- Siti Salamah bersama dengan beberapa rekannya mendirikan Waste Solution Hub Satu (WasteHub).
- Waste Solution Hub adalah penyedia solusi pengelolaan sampah terintegrasi yang berdiri sejak tahun 2018.
- Perjalanan Siti dibalik tumpukan sampah yang membawanya menuju kesuksesan
Kisah Siti Salamah Tingkatkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Pengelolaan Sampah
Pada zaman yang semakin berkembang dan kemudahan akses yang didapatkan, tantangan pengelolaan sampah semakin besar. Di tengah tantangan ini, ada sosok wanita yang menginspirasi kita dengan kesuksesannya dalam meningkatkan keberlanjutan lingkungan.
Inilah Siti Salamah, siapa sih yang tidak kenal dengan Siti Salamah? Sosok wanita inspiratif dari Tangerang yang dapat membawa perubahan besar dalam pengelolaan sampah melalui proyek berbasis teknologi Waste Solution Hub Satu (WasteHub).
Bagi Siti Salamah, dalam perjalanan untuk mengembangkan Waste Solution Hub Satu (WasteHub) bukanlah suatu hal yang mudah. Telah banyaknya jatuh bangun yang ia lewati untuk mewujudkan mimpinya. Namun, dengan ketekunan dan keyakinan serta semangatnya yang tidak pernah menyerah ia berhasil mewujudkan mimpinya.
Ilustrasi Tumpukan Sampah. Sumber: pexels.com
Selama kurang lebih 8 tahun, Siti Salamah telah mengerahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mendidik anak-anak pemulung yang telah putus sekolah. Aktivitasnya di lapak pemulung berawal sejak tahun 2015 yang awalnya ia mendirikan rumah pohon untuk taman mengaji maghrib. Ia merasa ia harus bisa mengubah masa depan anak-anak tersebut. Dari situ ia membantu anak para pemulung untuk mendapatkan pendidikan non formal dan spiritual yang dapat memberikan dampak baik terhadap karakter mereka.
Selain itu, Siti juga tengah memberikan pengarahan terhadap masyarakat terutama pada para pemulung untuk mendapatkan binaan dan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik. Dengan menggandeng para pemulung melalui inovasinya yaitu WasteHub, ia berhasil meningkatkan para pemulung ke level yang lebih baik.
Baca Juga:
- KREDIBALI: Mengedukasi untuk Melindungi Bumi Sejak Dini
- Yuk, Kenalan dengan KSTM Karya Anak Bangsa, Rizki Hamdani
Adapun model kelola WasteHub ini memotong proses yang bisa dipersingkat. Awalnya sampah diambil pemulung dari rumah kemudian diberikan ke lapak dan dijual ke tempat besar hingga melewati empat sampai lima kali proses pengepulan. Harga sampah plastik biasanya dihargai sekitar Rp2.000 rupiah per kilogram sedangkan di industri besar bisa dihargai Rp5000 per kilogram dengan proses yang dipersingkat, sehingga dapat memperoleh keuntungan dua kali lipat dan keuntungan tersebut untuk pemulung itu sendiri.
Usaha Siti dalam menghadirkan solusi keberlanjutan dalam pengelolaan sampah terintegrasi yang melibatkan pemulung ini telah mendapat pengakuan yang layak. Sehingga ia mendapatkan apresiasi 12th SATU Indonesia Awards tingkat nasional dalam kategori kelompok yang mencakup lima bidang utama antara lain: Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi.
Sebagai penerima penghargaan, Siti Salamah juga mendapatkan dukungan finansial sebesar Rp60 juta dan pembinaan kegiatan dari Astra. Ini merupakan langkah penting menuju kemajuan lebih lanjut dari solusi pengelolaan sampah yang telah ia buat. Selain itu, kerja sama ini menunjukkan upaya sosial berkelanjutan Astra, seperti program Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra.
Waste Solution Hub (WasteHub)
Ilustrasi Kegiatan Waste Solution Hub (WasteHub). Sumber: nufazee.com
Salah satu moment paling penting dalam perjalanan Siti Salamah yaitu ketika ia memulai proyek Waste Solution Hub Satu (WasteHub). Ia memulai dengan tekad yang kuat bersama dengan beberapa rekannya untuk mendirikan Waste Solution Hub Satu (WasteHub) pada tahun 2018.
Ia mendirikan Waste Solution Hub sebagai sebuah tempat yang menghubungkan pemulung, penghasil sampah, dan pihak-pihak yang membutuhkan bahan baku sampah. Dia menyadari bahwa pendekatan yang lebih cerdas dan berbasis teknologi dapat menyelesaikan banyak masalah dalam pengelolaan sampah.
Waste Solution Hub Satu (WasteHub) adalah platform berbasis teknologi yang menghubungkan seluruh rantai nilai pengelolaan sampah, mulai dari pemungutan, pemilahan, pengolahan, dan daur ulang. Platform ini dapat mengoptimalkan setiap tahap proses pengelolaan sampah. Oleh karena itu, proyek ini tidak hanya mengurangi efek lingkungan yang merugikan, tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi dari limbah.
Baca Juga:
- Gede Andika, Pemuda Inspiratif Penggagas KREDIBALI
- Kampung Pemulung: Anugerah Terindah di Antara Tumpukan Sampah
Adapun solusi yang ditawarkan oleh Waste Solution Hub Satu (WasteHub) yaitu bisnis sosial yang bertujuan untuk mengangkat dan membangun kawasan pengumpulan sampah lokal yang efektif dan bertanggung jawab melalui pendekatan ekonomi sirkular dan teknologi.
Selain itu, WasteHub juga memikirkan masalah kesejahteraan bagi pemulung. Jadi, tidak hanya masalah sampah saja yang dipikirkan tetapi kesejahteraan pemulung pun dipikirkan agar terjamin. Dengan mengintegrasikan para pemulung dalam sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien, Siti Salamah telah memberikan mereka pelatihan dan kesempatan untuk bekerja dengan lebih baik. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga memberikan kehidupan yang lebih baik. Para pemulung di Jurang Mangu Timur, Tangerang Selatan kini memiliki akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan pelatihan kewirausahaan.
Jenis Pelayanan WasteHub
Saat ini WasteHub memiliki empat jenis pelayanan, antara lain:
- Consulting (Konsultasi)
Dalam pelayanannya WasteHub memberikan jasa konsultasi secara profesional untuk menyelesaikan masalah umum. Mulai dari masyarakat, pemulung, lapak, dan unit usaha untuk meningkatkan area pengumpulan sampah. Hal ini dilakukan dengan pendekatan win-win solution yang mana WasteHub akan memberikan solusi atas permasalahan yang ada.
- Creating (Menciptakan)
WasteHub akan mengembangkan metode pengolahan sampah yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, dan sistematis menggunakan teknologi.
- Empowering (Memberdayakan)
Tidak hanya meningkatkan pendapatan bagi pemulung saja tetapi juga memberikan peluang bagi pemulung untuk menambah soft skill seperti pelatihan, kerajinan, kegiatan sukarela, dan peningkatan kapasitas).
- Solving (Memecahkan)
Selain itu, membangun fasilitas kesehatan, lingkungan, dan sanitasi yang memadai.
Referensi:
[1] Talk Show Good Movement: Kisah Inspiratif Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards