Indonesia Membangun Kemitraan Strategis dengan Amerika Latin guna Mendukung Industri Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia Membangun Kemitraan Strategis dengan Amerika Latin guna Mendukung Industri Baterai Kendaraan Listrik zonaebt.com
  • Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Amerika Latin untuk meningkatkan produksi baterai kendaraan listrik dengan memanfaatkan potensi sumber daya mineral yang kaya di negara-negara tersebut.
  • Kadin menyoroti pentingnya impor mineral kritis dari Chile, Peru, dan Argentina untuk memenuhi kebutuhan tambahan produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.
  • Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia menjadi platform untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, memajukan industri baterai kendaraan listrik, serta mendukung transisi energi menuju kendaraan ramah lingkungan.

Pemerintah Indonesia telah menjadikan Argentina, Peru, dan Chile sebagai mitra strategis dalam mewujudkan impian menjadi salah satu produsen baterai kendaraan listrik (EV) terkemuka di dunia. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) telah mengidentifikasi potensi kerja sama yang sangat penting di bidang ini.

Indonesia memiliki ambisi besar untuk memimpin industri baterai EV global dan kunci utama dalam mewujudkannya adalah kekayaan sumber daya mineral. Namun, untuk mendukung produksi EV secara maksimal, Indonesia perlu mencari sumber daya mineral tambahan di luar cadangan domestiknya. Kadin melihat Amerika Latin sebagai penyedia potensial yang dapat memenuhi kebutuhan tambahan ini.

Strategi Kemitraan dengan Amerika Latin untuk Menggerakkan Industri Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia Membangun Kemitraan Strategis dengan Amerika Latin guna Mendukung Industri Baterai Kendaraan Listrik zonaebt.com

Teknisi Mobil sedang Memperbaiki Baterai Kendaraan Listrik. Sumber: freepik.com

Menurut Wakil Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri atau disebut Kadin, Sinta Kamdani, kolaborasi dengan warga negara dari Chile, Peru, dan Argentina menandakan langkah strategis Indonesia dalam memperkuat rantai pasokan dan meningkatkan produksi baterai kendaraan listrik (EV). Dalam pandangannya, negara-negara Amerika Latin ini memiliki potensi besar untuk menjadi mitra yang vital dalam mengimpor mineral kritis yang dibutuhkan untuk memenuhi pasokan EV di Indonesia. Mengimpor sumber daya mineral dari negara-negara tersebut menjadi suatu keharusan untuk mendukung industri ini, terutama mengingat negara-negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun belum dimanfaatkan sepenuhnya dalam produksi baterai.

Tidak hanya berfokus pada memenuhi kebutuhan produksi, kolaborasi dengan Amerika Latin juga membuka pintu besar bagi Indonesia untuk memposisikan diri sebagai produsen EV global. Wilayah Latin America dan Karibia memiliki populasi gabungan mencapai 660 juta orang, melampaui jumlah penduduk Uni Eropa yang mencapai sekitar 448 juta orang. Hal ini menandakan potensi pasar yang sangat besar yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan.

Potensi kerja sama ini menjadi momentum strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur industri baterai kendaraan listrik. Dengan mengimpor mineral kritis dari negara-negara Amerika Latin, Indonesia dapat membangun ekosistem yang lebih tangguh, memperkuat rantai pasokan, dan mendorong inovasi dalam produksi baterai EV. Langkah ini juga sejalan dengan visi global untuk mewujudkan mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan demikian, kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Latin dalam bidang produksi baterai kendaraan listrik membuka peluang baru yang sangat menjanjikan. Bukan hanya memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga membangun hubungan yang menguntungkan dan mendukung terciptanya solusi ramah lingkungan yang akan membentuk masa depan mobilitas yang lebih baik.

Baca Juga



Pemanfaatan Kekayaan Mineral Amerika Latin dalam Produksi Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia Membangun Kemitraan Strategis dengan Amerika Latin guna Mendukung Industri Baterai Kendaraan Listrik zonaebt.com

Produksi Kendaraan Listrik dengan Baterai EV. Sumber: freepik.com

Data terbaru dari Survei Geologi Amerika Serikat tahun 2023 memperlihatkan potensi besar Amerika Latin sebagai penyangga utama produksi baterai kendaraan listrik (EV). Sebagai contoh, Chile memegang peranan kunci dengan memiliki cadangan lithium terbesar di dunia, mencapai jumlah sekitar 9,3 juta metrik ton. Hal tersebut menjadi jumlah yang strategis untuk memenuhi kebutuhan produksi baterai kendaraan listrik yang semakin meningkat. Sementara itu, Argentina juga memiliki cadangan lithium yang cukup signifikan, yaitu dengan jumlah sekitar 2,7 juta metrik ton. Peningkatan ini menjadi indikasi kuat akan potensi kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dan kedua negara ini dalam mendukung industri EV.

