Jamaluddin Sang Pencerdas Anak Petani. Sumber: SATU Indonesia
- Jamaluddin Sang pencerdas anak petani dari Gowa peraih SATU Indonesia Awards 2017
- Sebuah gerakan yang menginspirasi telah dimulai oleh Jamaluddin, seorang pria yang peduli terhadap lingkungan dan pendidikan.
- Semakin banyak anak yang terlibat dalam kegiatan ini, semakin berkurang kebiasaan membuang sampah ke sungai.
Dalam membentuk sebuah negara yang maju, anak-anak di dalamnya harus maju dalam segi pengetahuan dan cara berpikir. Ini yang menjadi alasan Jalamuddin bersama pemuda lainnya mendirikan gerakan Pencerdas Anak Petani untuk mengedukasi masyarakat di Kabupaten Gowa terkait pentingnya literasi lingkungan.
Di kaki gunung Bawakaraeng, tepatnya di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, sebuah gerakan yang menginspirasi telah dimulai oleh Jamaluddin, sang pencerdas anak petani dari Gowa peraih SATU Indonesia Awards 2017. Awalnya, gerakan ini dipicu oleh kebiasaan masyarakat setempat yang membuang sampah ke sungai dan penggunaan bahan kimia yang berlebihan dalam aktivitas pertanian. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan upaya edukasi literasi lingkungan, khususnya oleh anak-anak daerah desa Kanreapia.
Baca juga
- Kampung Pemulung: Anugerah Terindah di Antara Tumpukan Sampah
- Prakarsai ANDESPIN Deep West Sumatra, David Hidayat Jaga dan Perbaiki Laut Pesisir Selatan, Sumatra Barat
Langkah pertama dalam pergerakan ini adalah mendirikan Rumah Koran, sebuah rumah panca yang dulunya adalah kandang bebek. Disebut rumah koran dikarenakan rumah itu banyak ditempeli koran-koran bekas. Koran-koran tersebut digunakan untuk menghindari penumpukan limbah yang tidak terkelola. Di Rumah Koran ini, anak-anak dan pemuda desa berkumpul setiap hari Minggu untuk mencari berita terkait lingkungan yang memberikan motivasi dan inspirasi.
Selain itu, pemuda desa juga berpartisipasi aktif dalam membersihkan sungai, membaca buku di sana, dan mengenalkan berbagai jenis tumbuhan kepada anak-anak untuk memperkenalkan mereka pada alam sekitar. Anak-anak dibangun rasa dapat dipercaya melalui berbagai cara seperti salah satunya menghitung batu di sungai. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan anak-anak desa untuk dekat dengan lingkungan dan menjaganya, sehingga dapat mengurangi dan menghilangkan kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai, karena menganggap sungai menjadi tempat belajar anak-anak mereka.
Selain di sungai dan Rumah Koran, edukasi juga dilakukan di berbagai tempat, termasuk kebun dan gunung dalam apa yang bisa disebut sebagai “sekolah alam.” Dalam beberapa tahun terakhir, Gerakan Pencerdas Anak Petani telah meraih penghargaan sebagai Kampung Iklim Utama dan Kampung Iklim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ini dengan beberapa langkah:
Ilustrasi bersih-bersih sungai. Sumber: Radar Bogor
- Bersih-Bersih Sungai
Pemuda desa aktif membersihkan sungai dari sampah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Kegiatan bersih-bersih di sungai menjadi contoh nyata yang dilakukan agar anak-anak desa dan masyarakat lebih peka terhadap kebersihan lingkungan. Serta akan menimbulkan kesadaran bahwa sungai bukanlah tempat sampah.
- Lahan Percobaan Perhijauan:
Mereka menyiapkan lahan percontohan untuk mengubah area tersebut menjadi zona hijau yang mempromosikan keberlanjutan. Hal tersebut bertujuan untuk pengedukasian lebih lanjut terkait lingkungan.
