
- Mudik dengan mobil listrik semakin diminati karena lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan nyaman.
- Tantangan utama mudik dengan mobil listrik meliputi keterbatasan infrastruktur pengisian daya, durasi pengisian yang lebih lama, jarak tempuh terbatas, dan minimnya bengkel khusus.
- Pemerintah terus memperluas infrastruktur SPKLU untuk mendukung kelancaran mudik.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tradisi mudik kembali menjadi momen tahunan yang dinantikan. Jutaan perantau bersiap pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Untuk perjalanan yang lebih nyaman dan aman, berbagai moda transportasi mulai disiapkan.
Seiring meningkatnya kesadaran akan transportasi ramah lingkungan, mobil listrik menjadi pilihan baru bagi pemudik. PT PLN (Persero) memperkirakan sebanyak 21.570 unit mobil listrik akan digunakan selama mudik Lebaran 2025. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 4.314 unit, atau mengalami lonjakan lima kali lipat.
Baca Juga:
- Masa Depan Transportasi: Peran Kendaraan Listrik dalam Revolusi Energi
- Mau Punya Mobil Listrik? Cek Dulu Listrik Rumahmu!
Namun, apakah mudik dengan mobil listrik benar-benar praktis? Apa saja tantangan dan keuntungan yang perlu diperhatikan? Simak artikel ini untuk mengetahui strategi agar perjalanan tetap aman, nyaman, dan bebas hambatan.
Keuntungan Mudik dengan Mobil Listrik
Mudik dengan mobil listrik menawarkan beberapa keuntungan yang bisa menjadi pertimbangan bagi para pemudik, diantaranya:
1. Ramah Lingkungan
Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga secara signifikan mengurangi polusi udara dan dampak pemanasan global. Semakin banyak pemudik yang beralih ke mobil listrik, semakin besar kontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
2. Biaya Perjalanan Lebih Hemat
Salah satu keunggulan utama mobil listrik adalah efisiensi biaya operasional dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin atau diesel. Tarif dasar pengisian daya di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) adalah Rp2.466 per kilowatt-hour (kWh). Jika menggunakan fast charging (25-50 kW), ada tambahan biaya Rp25.000 per pengisian, sementara untuk ultrafast charging (>50 kW), tambahan biayanya adalah Rp57.000 per pengisian.
Sebagai contoh, mobil listrik BinguoEV Premium Range dengan baterai 37,9 kWh dapat menempuh 410 km dalam sekali pengisian penuh. Biaya pengisian daya dari 0-100% hanya sekitar Rp93.461. Bandingkan dengan mobil konvensional seperti All New Toyota Avanza yang membutuhkan Rp430.000 untuk mengisi penuh tangki BBM (43 liter dengan harga Rp10.000/liter).
Dari perhitungan ini, mudik dengan mobil listrik bisa menghemat hingga 70% dibandingkan mobil berbahan bakar bensin, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
3. Pengalaman Berkendara yang Nyaman
Mobil listrik menawarkan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional. Teknologi motor listrik menghasilkan akselerasi yang responsif dan tanpa getaran, menciptakan perjalanan yang lebih mulus. Selain itu, kabin mobil listrik lebih senyap karena tidak ada suara mesin pembakaran internal, sehingga perjalanan menjadi lebih tenang dan nyaman.
Tantangan Mudik dengan Mobil Listrik
Mudik dengan mobil listrik menawarkan beberapa keuntungan, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri yang perlu diperhatikan sebelum memulai perjalanan:
1. Terbatasnya Infrastruktur Pengisian Daya
Meskipun jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terus bertambah, ketersediaannya di luar kota besar masih terbatas. Hal ini membuat perencanaan rute menjadi sangat penting agar pengguna dapat menemukan lokasi pengisian daya di sepanjang jalur mudik.
2. Durasi Pengisian yang Lebih Lama
Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar minyak yang hanya membutuhkan beberapa menit untuk mengisi bahan bakar, mobil listrik memerlukan waktu lebih lama, terutama jika menggunakan charger standar. Fast charging memang lebih cepat, tetapi tetap membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pengisian BBM konvensional.
3. Jarak Tempuh yang Terbatas
Meskipun teknologi baterai terus berkembang, jarak tempuh mobil listrik masih lebih pendek dibandingkan kendaraan konvensional. Oleh karena itu, pengemudi perlu merencanakan perjalanan dengan baik agar dapat mencapai titik pengisian berikutnya tanpa kehabisan daya di tengah jalan.
4. Minimnya Bengkel dan Teknisi Spesialis
Jika terjadi kendala teknis selama perjalanan, menemukan bengkel atau teknisi khusus mobil listrik masih menjadi tantangan, terutama di daerah yang belum memiliki fasilitas pendukung kendaraan listrik.
