• Banyaknya permasalahan lingkungan seperti pencemaran udara, pemanasan global, dan perubahan iklim membuat banyak negara gencar mencari solusi menyelamatkan lingkungan
• Pemerintah dari berbagai negara di seluruh dunia mulai merencanakan, menyusun, serta mengaplikasikan kebijakan yang berorientasi terhadap pelestarian lingkungan
• Harapannya adalah tercapainya status bebas emisi karbon, dan mengurangi jumlah tumpukan gas rumah kaca di atmosfer

Krisis iklim merupakan peristiwa yang sudah tidak bisa dihindari dan dampaknya bagi lingkungan sudah sangat jelas terasa sekarang, seperti perubahan cuaca yang tak menentu, kualitas udara yang sangat buruk, krisis pangan dan air, rusaknya terumbu karang, serta mencairnya es di kutub.

Hal yang menjadi penyebab utama dari krisis iklim ini adalah jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dari berbagai macam sektor, seperti pembakaran bahan bakar fosil yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pembakaran, penebangan hutan, kegiatan pabrik industri, boros listrik, serta produksi daging.

Bahkan dalam keseharian kita pun dampak yang diakibatkan dari tidak terjaganya keadaan lingkungan sangat dapat terasa pada diri kita sendiri, seperti buruknya kualitas udara yang membuat mata kita perih dan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti ISPA misalnya, mendengar peristiwa-peristiwa tersebut, pastinya membuat kita khawatir.

Namun, Sobat EBT Heroes tahu tidak jika ada lho negara-negara yang berhasil menekan angka jumlah jejak karbon dan menjadi negara terbersih atau terhijau di dunia. Kira-kira negara apa saja sih yang termasuk ke dalam kategori tersebut? Yuk! Simak di bawah ini!

1. Swedia

Swedia memang sudah dikenal dengan kondisi alamnya yang sangat hijau, bersih, dan elok untuk dipandang. Namun, hal ini tentu tidak terjadi dengan begitu saja karena pemerintahnya pun aktif dalam menjaga kelestarian alamnya yang sejatinya merupakan aset dari negara itu sendiri.

Misalnya pada saat Perjanjian Paris tahun 2015. Swedia berkomitmen untuk menekan angka emisi karbon hingga menjadi nol karbon pada tahun 2045, lalu Komite Lintas Partai membuat undang-undang yang bertujuan untuk membentuk Dewan Kebijakan Iklim yang independen dan mewajibkan mereka membuat rencana pelaksanaannya diperbarui selama 4 tahun sekali.

Hal ini dilaksanakan demi tercapainya status bebas karbon di tahun 2050, dan untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah Swedia akan berfokus pada pengurangan gas emisi dari kendaraan dengan mengurangi jumlah kendaraan konvensional, dan menggantinya dengan kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik.

Baca Juga:

---

• 3 Kegiatan Masyarakat Paling Aktif Menyumbang Emisi Karbon
• Penerapan Metode Carbon Capture and Storage untuk Mendukung Target Netralitas Karbon

---

2. Swiss

Tak hanya Swedia saja yang memiliki target bebas emisi di tahun 2050, negara yang dijuluki sebagai negeri susu dan madu ini juga memiliki tujuan yang sama untuk menjadi negara bebas emisi karbon.

Pemerintah Swiss berambisi dapat menekan angka emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, industri, serta yang dihasilkan oleh bangunan dan pertanian dengan memanfaatkan teknologi yang ada, dan juga sumber energi terbarukan.

Swiss sendiri bukanlah negara yang asing dalam menjaga kelestarian lingkungan, nyatanya Swiss pernah dikenal sebagai negara paling ramah lingkungan di seluruh dunia lho, Sobat EBT Heroes, dengan Environmental Performance Index (EPI) sebesar 87.42 pada 2018.

Hal ini tak lepas dari pemerintah negara Swiss yang menerapkan kebijakan-kebijakan ramah lingkungan, seperti penerapan tiga rencana komprehensif, yaitu “Rencana Hijau, Undang-Undang Perlindungan Lingkungan, dan Strategi Keanekaragaman Hayati Swiss.”

Masih banyak lagi undang-undang ramah lingkungan yang telah disahkan oleh pemerintah Swiss seperti Undang-Undang Perencanaan Tata-Ruang yang mana pemerintah melihat potensi di perluasan lahan perkotaan menjadi sebuah ancaman bagi kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati yang ada di Swiss.

Berbagai macam upaya dan komitmen yang dilakukan oleh pemerintah Swiss inilah yang membuat negara ini selalu menjadi negara paling bersih di dunia. Apakah Sobat EBT Heroes tertarik untuk berkunjung?

3. Finlandia

Selain dikenal sebagai negara paling bahagia di dunia, Finlandia juga termasuk salah satu negara yang ramah lingkungan dengan skor EPI sebesar 73.7, menempatkannya di urutan nomor empat negara paling bersih didunia setelah Jerman.

Sama seperti Swedia dan Swiss, Finlandia juga tak mau kalah ingin lebih dahulu menjadi negara bebas karbon ditahun 2035 dengan menerapkan berbagai macam rancangan kebijakan untuk mengurangi jejak karbon.

Salah satunya adalah dengan diterapkannya sistem transportasi tanpa emisi, pemerintah Finlandia gencar menjalankan dekarbonisasi sektor transportasi dengan mengadopsi kendaraan listrik sebagai alat transportasi utama di Finlandia.

Selain itu, dalam sektor energi juga Finlandia memang sudah terkenal sangat sedikit mengandalkan penggunaan bahan bakar fosil, hal ini dikarenakan sumber energi yang mereka andalkan adalah energi nuklir yang mencukupi sepertiga kebutuhan energi listrik mereka.

