Melangkah Bersama Melawan Polusi Udara: Ajakan Menhub untuk Beralih ke Kendaraan Listrik di Jakarta

Melangkah Bersama Melawan Polusi Udara: Ajakan Menhub untuk Beralih ke Kendaraan Listrik di Jakarta zonaebt.com
  • Polusi Udara Jakarta bukan hanya disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga kendaraan bermotor dan industri yang menghasilkan sumber polusi yang signifikan.
  • Pemerintah Indonesia mengajak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik sebagai solusi untuk mengurangi polusi udara.
  • KTT ASEAN Ke-43 dijadikan kesempatan untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara di kota-kota besar.

Masalah polusi udara di Jakarta telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat. Jakarta, sebagai salah satu kota metropolitan terpadat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam mengelola kualitas udara yang memadai bagi penduduknya. Polusi udara dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan secara keseluruhan.

Selama beberapa tahun terakhir, pembicaraan tentang polusi udara semakin meningkat di tengah meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan kegiatan industri di Jakarta. Permasalahan ini menjadi semakin mendesak karena polusi udara memiliki konsekuensi negatif terhadap kesehatan manusia, terutama dalam hal gangguan sistem hormon dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, polusi udara juga dapat merusak lingkungan dan mempengaruhi kualitas hidup penduduk kota.

Dalam upaya mengatasi masalah polusi udara ini, pemerintah Indonesia telah mulai mengadopsi solusi berkelanjutan, salah satunya adalah penggunaan kendaraan listrik. Kendaraan listrik dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil yang menjadi penyumbang utama polusi udara. Langkah ini sejalan dengan perhatian global terhadap perlunya mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

Kondisi Polusi Udara di Jakarta

Melangkah Bersama Melawan Polusi Udara: Ajakan Menhub untuk Beralih ke Kendaraan Listrik di Jakarta zonaebt.com
Ilustrasi Kondisi Polusi Udara di Jakarta. Sumber: unsplash.com

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) menjelaskan bahwa polusi udara di Jakarta tidak hanya disebabkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), seperti yang sebelumnya diklaim. Menurut KLHK, penggunaan bahan bakar PLTU di Jakarta sudah beralih dari batu bara ke gas yang lebih ramah lingkungan. Kendaraan bermotor, terutama sepeda motor dengan bahan bakar fosil, dianggap sebagai penyebab utama polusi udara di kota tersebut. KLHK telah mewajibkan pembangkit listrik untuk memasang alat pemantau emisi yang real-time dan terintegrasi. Meskipun faktor-faktor alam seperti musim, arah angin, dan topografi kota juga mempengaruhi, data KLHK menunjukkan bahwa kendaraan bermotor dan industri merupakan sumber polusi yang dapat diatasi. Musim kemarau yang tengah dialami Indonesia juga berkontribusi pada peningkatan polusi udara, dengan angin muson timur membawa potensi pencemaran udara yang lebih tinggi. KLHK menekankan bahwa kondisi kualitas udara Jakarta sejak 2018 hingga 2023 rata-rata masih tergolong baik dan sedang, meskipun terdapat beberapa hari di bulan Agustus yang menunjukkan tingkat kualitas udara yang kurang sehat.

Baca Juga



Akibat dari Polusi Udara

Polusi udara memiliki dampak negatif pada kesehatan dan sistem hormon. Dr. Meryl Kallman dari AsaRen mengungkapkan bahwa masyarakat di wilayah Jabodetabek telah melaporkan gangguan sistem hormon seperti jerawat dan gangguan siklus menstruasi yang diduga terkait dengan polusi udara. Dr. Mimi menjelaskan bahwa polusi udara dapat memengaruhi berbagai fungsi hormon dalam tubuh manusia, termasuk hormon reproduksi dan tiroid, karena polutan merupakan endocrine disruptor yang dapat mengganggu fungsi hormon normal. Dr. Arief Wibowo, dari AsaRen, menambahkan bahwa gangguan hormon akibat polusi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi, masalah jantung, dan gangguan kulit.