Mobil listrik memang mempunyai tantangan tersendiri sebagai moda transportasi untuk mudik. Lantas, bagaimana upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan tersebut?
Upaya Pemerintah dalam Mendukung Mudik dengan Mobil Listrik

Untuk menghadapi musim mudik Lebaran 2025, PLN telah menyiapkan 1.000 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di 615 titik sepanjang jalur Trans Sumatra dan Jawa. Secara nasional, jumlah SPKLU telah mencapai 3.558 unit di 2.412 lokasi strategis. Jawa memiliki SPKLU terbanyak (2.329 unit), disusul Sumatra (419 unit), Kalimantan (203 unit), serta Bali (170 unit).
Di setiap rest area sepanjang jalur mudik, SPKLU tersedia dengan jarak rata-rata antar lokasi sekitar 22 kilometer. Sebagai langkah antisipasi, PLN menyediakan 12 unit SPKLU Mobile yang dapat bergerak fleksibel di berbagai titik strategis untuk membantu pemudik yang kehabisan daya di tengah perjalanan. Selain itu, PLN juga mengerahkan lebih dari 6.000 personel yang siap melayani pengguna mobil listrik selama 24 jam. Dengan infrastruktur ini, diharapkan perjalanan mudik dengan mobil listrik menjadi lebih lancar.
Persiapan Berkendara Sebelum Mudik dengan Mobil Listrik

Selain upaya pemerintah dalam menyediakan infrastruktur, pemilik mobil listrik juga perlu mempersiapkan kendaraannya. Agar perjalanan tetap aman dan nyaman, berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum mudik dengan mobil listrik:
1. Merencanakan Rute dan Memetakan Lokasi SPKLU
Perjalanan dengan mobil listrik memerlukan perencanaan rute yang matang, termasuk memperhitungkan jarak tempuh sesuai kapasitas baterai. Gunakan aplikasi peta atau platform navigasi yang menunjukkan lokasi SPKLU terdekat agar lebih mudah mengatur perjalanan dan menghindari kehabisan daya di tengah jalan.
2. Memeriksa Kondisi Mobil Sebelum Berangkat
Pastikan mobil listrik dalam kondisi optimal dengan melakukan pengecekan menyeluruh sebelum perjalanan. Beberapa hal yang perlu diperiksa meliputi daya baterai, sistem rem, tekanan ban, sistem pendingin, serta komponen lainnya. Persiapan ini membantu mengurangi risiko kendala teknis selama perjalanan.
3. Membawa Perlengkapan Cadangan
Bawa perlengkapan tambahan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan di perjalanan, seperti kabel pengisi daya tambahan, charger portabel, dan peralatan dasar seperti kunci inggris atau obeng. Selain itu, kartu tol dan obat-obatan juga perlu dipersiapkan agar perjalanan lebih nyaman dan lancar.
4. Memperhatikan Kondisi Jalan dan Cuaca
Pantau kondisi lalu lintas serta prakiraan cuaca sebelum dan selama perjalanan. Kemacetan dan cuaca buruk dapat mempengaruhi waktu tempuh serta konsumsi daya baterai. Sesuaikan kecepatan dan gaya mengemudi agar energi tetap efisien dan perjalanan lebih nyaman.
5. Menikmati Perjalanan dengan Berkendara Santai
Mudik bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga menikmati perjalanan. Luangkan waktu untuk beristirahat, menjelajahi tempat menarik di sepanjang rute, atau sekadar menikmati pemandangan. Berkendara dengan santai juga membantu menghemat daya baterai dan mengurangi kebutuhan pengisian ulang.
Baca Juga:
- Umur Baterai Mobil Listrik: Apa yang Perlu Diketahui?
- Apakah Mobil Listrik Aman Saat Banjir? Ini Penjelasannya!
Mudik dengan mobil listrik semakin populer karena lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan nyaman. Meski memiliki tantangan seperti keterbatasan SPKLU dan jarak tempuh yang lebih pendek, perencanaan yang matang dan dukungan infrastruktur dapat membuat perjalanan tetap lancar.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebijakan pemerintah, mobil listrik menjadi masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan. Jika dipersiapkan dengan baik, pengalaman mudik dengan mobil listrik bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan, aman, dan nyaman.
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Editor : Alfidah Dara Mukti
Referensi
[1] Lebih 21 Ribu Mobil Listrik Bakal Dipakai Mudik Tahun Ini
[2] Kunjungi SPKLU di Banten, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Mudik Lebaran 2025
[3] Siap Mudik Pakai Mobil Listrik? Ini Sebaran 3.385 Unit SPKLU di Indonesia
[4] Ingin Mudik Pakai Mobil Listrik? Ini Keuntungan dan Kekurangannya
[5] Keunggulan Mudik Pakai Mobil Listrik saat Lebaran
1 Comment