Dilema Plastik Sekali Pakai: Solusi Praktis atau Ancaman Ekologis?

Ilustrasi Sampah Plastik. Sumber: freepik.com
  • Sampah plastik menjadi salah satu faktor yang menjadi rusaknya lingkungan hingga saat ini.
  • Sampah plastik membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk teurai dengan sempurna.
  • Sampah plastik juga menghasilkan zat berbahaya yang akan membunuh hewan.

Halo Sobat EBT Heroes!

Tahukah kalian bahwa bungkusan makanan atau minuman yang biasa kita konsumsi berpengaruh terhadap lingkungan? Bungkusan plastik tersebut telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar di dunia saat ini, dengan jutaan ton plastik yang mencemari lautan, tanah, dan bahkan udara setiap tahunnya.

Mungkin plastik merupakan kemasan yang praktis bagi setiap perusahaan dan konsumen karena hanya dipakai sekali kemudian langsung dapat dibuang. Akan tetapi, penggunaan sampah plastik sekali pakai yang berlebihan dan pengelolaan limbah yang buruk telah menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem, membahayakan kehidupan laut, bahkan menimbulkan dampak kesehatan yang mengkhawatirkan bagi manusia. Yuk, mari kita bahas satu per satu!

Baca Juga:



1. Pencemaran Tanah dan Air

Sampah Plastik Mencemari Tanah dan Air. Sumber: dlh.semarangkota.go.id

Sampah plastik dapat mencemari tanah dan air. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, dan selama proses ini, bahan kimia berbahaya dari plastik dapat larut ke dalam tanah dan air tanah sehingga mencemari sumber air yang digunakan oleh manusia dan hewan.

2. Dampak pada Kehidupan Laut

Sampah di Lautan. Sumber: waste4change.com

Plastik terurai menjadi partikel kecil yang disebut dengan mikroplastik sehingga kemungkinan akan dicerna oleh hewan karena mengira jika sampah plastik tersebut adalah makanan dan berakhir di rantai makanan. Hal ini berpotensi pula terhadap kesehatan manusia. Ada beberapa plastik yang melepaskan bahan kimia beracun ke lingkungan seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates yang akan menyebabkan efek berbahaya bagi kesehatan manusia.

3. Penghambatan Pertumbuhan Tanaman

Ilustrasi Pertumbuhan Tanaman. Sumber: kids.grid.id

Ternyata, sampah plastik yang terkubur di tanah dapat menghambat pertumbuhan tanaman, loh. Plastik tersebut dapat memblokir jalur air dan nutrisi dalam tanah, membuat tanah kurang subur dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Hal ini akan memberikan dampak negatif pada ekosistem dan produksi dari pertanian.

4. Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca

Ilustrasi Pembakaran Sampah. Sumber: panda.id

Proses pembuatan dan pembakaran plastik menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Pembakaran sampah plastik, yang sering dilakukan sebagai upaya pembuangan, juga menghasilkan zat beracun yang dapat mencemari udara dan membahayakan kesehatan manusia.

Asap dari sampah plastik tersebut sangat berbahaya yang dapat mencemari lingkungan, menurunkan kualitas air, bahkan mengganggu kesuburan tanah. Bukan saja asap, membakar sampah plastik juga akan memproduksi residu berupa abu dan jelaga yang mudah tertiup angin dan mencemari lingkungan.

5. Gangguan Estetika dan Pariwisata

Tumpukan Sampah di Tempat Wisata. Sumber: palapapos.co.id

Indonesia kaya akan pesona wisata alamnya yang memikat dan apik. Namun, akhir-akhir ini dengan kehadiran sampah plastik merusak objek wisata alam yang sempurna. Sampah plastik yang berserakan di area wisata seperti pantai, taman, kota, dan pegunungan tidak hanya merusak keindahan alam tetapi juga mengurangi minat wisatawan. Hal ini berdampak negatif pada sektor pariwisata dan perekonomian lokal yang bergantung pada wisata alam.

Untuk itu, dalam mengatasi sampah plastik yang semakin mendesak diperlukan kesadaran dan tindakan nyata dari setiap masyarakat, pemerintah, serta industri. Dengan mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, meningkatkan upaya daur ulang, dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan, kita dapat melindungi bumi dari kerusakan yang lebih parah dan memastikan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

[1] Dampak Sampah Plastik Bagi Lingkungan

[2] Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Jadi Rusak?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment