti uranium atau plutonium, dibelah menjadi inti yang lebih kecil. Proses ini menghasilkan energi dalam bentuk panas yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit nuklir menggunakan reaktor nuklir untuk mengendalikan reaksi fisi ini. Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan fisi untuk menghasilkan listrik tanpa pembakaran apapun, menghindari emisi dari proses pembangkitan listrik. Terlebih lagi, rata-rata, hanya dibutuhkan satu reaktor nuklir biasa untuk menghasilkan satu GWh listrik.
Manfaat Tenaga Nuklir
Ilustrasi Keunggulan Pembangkit Nuklir. Sumber. Unsplash.com
Tidak Menghasilkan Emisi Karbon
PLTN atau pembakit listrik tenaga nuklir menghasilkan listrik tanpa mengeluarkan polutan udara seperti yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil. Reaktor nuklir tidak menghasilkan emisi karbon, yang berarti bahwa pembangkit nuklir dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan membantu negara-negara mencapai target emisi karbon mereka. Sehingga nuklir menjadi energi yang paling bersih diantara pembangkit energi lainnya.
Ketersediaan Bahan Bakar yang Melimpah
Uranium, salah satu bahan bakar yang umum digunakan dalam reaktor nuklir, memiliki persediaan yang melimpah di seluruh dunia. Dengan teknologi yang tepat, bahan bakar ini dapat digunakan dalam jumlah besar untuk menghasilkan energi. Dengan melimpahnya persediaan bahan bakar nuklir, maka dapat memberikan kesempatan lebih panjang untuk menemukan pembangkit energi lain di kemudian hari..
Memiliki Kapasitas yang Tinggi
Dilansir dari U.S. Departement of Energy, pembangkit listrik energi nuklir menghasilkan daya maksimum lebih dari 92 persen. Atas dasar hal tersebut, energi nuklir jauh lebih efektif dalam menghasilkan listrik dibandingkan bahan bakar fosil atau tenaga angin dan matahari yang dua hingga tiga kali lipat lebih rendah.
Sebagian Besar Limbahnya dapat Didaur Ulang
Dilansir dari Earth.Org, sekitar 90 persen limbah nuklir yang dihasilkan oleh produksi energi nuklir dapat didaur ulang kembali. Hal ini menjadi salah satu hal yang dapat dipertimbangkan dalam penggunaan pembangkit nuklir, sehingga limbah yang dihasilkan tidak bertumpuk dan menjadi masalah baru. Sehingga kesehatan dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan pembangkit energi nuklir dapat diminimalisir.
Baca juga
- Meneladani Inovasi PLTN Terapung (FNPP) Rusia
- Indonesia Sejahtera: Listrik Murah dari Pembangkit Nuklir Mandiri
Tantangan Terkait Energi Nuklir
Ilustrasi Tantangan Pembangkit Nuklir. Sumber: Energy.gov
Disamping keuntungan yang didapatkan, penggunaan energi nuklir juga mendatangkan tantangan dan mitos yang perlu siap dihadapi dan diatasi:
Limbah Radioaktif
Salah satu tantangan terbesar dalam penggunaan energi nuklir adalah limbah radioaktif. Limbah ini harus dikelola dengan sangat hati-hati dan disimpan dalam penyimpanan jangka panjang yang aman. Namun, teknologi daur ulang limbah nuklir telah berkembang, yang dapat mengurangi volume limbah dan memanfaatkannya kembali.
Risiko Keselamatan
Insiden nuklir seperti Chernobyl dan Fukushima telah meningkatkan kekhawatiran tentang risiko keselamatan pembangkit nuklir. Insiden nuklir dapat beresiko sangat besar dan menjangkau wilayah yang luas, serta memiliki efek samping yang tidak kecil bagi siapa saja yang terdampak. Meskipun insiden semacam itu jarang terjadi, dampaknya dapat sangat serius. Oleh karena itu, regulasi dan prosedur keselamatan yang ketat sangat penting.
Masalah Penyimpanan
Penyimpanan bahan bakar nuklir bekas pakai juga menjadi masalah. Solusi penyimpanan jangka panjang yang aman masih menjadi perdebatan, terutama di negara-negara yang memiliki pembangkit nuklir yang sudah tua.
Biaya Pembangunan dan Operasi
Pembangunan dan operasi pembangkit nuklir membutuhkan investasi besar dan memiliki biaya yang cukup tinggi. Ini bisa menjadi salah satu hambatan yang harus dihadapi bagi banyak negara yang mencari sumber energi yang ekonomis.
Pandangan Publik
Tenaga nuklir terkadang dipandang oleh masyarakat umum sebagai proses yang berbahaya atau tidak stabil. Persepsi ini sering kali didasarkan pada tiga kecelakaan nuklir global, asosiasi yang salah dengan senjata nuklir, dan bagaimana nuklir digambarkan di acara televisi dan film populer. Membangun dukungan publik untuk pembangkit nuklir dapat menjadi tantangan tersendiri. Maka diperlukan penyampaian edukasi kepada masyarakat, agar tidak terjadi salah persepsi terkait pembangkit nuklir.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Indonesia masih belum maksimal seperti negara lainnya. Pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih yang dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan energi. Namun, tantangan dalam hal keselamatan, manajemen limbah, dan biaya pembangunan tidak boleh diabaikan. Pengembangan teknologi nuklir yang lebih aman dan bersih adalah langkah yang penting dalam mengatasi masalah ini. Bagi banyak negara, keputusan tentang apakah akan menggunakan energi nuklir atau tidak merupakan pertimbangan yang rumit, dan perlu mempertimbangkan risiko dan manfaat dengan cermat. Dalam menjawab pertanyaan apakah pembangkit nuklir adalah sumber energi bersih yang dapat diandalkan, kita perlu melihat lebih jauh daripada mitos dan realitas yang ada. Jadi bagaimana menurut kamu Sobat EBT Heroes?
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi:
[1] Nuklir, Sumber Energi Listrik Paling Bersih bagi Lingkungan
1 Comment