Studi dalam Human Reproduction menyebutkan bahwa paparan polusi udara bisa mempengaruhi siklus menstruasi dan hormon reproduksi. Penelitian sebelumnya juga mengaitkan polusi udara dengan ketidaksuburan dan masalah lain pada sistem reproduksi wanita. Dalam menghadapi kondisi udara yang buruk, disarankan agar masyarakat menjalani pola hidup sehat, termasuk menjaga pola makan yang seimbang dan menghindari risiko penyakit yang berkaitan dengan kualitas udara yang buruk.

Kendaraan Listrik Salah Satu Solusinya!

Melangkah Bersama Melawan Polusi Udara: Ajakan Menhub untuk Beralih ke Kendaraan Listrik di Jakarta zonaebt.com
Ilustrasi Mobil Listrik yang Sedang Mengisi Daya. Sumber: unsplash.com

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengajak masyarakat untuk mengadopsi kendaraan listrik sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas udara, terutama di perkotaan seperti Jakarta. Menhub menyatakan bahwa lebih dari 50 persen kontribusi polusi udara berasal dari kendaraan bermotor bahan bakar fosil. Ia berharap bahwa jika penggunaan kendaraan listrik menjadi lebih luas, maka polusi udara di kota-kota besar bisa turun secara signifikan. Pemerintah juga sedang mengakselerasi industri sepeda motor listrik, baik yang baru, maupun melalui konversi.

Menhub menjelaskan bahwa pemerintah telah menerbitkan peraturan untuk menjaga keselamatan sepeda motor listrik hasil konversi. Pihaknya mendorong produsen kendaraan listrik untuk membuat spesifikasi baterai yang standar agar lebih mudah bagi masyarakat. Ia juga menyambut baik perkembangan industri nikel di Indonesia yang diharapkan dapat mengurangi biaya produksi kendaraan listrik.

Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setiadi, mendukung upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik. AISMOLI berkomitmen untuk mendorong produksi kendaraan listrik sesuai dengan permintaan. Budi Setiadi mengapresiasi program-program pemerintah yang mendukung adopsi kendaraan listrik, seperti penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di kantor pemerintah dan program konversi kendaraan bahan bakar fosil menjadi listrik.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah sepeda motor konversi telah mencapai 183 unit, sementara jumlah sepeda motor listrik baru mencapai 59.388 unit, menunjukkan adanya tren meningkatnya adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga



Perbanyak Jenis Kendaraan Listrik

Melangkah Bersama Melawan Polusi Udara: Ajakan Menhub untuk Beralih ke Kendaraan Listrik di Jakarta zonaebt.com
Teknologi Pengisian Daya Mobil Listrik. Sumber: unsplash.com

Persiapan Indonesia untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-43 yang akan diadakan pada 5-7 September masih berlangsung sesuai jadwal, meskipun lokasi utamanya, yaitu Jakarta Convention Center (JCC), masih dalam tahap renovasi. Namun, polusi udara di Jakarta tetap menjadi perhatian serius, bahkan sempat menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa kontribusi kendaraan bermotor berbahan bakar fosil terhadap polusi udara di kota-kota besar, termasuk Jakarta, melebihi 50 persen. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik guna meningkatkan kualitas udara. Menhub Budi Karya Sumadi juga menjelaskan bahwa pemerintah terus mengakselerasi industri sepeda motor listrik, baik kendaraan baru, maupun hasil konversi.

Untuk memastikan keselamatan motor listrik hasil konversi, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan peraturan yang mengatur konversi sepeda motor berpenggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai. Tujuannya adalah untuk mempercepat peningkatan ekosistem sepeda motor listrik melalui peningkatan pengujian tipe sepeda motor hasil konversi. Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa fokus konversi adalah mengubah motor bermesin bakar yang sudah ada, menjadi kendaraan listrik. Hal ini terjadi karena adanya jumlah yang signifikan.

KTT ASEAN Ke-43 yang akan datang ini menjadi momentum untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia sebagai langkah untuk mengurangi polusi udara, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Rewinur Alifianda Hera Umarul

Referensi:

[1] Penjelasan KLHK soal Penyebab Polusi Udara Jakarta, PLTU Bukan Faktor Utama Tapi Kendaraan Bermotor

[2] Ciri-Ciri Polusi Udara yang Sudah Mengganggu Sistem Hormon

[3] Turunkan Polusi Udara di Jakarta, Menhub Ajak Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik

[4] Menhub Getol Perbanyak Jenis Kendaraan Listrik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Comment