- Penjagaan Mata Air:
Upaya pemeliharaan mata air dilakukan untuk menghadapi musim kemarau dan menyediakan air untuk pertanian. Dari sumber mata air dialirkan menuju penampung air yang nantinya akan disebarluaskan ke lahan-lahan pertanian di sekitar desa. Sehingga para petani mendapatkan manfaat dan menumbuhkan kepercayaan terhadap gerakan tersebut.
Baca juga
- Desa Tajurhalang: Menyongsong Era Baru Pangan Charcoal
- Tingkatkan Keberlanjutan Lingkungan dengan Kisah Sukses Siti Salamah: Pionir Teknologi Waste Solution Hub Satu (WasteHub) dalam Pengelolaan Sampah Terintegrasi
Rencana ke depan Gerakan Pencerdas Anak Petani
Rumah Koran tempat Pengedukasian. Sumber: Radio Idola Semarang
Pemberian 1000 Pupuk Organik dan Pengedukasian Petani
Sebuah langkah besar dalam pergerakan menuju pertanian organik adalah pemberian 1000 pupuk organik kepada para petani. Program ini bertujuan untuk mendorong pengalihan dari pertanian konvensional yang menggunakan bahan kimia berlebihan menjadi pertanian organik yang lebih berkelanjutan. Para petani yang mulai menggunakan pupuk organik ini akan dengan jelas melihat perbedaan dalam penggunaan bahan kimia dibandingkan dengan produk organik. Selain itu, program ini juga memberikan pengedukasian kepada petani mengenai perlunya penggunaan peralatan pelindung seperti masker dan sarung tangan saat melakukan penyemprotan. Hasilnya adalah lahirnya program-program yang peduli terhadap kesehatan petani, kualitas tanah, produksi sayuran, dan kesejahteraan konsumen. Program “Berbagi” ini terbagi menjadi beberapa bagian, termasuk pemberian 1000 pupuk organik, berbagi 100 cangkul, dan inisiatif lainnya. Dengan harapan, program ini akan menghasilkan produk sayuran yang berkualitas dan aman.
Menyebarkan Gerakan Pencerdas Anak Petani ke Desa-Desa Tetangga
Salah satu tujuan utama gerakan ini adalah untuk menyebarluaskan pengaruh positifnya ke desa-desa tetangga. Dengan demikian, setiap desa akan memiliki kelompok binaan yang dapat melihat dan mengembangkan potensi-potensi unik yang dimiliki oleh desanya masing-masing. Gerakan ini didasari oleh empat pilar utama, yaitu pendidikan, kewirausahaan, kesehatan, dan lingkungan. Keempat pilar ini memandu gerakan tersebut dalam membangun dan memperkuat desa-desa tempat mereka berada. Melalui kolaborasi dan berbagi pengetahuan, Gerakan Pencerdas Anak Petani berupaya untuk menciptakan komunitas yang lebih kuat dan berkelanjutan di seluruh wilayah.
Program Wisata Edukasi: Mengalami Kehidupan Petani dan Alam yang Indah
Salah satu upaya inovatif dalam meraih tujuan ini adalah program wisata edukasi. Program ini mengundang orang-orang dari kota untuk datang ke desa tersebut, memberikan pengalaman langsung tentang kehidupan sebagai petani, proses panen sayuran, keindahan pertanian, serta pemahaman mengenai alur perairan untuk pertanian. Selain itu, program ini juga memungkinkan mereka melihat dan mengapresiasi potensi-potensi yang ada di desa, yang mungkin sering terabaikan oleh masyarakat perkotaan. Dengan cara ini, Gerakan Pencerdas Anak Petani berusaha untuk menghubungkan dua dunia yang berbeda dan memberikan pelajaran berharga tentang keberlanjutan, alam, dan kehidupan pedesaan kepada orang-orang yang lebih urban.
Gerakan ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi, edukasi, dan komitmen masyarakat dapat menciptakan perubahan yang positif dalam lingkungan, pertanian, dan masyarakat desa. Dengan terus berkembangnya inisiatif seperti ini, kita dapat mengharapkan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi petani dan lingkungan kita.
Referensi:
[1] Talk Show Good Movement: Kisah Inspiratif Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards