Jamaluddin Daeng Abu, salah satu penerima penghargaan Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards 2017. Sumber : beritakotamakassar.com
- Jamaluddin merupakan pencetus Gerakan Cerdas Anak Petani di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
- Gerakan Cerdas Anak Petani yang dipelopori oleh Jamaluddin menciptakan sebuah rumah baca atau Rumah Koran bagi masyarakat sekitar
- Rumah Koran tersebutlah menghasilkan desa yang mampu melestarikan lingkungan hidup dengan baik dan membawa Jamaluddin mendapatkan apresiasi
Jamaluddin Daeng Abu atau kerap dikenal dengan nama Jamaluddin merupakan seseorang yang pernah mempunyai pengalaman putus sekolah pada saat itu. Namun dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak pernah pudar, menjadikan Jamaluddin sebagai alumni Universitas Bosowa Makassar telah menginspirasi banyak orang karena menciptakan sebuah Gerakan Cerdas Anak Petani dengan membangun sebuah Rumah Koran, tepatnya di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Mengenal Gagasan Rumah Koran
Apa yang terbesit oleh Sobat EBT Heroes jika mendengar kata Rumah Koran ?, apakah sebuah rumah yang menjual koran-koran atau rumah yang dibangun dibangun di atas alas koran? yuk simak penjelasannya.
Rumah Koran adalah sebuah rumah baca bagi warga Desa Kanreapia, Kab. Gowa yang di sekitar dindingnya ditempeli oleh koran-koran bekas, dimana beritanya telah dibaca dan sudah di sortir. Asal mula tempat ini adalah sebuah kandang bebek yang kemudian di sulap oleh Jamaluddin sebagai tempat yang bermanfaat, penuh dengan koran-koran di dinding sebagai bahan bacaan, sehingga koran bekas tidak lagi menjadi limbah dan sampah karena telah dikelola dengan baik. Selain itu setiap minggu nya, Rumah Koran berfungsi sebagai tempat berkumpul nya warga desa untuk membahas tentang lingkungan, motivasi hidup dan pastinya sebagai wadah belajar bagi warga petani.
Kegiatan Rumah Koran selain membaca dan membahas tentang lingkungan, Jamaluddin Daeng Abu juga mengajak masyarakat sekitar seperti anak-anak, pemuda, bahkan orang tua untuk memelihara lingkungan setempat dengan mengajak membersihkan sungai, membaca buku di pinggir sungai bahkan memperkenalkan rumput-rumput atau tumbuhan yang hidup di sungai, sehingga Jamaluddin mengatakan bahwa sungai bisa dijadikan tempat untuk belajar, bukan hanya sekedar tempat untuk membuang sampah.
Jamaluddin selalu melakukan sosialisasi kepada warga setempat untuk selalu produktif dan memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah ini dengan bijak agar para petani bisa rajin membaca dan berorganisasi melalui Rumah Koran. Dengan kerja keras dan kesungguhan Jamaluddin, bahwa penduduk telah berhasil untuk upgrade, mulai bisa baca tulis, belajar berbagai bahasa seperti bahasa inggris dan bahasa arab, hingga banyak penduduknya yang dapat melanjutkan sekolah dan kuliah serta bisa menjadi petani organik yang baik.
Baca juga
- Tingkatkan Keberlanjutan Lingkungan dengan Kisah Sukses Siti Salamah: Pionir Teknologi Waste Solution Hub Satu (WasteHub) dalam Pengelolaan Sampah Terintegrasi
- Optimalisasi Pemanfaatan Energi Biomassa di Indonesia: Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan
Dampak Melestarikan Lingkungan Hidup dari Hasil Belajar Warga Desa Kanreapia
Hasil belajar dan kegiatan produktif warga Desa Kanreapia yang dipandu oleh Jamaluddin akhirnya membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Hasil dari kegiatan tersebut adalah dengan banyak nya hasil panen yang didapatkan oleh warga setempat dengan menghasilkan puluhan ton sayur mayur setiap harinya. Tak tanggung – tanggung hasil panen tersebut mampu menggagas kegiatan sedekah sayur kepada kaum dhuafa, dimana sayur yang disedekahkan sebanyak 100 ton dan telah didistribusikan ke 100 panti asuhan di Kabupaten Sulawesi Selatan, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros.
Jumlah panen yang didapatkan selalu sangat banyak, hal ini bisa terjadi karena Jamaluddin dan para petani telah mengantisipasi datangnya musim kemarau dengan menyiapakan embung pertanian. Embung pertanian yang telah ada kurang lebih sebanyak 100 embung pertanian, dimana mata air dan penampungan air hujan disalurkan dengan pipa dan dialirkan ke lahan pertanian sehingga ketika musim kemarau tiba jumlah sayur mayur yang dihasilkan tidaklah kurang melainkan semakin berlimpah.
Hasil panen yang berlimpah pasti menghasilkan cuan yang banyak pula, maka dari itu Jamaluddin bisa untuk membagikan 1000 pupuk organik, 100 cangkul dan 100 caping kepada para petani lainnya. Hal seperti ini menjadikan lingkungan hijau semakin luas, mata air pun bersih, karena dijaga dengan baik dan efek pertanian dari lingkungan sekitar.
Karya Jamaluddin Mendapatkan Apresiasi Nasional
Jerih Payah dan kerja cerdas berkat dibangunnya lingkungan hidup yang sehat dan bersih atas gagasan Jamaluddin terhadap Desa Kanreapia, Kabupaten Gowa, Sumatera selatan, berhasil membawa dampak yang baik bagi desa itu sendiri dan desa lainnya untuk terus melestarikan lingkungan dan menghasilkan panen yang lebih banyak dan berkualitas bagus.
Melalui SATU Indonesia Awards 2017, jamaluddin berhasil di apresiasi dan menjadi salah satu anak bangsa yang berhak menerima penghargaan oleh PT Astra International karena Rumah Koran nya tersebut serta mendapat binaan oleh Astra untuk mengembangkan Kampung Berseri Astra Kanreapia, Tombolopao, Gowa.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Baca juga
Referensi :
[1] Sang Pencerdas Anak Petani dari Gowa
[3] 100 Embung Pertanian Hadapi Musim Kemarau Tahun 2023
[4] Sedekah Sayur Lahirkan Gairah Bertani Bagi Pemuda
[5] Melalui SATU Indonesia Awards 2017, Astra Apresiasi Tujuh Mutiara bangsa Tingkat Nasional