Namun, untuk mencapai target bebas emisi karbon ditahun 2035 bukanlah tanpa tantangan, Finlandia masih harus berupaya meminimalisir angka penebangan hutan yang justru malah menghasilkan lebih banyak gas emisi karbon, serta hilangnya penyerap karbon itu sendiri.

Baca Juga:

---

• Solusi Inovatif Pengurangan Karbon Saat Olimpiade Paris 2024
• Apakah Langkah CCS Efektif Menyimpan CO2 di Dalam Tanah?

---

4. Estonia

Negara Estonia terletak di Eropa Utara dan menurut World Health Organization (WHO) merupakan negara dengan kualitas udara paling sehat di dunia, menyaingi Finlandia, Swedia, Kanada, Norwegia, dan Islandia.

Hal ini sejalan dengan Estonia yang pada tahun 2024 menduduki peringkat pertama sebagai negara paling bersih di dunia menurut EPI dengan skor 75.3 di atas Luxembourg dan Jerman.

Estonia sendiri merupakan negara yang sama-sama memiliki ambisi untuk menjadi negara bebas emisi karbon di tahun 2050, dan demi mencapai target tersebut, pemerintah Estonia banyak sekali melakukan upaya dan pembentukan kebijakan ramah lingkungan, seperti diluncurkannya The Climate Law atau Undang-Undang Iklim yang pada tanggal 20 September mulai dikenalkan pada masyarakat luas yang nantinya akan diberlakukan secara penuh pada tanggal 1 Januari 2025 setelah melalui diskusi panjang oleh masyarakat.

Energi terbarukan juga menjadi solusi utama bagi pemerintah Estonia dalam mencapai status bebas karbon tersebut, dengan gencar membangun pembangkit listrik bertenaga angin dan matahari. Salah satu bukti komitmen pemerintah Estonia dalam menerapkan energi terbarukan adalah dibangunnya kebun angin di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan listrik di Estonia.

Sektor transportasi juga menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh pemerintah Estonia, dengan membangun proyek Rail Baltica yang nantinya akan menghubungkan kota Tallinn dengan ibukota-ibukota di negara tetangga seperti Latvia, Lithuania, Finlandia, dan Polandia yang diharapkan akan membuat sektor transportasi darat menjadi bebas karbon dan mengurangi kemacetan.

5. Jerman

Jerman, merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Uni-Eropa. Sejak tahun 2020, Jerman berhasil mengurangi angka emisi karbon, berawal dari terjadinya pandemi yang secara signifikan menurunkan angka jejak karbon yang dihasilkan oleh kendaraan.

Selain itu, Pemerintah Jerman juga berupaya untuk perlahan beralih dari menggunakan batu bara sebagai sumber energi, menjadi mengandalkan energi angin sebagai sumber energi utama mereka.

Upaya tersebut dibuktikan dengan ditandatanganinya rencana pemberhentian industri batu bara pada tahun 2038, serta lebih banyak membangun infrastruktur pembangkit listrik tenaga angin dan surya demi tercapainya target bebas gas rumah kaca di tahun 2045.

Demi tercapainya target yang telah ditentukan, pemerintah Jerman di akhir tahun ini akan mengumumkan penerapan strategi emisi negatif sebagai solusi untuk mengurangi konsentrasi gas rumah kaca yang ada di atmosfer, seperti yang sudah disepakati dalam perjanjian Paris tahun 2015.

Sementara itu, sama halnya dengan negara-negara lainya yang memiliki tujuan untuk bebas dari emisi karbon. Jerman juga menjadi salah satunya, tetapi yang membedakan adalah ketika kebanyakan negara hanya berfokus pada pengurangan gas karbon dioksida, Jerman secara menyeluruh ingin mengurangi semua gas rumah kaca yang ada di atmosfer seperti metana yang merupakan penjebak panas matahari lebih buruk dari karbon dioksida,

Selain upaya untuk mengurangi gas penyebab efek rumah kaca di atmosfer, Jerman juga telah membuat kemajuan yang signifikan dalam bidang perluasan energi terbarukan. seperti di tahun 2023 kebutuhan energi di Jerman sebesar 52 persen sudah menggunakan energi terbarukan, dan sekarang, Jerman berambisi untuk menaikkan angka ini menjadi 80 persen di tahun 2030.

Lima negara yang sudah disebutkan di atas, merupakan negara-negara yang bersaing ketat dalam upaya menjadi negara bebas karbon dengan membuat kebijakan-kebijakan yang ramah dan peduli terhadap lingkungan, yang sejatinya memang sudah menjadi permasalahan cukup besar bagi kehidupan kita sehari-hari, dengan adanya contoh dari lima negara tersebut dapat menjadi sebuah acuan bagi kita untuk dapat menerapkan hal yang sama di negara kita, mulai dari sekarang.

#ZonaEBT #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Adhira Kurnia Adhwa

Referensi:

[1] Ramah Lingkungan, Inilah Jajaran Negara dengan Emisi Karbon Terendah di Dunia – GoodStats

[2] Negara-negara Teratas dalam Perlombaan Menuju Nol Emisi Bersih – Net0

[3] Jejak Karbon: Mengukur Dampak Emisi Gas Rumah Kaca dan Upaya Menguranginya – Indonesia Environment & Energy Center

[4] Jejak Karbon: Mengukur Dampak Emisi Gas Rumah Kaca dan Upaya Menguranginya – Indonesia Environment & Energy Center

[5] Germany’s greenhouse gas emissions and energy transition targets]

[6] Jerman Berhasil Kurangi Emisi Berkat Pandemi COVID-19

[7] What are negative emissions?

[8] Estonia’s air is one of the cleanest in the world – WHO

[9] Baltic Sea wind and a brand new climate law: Here’s why Estonia is our Green Country of the Month