KULIK PERKEMBANGAN NUKLIR DI INDONESIA MENUJU NET ZERO EMISSION

Di Indonesia Nuklir masih sangat awam dalam penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT). Sebab, yang terpikirkan masyarakat bahwa Nuklir sangat berbahaya dikarenakan beberapa Negara membuat bom dari Nuklir, sehingga sangat membahayakan jika Nuklir digunakan sebagai sumber energi. Nuklir sebenarnya dapat menggantikan bahan bakar yang saat ini masih digunakan di Indonesia yaitu batu bara dan minyak bumi. Mengingat bahwa fosil akan habis dibeberapa tahun kedepan. Pemerintah sudah merencanakan bahwa akan menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT) baik disektor energi, transportasi, dll.

Mengapa beralih ke Nuklir?

Berbicara Nuklir, salah satu yang belum banyak digunakan untuk keperluan energi listrik. Nuklir sendiri terbuat dari bahan uranium yang saat ini masih sedikit digunakan. Beralih ke Nuklir untuk menambah sumber energi di Indonesia yang ramah lingkungan dan energi yang dihasilkan tidak kekurangan dipelosok wilayah Indonesia.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia berusaha untuk menjadi salah satu alternatif sumber energi listrik yang ramah lingkungan, Nuklir sendiri tidak menyebabkan emisi gas rumah kaca. Sehingga nuklir dapat memproduksi listrik dengan baik tanpa ada hambatan di lingkungan sekitar. Bahan baku uranium dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia seperti di Kalimantan Barat, Papua, Sulawesi Barat, dsb.

Pemerintah sudah menargetkan ditahun 2050 Indonesia terbebas dari Emisi dari pembangkit yang kurang ramah lingkungan dengan sebutan “Net Zero Emission”. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yakni Arifin Tasrif mengatakan bahwa akan ada beberapa strategi untuk merealisasikan sektor energi Untuk mencapai target. Pemerintah mulai melirik energi dari nuklir dapat menjadi potensi untuk menjadikan Indonesi sebagai “Net Zero Emission”.

Prediksi dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nahwa ditahun 2060 listrik sudah menjadi energi yang bersih tanpa hambatan emisi gas yang dapat mencemarkan udara serta lingkungan. Menteri ESDM juga mengatakan, untuk merealiasaikan program pemerintah dibutuhkan dukungan dari perusahaan swasta, mengingat bahwa target pemerintah untuk mengurangi emisi sebesar 1.525 juta ton Karbon dioksida (CO2).

Baca juga:

Adapun potensi-potensi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk menunjang target dari pemerintah :

  1. Uranium masih jutaan ton di Indonesia
    Uranium sendiri merupakan bahan baku pembuatan nuklir yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sumber energi listrik. Hanya saja, uranium masih jutaan ton di Indonesia dikarenakan pembangkit listrik masih menggunakan bahan fosil dan minyak bumi. Terdapat data dari Badan Tenaga Nuklir Nasional bahwa bahan baku dari nuklir yakni uranium yang berada di Indonesia sebanyak 81.090 ton dan thorium sebanyak 140.411 ton. Sehingga, uranium masih tidak banyak digunakan untuk keperluan sumber energi listrik. Dari sini dapat disimpulkan, uranium akan menjadi salah satu potensi di masa mendatang untuk menjadi sumber energi listrik di Indonesia.
  2. Nuklir tidak menghasilkan Emisi Gas Beracun
    Menghasilkan energi listrik, nuklir sangat baik dan ramah lingkungan. Sebab, nuklir tidak mengeluarkan emisi gas yang berbahaya seperti Karbon dioksida (CO2) bagi lingkungan dan bumi sehingga tidak terjadi global warming. Ini juga salah satu kelebihan yang dapat dijadikan potensi di masa mendatang.
  3. Nuklir tidak mencemarkan polusi udara
    Nuklir tidak mengeluarkan asap-asap diudara dan tidak menyebabkan hujan asam seperti pembangkit yang menggunakan bahan fosil.

Baca juga:

Dengan adanya energi terbarukan, dapat merealisasikan target dari program pemerintah untuk bebas dari emisi gas berbahaya “Net Zero Emission” sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang bersih terhindar dari polusi udara dan dapat menyelamatkan bumi. Terapkan sejak dini energi baru terbarukan (EBT) untuk negeri yang lebih baik.

zonaebt.com

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #nuklir #netzeroemission

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *