Dunia sedang beralih untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Di tengah transisi energi tersebut, beberapa negara ekonomi besar kini berupaya meningkatkan penggunaan tenaga surya mereka.
Perkembangan teknologi tenaga surya terus meningkat sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang tumbuh paling cepat dan paling efisien ketimbang sumber energi EBT lainnya. Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah pembangkit besar mulai beroperasi dalam beberapa tahun terakhir.
India memiliki target dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan mencapai 450 gigawatt (GW) pada tahun 2030. Mayoritas akan disumbang oleh pembangkit listrik tenaga surya. Saat ini India menjadi negara yang banyak memiliki lapangan-lapangan panel surya yang besar terbesar di penjuru negara tersebut.
Selain negeri Bollywood (India), Negara yang terkenal akan Panda nya itu tidak tinggal diam dalam pemanfaatan energi dari matahari. Saat ini China menjadi pangsa sumber energi terbarukan setelah mengoperasikan panel surya 40 GW pada tahun 2020. Sehingga total kapasitas tenaga surya yang terpasang di negara itu menjadi 240GW.
Kali ini ZonaEBT menghadirkan daftar 5 pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia menurut NS Energy.com
Baca juga:
1. Bhadla Solar Park, berlokasi di India – Kapasitas 2.25GW
Bhadla Solar Park merupakan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia saat ini. Berbasis di desa Bhadla, di distrik Jodhpur Rajasthan di India – sebuah wilayah yang dikenal dengan suhu tinggi yang ramah terhadap matahari. Memiliki kapasitas energi 2,25 GW mencakup lahan seluas 14.000 hektar. Tidak mengherankan jika gelar PLTS terbesar saat ini jatuh ke Bhadla Solar Park.
PLTS Bhadla Solar Park dikembangkan oleh beberapa perusahaan seperti Rajasthan Solar Park Development Company Limited, Saurya Urja Company, dan Adani Renewable Energy Park Rajasthan.
2. Huanghe Hydropower Hainan Solar Park, berlokasi di China – kapasitas 2.2GW
Huanghe Hydropower Hainan Solar Park terletak provinsi Qinghai yang terpencil di China adalah kawasan tenaga surya terbesar kedua di dunia.
Pembangkit yang memiliki kapasitas terpasang mencapai 2,2GW ini dibangun dalam lima tahap dengan kapasitas penyimpanan 202,8 megawatt (MW)/megawatt-jam (MWh).
Proyek ini dikembangkan oleh perusahaan BUMN setempat yaitu China Huanghe Hydropower Development seharga US$ 2,31 miliar
Fasilitas ini terhubung ke saluran listrik tegangan ultra tinggi yang sedang dibangun untuk menghubungkan bagian barat laut negara itu ke provinsi timur yang lebih padat penduduknya.
3. Shakti Sthala Solar Power Project, India –- Kapasitas 2 GW
Baca juga:
PANEL SURYA DI MALAM HARI, BISA APA?
Ekonomi hijau, Menjadi kaya tanpa merusak alam
Sebelumnya PLTS Shakti Sthala merupakan terbesar di wilayah India. Tetapi setelah rampungnya PLTS Bhadla, otomatis gelar PLTS terbesar harus digantikan. PLTS Shakti Sthala memiliki kapasitas 2 GW. Terletak di Karnataka, India, adalah pembangkit listrik terbesar ketiga di dunia saat ini.
4. Benban Solar Park, Egypt – – Kapasitas 1.65GW
PLTS Benban, terletak sekitar 650 km dari arah selatan ibu kota Mesir, Kairo. Saat ini PLTS Benban adalah pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Afrika dan fasilitas terbesar keempat di dunia, saat ini.
Dioperasikan oleh Otoritas Energi Baru dan Terbarukan (NREA) setempat dan memiliki total kapasitas 1,65 GW – sesuai dengan produksi tahunan sekitar 3,8 terawatt-jam (TWh).
PLTS ini selesai pada November 2019 seharga $US 4 miliar dan dibagi menjadi 41 plot terpisah.
5. Tengger Desert Solar Park, China –-kapasitas 1.55GW
PLTS Gurun Tengger di Ningxia, Cina, adalah pembangkit listrik tenaga surya terbesar kelima di dunia.
Kapasitas sebesar 1.55GW, sering disebut sebagai “Tembok Besar Matahari”, mencakup 1.200 km dari 36.700 km gurun Tengger.
Itu dimiliki oleh China National Grid dan Zhongwei Power Supply Company. Pembangkit listrik tersebut dioperasikan secara penuh pada tahun 2017 dan sekarang memasok energi bersih ke lebih dari 600.000 rumah.
Bonus PLTS Kayubihi, Bali Indonesia – Kapasitas 1 MWp
PLTS yang berada di banjar Banglet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, kabupaten Bangli Provinsi Bali. Bila perjalanan dari Bandara Ngurah Rai menuju lokasi dapat ditempuh dengan durasi 1 jam 34 menit dengan total 63 km.
Proyek yang dulunya sangat ambisius, karena menjadi lokasi proyek percobaan (pilot project) pada tahun 2013 oleh menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat itu masih dijabat oleh Jero Wacik. Uniknya juga Kabupaten Bangli merupakan tanah kelahiran dari Jero wacik. Dengan kondisi lokasi matahari tidak maksimal kabupaten lainnya Bangli dipilih sebagai tempat uji coba.
PLTS Kayubihi ini dibangun di atas lahan dengan luas tanah 1.2 ha dan memiliki kapasitas daya pembangkitan total sebesar 1 MWp. Harga jual listrik dari PLTS sudah diatur sesuai dengan peraturan Menteri (Permen) ESDM No.39/2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Konservasi Energi, yaitu Rp750/kwh. Lama kontrak pembelian lima tahun dan bisa diperpanjang.
Bila tertarik ingin tahu tentang PLTS Kayubihi, Sobat Terbarukan dapat mengakses link berikut ini: Nasib kini dan nanti PLTS Kayubihi
Jadi menarik bukan, jika ditelaah lebih lanjut lagi Indonesia tidak kalah akan potensi energi suryanya dengan negara-negara diatas. Menurut ESDM potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp. Jika masih melirik cuan bisnis energi kotor. Ya potensi energi surya yang kita miliki hanya sebatas kertas dan menjadi mimpi di siang bolong belaka.
Artikel asli ini terbit dalam bahasa Inggris oleh NS Energy.com
https://www.nsenergybusiness.com/features/largest-solar-power-plants/
#energisurya #surya #listrik #india #china #mesir #pln #energi #listrik #ebt #plts