Selain lithium, kekayaan sumber daya mineral Amerika Latin juga tercermin dalam cadangan nikel yang dimiliki oleh Brasil, sebagai salah satu ekonomi terbesar di kawasan tersebut. Brasil memiliki cadangan nikel mencapai sekitar 16 juta metrik ton hingga memberikan sumbangan yang signifikan dalam menyediakan bahan mentah untuk komponen-komponen kritis dalam industri baterai kendaraan listrik. Kehadiran cadangan mineral ini memberikan landasan yang kuat bagi kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dengan Amerika Latin, yaitu dengan membangun rantai pasokan yang kokoh untuk mendukung industri EV di Indonesia.

Pertumbuhan perdagangan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Amerika Latin menjadi katalis utama dalam mendorong rencana kolaboratif ini. Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Peru, misalnya, mencatatkan peningkatan yang signifikan, naik dari $404,2 juta pada tahun 2021 menjadi $554,2 juta pada tahun berikutnya. Begitu juga dengan perdagangan Indonesia-Chile yang mencapai $583,8 juta pada 2022, mengalami kenaikan dari $424,6 juta pada tahun sebelumnya. Khususnya perdagangan keseluruhan antara Indonesia dan Argentina, mengalami lonjakan yang luar biasa karena meningkat dari $2,3 miliar pada 2021 menjadi $2,7 miliar pada tahun 2022. Peningkatan ini mencerminkan dorongan dan minat yang besar dari kedua belah pihak untuk memperluas kerja sama, khususnya dalam industri yang tengah berkembang pesat seperti baterai kendaraan listrik.

Dengan adanya data yang mendukung ini, Indonesia berada pada posisi yang lebih baik untuk merencanakan dan mengimplementasikan kemitraan yang saling menguntungkan dengan Amerika Latin. Memanfaatkan sumber daya mineral yang melimpah dari Amerika Latin akan membantu Indonesia memperkuat basis produksinya, menciptakan keberlanjutan rantai pasokan, dan menghasilkan inovasi signifikan dalam produksi baterai kendaraan listrik. Langkah ini sejalan dengan visi global untuk memajukan mobilitas yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, memposisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam industri baterai kendaraan listrik secara global.

Baca Juga



Perdagangan dan Investasi: Mendorong Koneksi Ekonomi Antara Indonesia dan Amerika Latin

Indonesia Membangun Kemitraan Strategis dengan Amerika Latin guna Mendukung Industri Baterai Kendaraan Listrik zonaebt.com

Seorang Pria yang akan Mengisi Daya Kendaraan Listriknya. Sumber: freepik.com

Pemerintah Indonesia telah membentuk Indonesia Battery Corporation (IBC) dengan tujuan utama mengembangkan industri dan produksi baterai kendaraan listrik (EV). Kadin melihat potensi kerja sama dengan negara-negara Amerika Latin seperti Peru, Chile, dan Argentina sebagai langkah strategis dalam mendukung pengembangan produksi baterai EV. Sumber daya mineral yang melimpah di negara-negara Amerika Latin dapat membantu Indonesia untuk menjadi salah satu produsen baterai kendaraan listrik terkemuka di dunia. Sebagai bagian dari strategi ini, Indonesia berencana untuk mengimpor mineral dari negara-negara Amerika Latin sebagai bahan baku produksi EV dan memanfaatkan kekayaan sumber daya mineral mereka yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) akan diadakan di Jakarta pada bulan Oktober untuk memfasilitasi para pelaku usaha dalam menjangkau pasar Amerika Latin dan Karibia. Indonesia ingin memaksimalkan potensi sumber daya mineral Amerika Latin untuk mendukung transisi energi dan membangun ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan perusahaan China dan Korea Selatan dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik terintegrasi. Ekspor dan impor antara Indonesia dan Amerika Latin berkaitan dengan produk-produk yang mendukung ketahanan pangan dan komoditas unggulan seperti kendaraan bermotor dan produk perkebunan. Pada tahun 2022, nilai ekspor Indonesia ke Amerika Latin mencapai 5,75 miliar dolar AS, mengalami pertumbuhan sebesar 16,50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan membentuk kemitraan strategis dengan Amerika Latin, Indonesia melangkah maju dalam mengembangkan industri baterai kendaraan listrik, berkontribusi pada visi global untuk mobilitas yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Rewinur Alifianda Hera Umarul

Referensi:

[1] Argentina, Peru, Chile Potential Partners for Indonesia’s EV Ambition

[2] RI Lihat Potensi Kembangkan Baterai EV dengan Peru, Chile, Argentina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment