Hari Kendaraan Listrik Sedunia yang ke-4 Kalinya

  • Kendaraan listrik yang menjadi salah satu solusi polusi udara dan penipisan sumber bahan bakar fosil global bertepatan pada tanggal 9 September
  • Upaya Indonesia dalam mengedepankan kendaraan listrik yaitu dengan menunjang transisi, dari subsidi, infrastruktur, serta komponen kendaraan listrik
  • Kendaraan listrik juga menjadi bahasan pada KTT ke-43 ASEAN di tanggal 5-7 September 2023

Sobat EBT Heroes, tanggal 9 September beberapa hari yang lalu merupakan hari kendaraan listrik sedunia, lho! Apakah Sobat EBT Heroes merayakannya?

Mungkin, sebagai perayaan, yuk kita bahas lebih lanjut tentang hari kendaraan listrik sedunia, upaya Indonesia serta kesepakatan pada KTT ASEAN ke-43 mengenai mobil listrik. 

Hari kendaraan Listrik Sedunia

Kendaraan listrik merupakan kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil, melainkan baterai dengan daya listrik. Sehingga, dinilai dapat mengurangi beban emisi transportasi pada pencemaran lingkungan, juga membantu dalam menangani penipisan sumber daya bahan bakar fosil global.

Kendaraan listrik yang dinilai penting ini diperingati pula harinya. Berdasarkan worldevday.org, hari kendaraan listrik sedunia diperingati setiap 9 September sejak 2020 lalu. 

Ilustrasi Kendaraan Listrik dengan Tipografi ‘electric drive’ (Sumber: unsplash.com)

Tidak hanya merayakan momentum pertumbuhan industri kendaraan listrik, tetapi juga menyatukan perusahaan dan individu, pembuat kebijakan dan para pemimpin, untuk terus mendorong gerakan perlunya mobilitas berkelanjutan yang bebas emisi di seluruh dunia.

Pada tahun 2022, hari kendaraan listrik sedunia sukses mendapatkan perhatian dari sistem politik global, termasuk menjadi bahan diskusi pada parlemen Inggris, dirayakan oleh penasihat iklim utama Amerika, dan memperoleh lebih dari 300 juta impresi di Twitter (sekarang X) dari akun milik Ford, NIO, ABB, Parker Lord, Leaseplan, dan sebagainya. 

Tahun ini pun, dirayakannya hari kendaraan listrik sedunia untuk terus meminta support dari perusahaan, pembuat kebijakan, dan individu untuk beralih ke kendaraan listrik.

Baca Juga



Upaya Indonesia Mendukung Kendaraan Listrik

  1. Subsidi Kendaraan Listrik

Salah satu upaya Indonesia dalam transisi kendaraan listrik yaitu regulasi subsidi pembelian kendaraan listrik oleh Kementerian Perindustrian. Subsidi tersebut untuk kendaraan listrik roda dua yang memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri minimal 40%, serta potongan Pajak Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 5-10% untuk kendaraan listrik roda empat dan bus elektrik. Hal ini dilakukan untuk mendorong peningkatan penjualan kendaraan listrik dan mendukung transisi ke kendaraan listrik. 

  1. Infrastruktur Penunjang Kendaraan Listrik

Pemerintah juga berupaya untuk membangun infrastruktur penunjang kendaraan listrik, yaitu dalam membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang memudahkan untuk mengisi ulang daya di lokasi yang tersebar luas. Perbedaannya kedua itu adalah SPKLU dikhususkan untuk kendaraan listrik dengan daya yang disesuaikan (22-150 kw), sementara SPLU biasanya digunakan untuk mengisi daya baterai pada kendaraan listrik roda dua hingga kebutuhan pedagang kaki lima.

Sejauh ini, terdapat sekitar 846 SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 620 SPKLU milik PLN, sedangkan sisanya milik Agen Tunggal Pemegang Merek (seperti Hyundai, Mitsubishi, dll). Selain itu, PLN juga mulai bekerja sama dengan sektor swasta, seperti KFC Indonesia, sehingga bisa mengakomodasi SPKLU di gerai-gerai tersebut.

Ilustrasi SPKLU. Sumber: pln.co.id
  1. Produksi Baterai Kendaraan Listrik 

Baterai merupakan salah satu komponen vital dalam kendaraan listrik. Oleh karena itu, untuk memajukan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan produsen kendaraan listrik, salah satunya adalah Indonesia Battery Corporation (IBC). IBC merupakan gabungan empat perusahaan, yaitu Holding BUMN Tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero).

Dikutip dari laman indonesiabatterycorp.com sendiri, IBC memiliki visi menjadi perusahaan ekosistem kendaraan listrik dan baterai global. Sementara itu, memiliki misi yang berisikan langkah-langkah untuk mendukung, membangun, serta mendorong ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Visi dan misinya selaras dengan Indonesia yang berusaha untuk memgembangkan industri kendaraan listrik dan berkontribusi pada agenda global keberlanjutan. 

  1. Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik 

Selanjutnya, Kementerian Perindustrian juga menerbitkan Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai. Peta tersebut menguraikan langkah-langkah kunci dalam pengembangan komponen kendaraan listrik, seperti baterai, motor listrik, juga converter, sehingga kendaraan listrik dapat diupayakan dengan lebih efisien.

Baca Juga



Kesepakatan Mengenai Kendaraan Listrik di KTT ke-43 ASEAN

Tidak hanya berupaya secara nasional saja, tetapi Indonesia bersama negara-negara ASEAN juga mengupayakan ekosistem kendaraan listrik. Topik ini menjadi salah satu bahasan pada KTT ke-43 ASEAN, yang juga turut dihadiri oleh Korea, Jepang, dan China. 

KTT ke-43 ASEAN. Sumber: setkab.go.id

Berdasarkan KTT ke-43 ASEAN, salah satu upaya untuk transisi dari ekosistem kendaraan konvensional ke ekosistem kendaraan listrik yaitu dengan berkolaborasi dalam pembangunan SPKLU dan infrastruktur pembangunan lainnya. 

Seperti, Indonesia yang memiliki banyak potensi nikel untuk produksi baterai, Thailand yang berperan sebagai hub perakitan mobil, Malaysia yang menjadi kantor pusat Tesla di Asia Tenggara, Vietnam sebagai produsen kendaraan listrik VinFast serta Singapura yang juga bisa berperan sebagai pusat investasi. 

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Nur Wasilatus Sholeha

Referensi

[1] Hari Kendaraan Listrik Sedunia, Siapkah Infrastruktur Penunjang Kendaraan Listrik di Indonesia?

[2] Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Kemenperin Atur Strategi Kembangkan Ekosistem EV

[3] 3 Kesepakatan ASEAN di Bidang Energi, Ada Listrik-Hilirisasi

[4] Konferensi Tingkat Tinggi, Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Bangun Bisnis ‘Charging Station’

[5] Kendaraan Listrik jadi Sorotan di KTT Asean, Ini Sejumlah Catatan Ekonom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 Comment