Laba Emiten Pembangkit Arkora Hydro di Triwulan I Naik Hingga 58%

  • PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) merupakan salah satu perusahaan di bidang pembangkit listrik tenaga air (PLTA), membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 69,1 miliar pada kuartal l tahun 2022.
  • Perseroan juga berencana membelanjakan modal untuk proyek lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp 20 miliar. 
  • Arkora Hydro baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022.

PT Arkora Hydri Tbk (ARKO) merupakan salah satu perusahaan di bidang pembangkit listrik tenaga air (PLTA), membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 69,1 miliar pada kuartal l tahun 2022.

Sejalan dengan itu, pendapatan tersebut dinilai meningkat 36% dibandingkan periode sebelumnya.

Untuk terus mendorong kinerja perusahaan, ARKO tahun ini mengeluarkan investasi sebesar Rp 100 hingga Rp 120 miliar untuk proyek tertentu. Sedangkan untuk proyek Kukusan-2, perseroan mengeluarkan sekitar Rp 45 hingga Rp 55 miliar di tahun 2022 dan Rp 100 miliar di tahun 2023.

“Selain itu, Arkora Hydro juga berencana membelanjakan modal untuk proyek lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp 20 miliar,” ujar beliau dalam keterangan tertulisnya Jumat (15/7/2022).

Baca juga :



“Selain daripada site site yang sudah beroperasi, Perseroan tahun ini melakukan pembangunan konstruksi pada dua site. Dengan diselesaikannya kedua proyek ini di masa depan, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga akan mempunyai cashflow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder,” ujar Direktur Utama ARKO Aldo Artoko, ditulis Sabtu (16/7/2022).

Ia menambahkan, dengan diselesaikannya kedua proyek ini padamasa depan, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga akan mempunyai cashflow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder.

Selain itu, perseroan juga berencana membelanjakan modal untuk proyek lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp 20 miliar. Karena itu, capex perseroan 2022 sekitar Rp 200 hingga Rp 250 miliar.

Baca juga :



Selain mengembangkan potensi yang sudah dimiliki perseroan, ARKO juga berencana mencari peluang akusisi. Perseroan juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di atas 25 MW guna merealisasikan visi perusahaan yaitu untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi potensi tenaga air di tanah air. “Harapan ini didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental perusahaan yang kuat,” ujar nya.


Aldo mengaku optimis fundamental perusahaan ke depan makin solid. Optimisme ini didukung antara lain oleh kinerja perseroan yang kian membaik dari masa ke masa. Pada 2021, perseroan telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 198,1 miliar pada 2021. Pencapaian ini meningkat sebesar Rp 145,9 miliar atau melejit 280,23%, dari pendapatan perseroan sebesar Rp 52,1 miliar pada 2020. Peningkatan pendapatan tersebut, mendorong perseroan meraih laba bersih Rp 48,9 miliar pada 2021.


Arkora Hydro baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022. Dalam aksi korporasi ini, perseroan meraup dana segar dari pasar modal sebesar Rp 182,7 miliar. Investor antusias menyambut saham ARKO. Hal itu terlihat dari tingginya minat selama masa penawaran, sehingga mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 10,89 kali.

Referensi :

[1] Baru IPO, ARKO Cetak Laba Rp 28 M di Kuartal I-2022

[2] Triwulan I, Laba Emiten Pembangkit Arkora Hydro Naik 58%

[3] Arkora Hydro Kantongi Laba Bersih Rp 28,4 Miliar pada Kuartal I 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *