Menguak Potensi Energi Surya di Negeri Tropis

Ilustrasi Fotovaltaik
Ilustrasi Fotovoltaik. Sumber: pixabay.com
  • Sorotan sinar matahari Indonesia sepanjang tahun diperkirakan memiliki potensi energi surya sepuluh kali lipat dibanding negara Jerman, yaitu mencapai 4,8 kWh/m atau setara dengan 112.999 gigawatt peak (GWP).
  • Terdapat empat tantangan dalam pengembangan tata surya diantaranya tarif modal yang tinggi, minimnya infrastruktur yang memadai, rendahnya insentif dari pemerintah, serta kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat.
  • Potensi sumber energi melimpah, inovasi teknologi, dukungan masyarakat, dan kesadaran global ialah empat peluang yang memungkinkan pengembangan energi surya diimplementasikan secara optimal.

Sebagai negara yang membentang di garis khatulistiwa, Indonesia menjadi salah satu negara paling potensial sebagai penghasil energi surya. Sorotan sinar matahari sepanjang tahun membuat pasokan energi surya melimpah ruah. Indonesia diperkirakan memiliki potensi energi surya sepuluh kali lipat dibanding negara Jerman, yaitu mencapai 4,8 kWh/m atau setara dengan 112.999 gigawatt peak (GWP). 

Data dari International Renewable Energy Agency (IRENA) menunjukkan bahwa potensi teknis di Indonesia mencapai 207,8 GW dengan rata-rata paparan sinar matahari menyentuh 4,8 hingga 6,0 kWh/m perhari. Hal ini memungkinkan pengembangan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kestabilan radiasi matahari di negeri tropis menjadikan tenaga surya sebagai sumber energi yang dapat diandalkan. Terlebih, sebuah penelitian menunjukkan rata-rata temperatur di daerah pantai Indonesia mencapai 28 derajat celcius, lebih tinggi dibanding wilayah pegunungan yang menyentuh 23 derajat celcius.

Potensi energi surya dapat diberdayakan dalam pengembangan PLTS yang ramah lingkungan melalui dua metode, yaitu metode langsung melalui panel fotovoltaik atau metode tidak langsung melalui pemusatan energi surya. Pemberdayaan panel fotovoltaik sebagai penghasil energi surya rencananya akan rampung pada tahun 2050. Namun, sebuah persoalan baru muncul saat pemanfaatan tenaga surya dengan panel fotovoltaik masih dipatok tarif mahal dengan hitungan per kiloWatt hour (kWh), lantaran harga modal investasi panel surya terbilang mahal.

Pengembangan PLTS mampu meningkatkan akses energi, terutama ke daerah-daerah terpencil yang memiliki keterbatasan akses terhadap jaringan listrik nasional. Keberadaan PLTS dapat menunjang pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Tantangan Pengembangan Tenaga Surya

Ilustrasi Solar Field
Ilustrasi Solar Field. Sumber: pixabay.com

1. Tarif Modal yang Tinggi

Modal atau investasi awal untuk membeli panel fotovoltaik masih cukup tinggi dengan kondisi perekonomian Indonesia rata-rata dari kelas menengah ke bawah sehingga kesulitan beralih ke energi surya sebagai alternatif dari energi fosil. Meskipun, jangka panjang pemakaian energi surya terlihat menghemat biaya listrik, waktu yang dibutuhkan untuk menggapai titik temu kerap kali menyebabkan seseorang ragu untuk berinvestasi

2. Minimnya Infrastruktur yang Memadai

Minimnya infrastruktur yang memadai menyebabkan pengembangan energi surya, seperti jaringan transmisi dan distribusi listrik masih minim akses. Proses administrasi yang rumit serta juga birokrasi yang lambat menjadi salah satu alasan minimnya pembangunan infrastruktur yang menyokong pengembangan energi terbarukan. 

3. Rendahnya Insentif dari Pemerintah

Tantangan krusial lainnya adalah rendahnya insentif yang diakomodasikan oleh pemerintah. Meskipun telah diberlakukan kebijakan yang berpihak pada penyokongan pengembangan energi surya, insentif yang ada masih belum cukup untuk memenuhi produksi energi yang diminta dan menarik perhatian investor. Hal ini turut menjadi batu sandungan bagi swasta yang hendak berpartisipasi dalam proyek-proyek besar PLTS.

4. Kurangnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Faktor penghambat terakhir adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat energi surya sebagai alternatif permintaan tenaga listrik. Sejumlah orang belum menyadari potensi penghematan jangka panjang dan dampak positif terhadap lingkungan, karena tidak akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan alam.

Baca Juga



Peluang Pengembangan Energi Surya

Ilustrasi solar panel
Ilustrasi Solar Panel. Sumber: pixabay.com

1. Potensi Sumber Energi Melimpah

Peluang paling menjanjikan adalah posisi strategis Indonesia sebagai penghasil energi surya paling potensial sehingga mengantongi kapasitas melimpah ruah, dibanding negara lainnya. Indonesia memproduksi sekitar 5, peta wat-jam (PWh) dalam kurun tahunan. Status ini sepantasnya direspon secara bijak untuk segera diberdayakan secara positif demi menyokong masa depan negara dengan menyiapkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

2. Inovasi Teknologi

Selanjutnya adalah pengembangan teknologi, seperti teknologi penyimpanan energi dan efisiensi panel surya yang mampu meningkatkan daya saing tenaga surya dibanding energi konvensional lainnya. Selain itu, inovasi dalam teknologi turut membantu mengatasi persoalan intermitensi energi, serta meningkatkan efisiensi sistem.

3. Dukungan Masyarakat

Dugaan peningkatan dukungan masyarakat terhadap penggunaan energi surya sebagai komponen dasar untuk memproduksi energi hijau, seiring meningkatnya kesadaran akan manfaat bagi lingkungan dan kemajuan ekonomi dari penggunaan energi bersih.

4. Kesadaran Global

Tantangan terakhir berkaitan dengan kesadaran global mengenai perubahan iklim yang terus mengalami peningkatan. Fenomena ini menyadarkan masyarakat global untuk mulai transisi menuju sumber energi yang lebih hijau, yaitu tenaga terbarukan. Setelah menyadari persoalan ekologis yang terjadi, pastinya masyarakat global lebih yakin untuk mulai berinvestasi dalam konstruksi panel surya yang lebih menjanjikan. Kondisi ini membuka peluang besar kolaborasi internasional untuk mendukung proyek-proyek energi terbarukan.

Tantangan-tantangan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat teratasi melalui kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat Indonesia agar pemanfaatan energi surya dalam sektor terbarukan dalam diimplementasikan secara maksimal.

Energi surya memainkan peran penting dalam transisi menuju sumber tenaga terbarukan. Dengan mengoptimalkan potensi besar ini, Indonesia tidak sebatas mampu memenuhi kebutuhan pasokan energi, tetapi berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim global melalui penggunaan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes
Editor: Tri Indah Lestari

Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *