4 PEMBANGKIT EBT SIAP DIRAMPUNGKAN INDONESIA POWER

4 PEMBANGKIT EBT SIAP DIRAMPUNGKAN INDONESIA POWER

Sebagai Perusahaan pembangkit tenaga listrik independen yang berorientasi bisnis murni, Indonesia Power tengah merampungkan empat proyek pembangkit listrik yang bersumber utama Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini merupakan komitmen perusahaan menjawab tuntutan energi kedepannya. Seluruh proyek tersebut ditargetkan beroperasi bertahap hingga 2022. 

Dilansir dari Bisnis.com, Manager of Business Development Planning and Controlling Indonesia Power Hedwig Lunga mengatakan dalam pipeline perseroan terdapat 11 proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan (EBT) dimana akan dikerjakan sampai dengan 2025 kedepan. 11 proyek tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 838,9 megawatt (MW). 

Baca juga:



Adapun rincian proyek tersebut: satu proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 30 MW, dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 120 MW, dua pembangkit hybrid berkapasitas 67 MW, satu proyek co-firing 600 MW, dan empat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 21,9 MW. 

Peralihan masa depan energi dunia ini dijadikan peluang oleh Direktur Utama Indonesia Power Ahsin Sidqi beliau mengatakan pihaknya terus mengembangkan pembangkit-pembangkit yang basisnya dari EBT. Salah satunya pembangkit yang bersumber dari tenaga air merupakan salah satu yang dapat diandalkan untuk menjamin pasokan listrik dan dengan biaya yang murah. 

Per saat ini, lanjut dari Ahsin salah satu PLTA yang menjadi andalan Indonesia Power adalah PLTA Saguling POMU berperan penting dalam sistem kelistrikan Jawa Bali. PLTA Saguling memiliki kapasitas 700,72 MW dan berkontribusi 2,5% dari sistem kelistrikan Jawa Bali yang perdata terbaru memiliki 27.700 MW. 

Baca juga:



Beralih ke energi baru terbarukan, disambut baik oleh BUMN, anak BUMN ataupun swasta. Berbanding terbalik dengan capaian bauran energi baru terbarukan (EBT)  yang dibuat oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan stagnan pada kisaran 11% atau masih jauh dari target 23% pada tahun 2025. Capaian tahun ini hanya mencapai 0,2%, justru lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.

Bagaimana dengan target pencapaian tahun depan? Apakah kita masih optimis dengan naiknya angka baluran energi baru terbarukan? Atau malah makin kedepan makin suram jauh dari harapan pemirsa?

#zonaebt #sebarterbarukan #indonesiapower #jawabali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 Comment