
Di tengah meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, istilah “greenwashing” dan “green action” semakin sering muncul—terutama dalam dunia bisnis yang berlomba mengklaim diri sebagai perusahaan ramah lingkungan. Namun, tahukah Sobat Zona EBT perbedaan mendasar antara kedua istilah ini? Artikel ini akan membahas perbedaan greenwashing vs green action secara komprehensif, sekaligus memberikan panduan agar Sobat Zona EBT bisa menjadi konsumen atau pelaku bisnis yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.Kaum Muda Bali Rumuskan Gagasan Kebijakan untuk Bali Emisi Nol Bersih 2045
Baca juga:
- Pecinta Lingkungan Wajib Tahu 10 Istilah Dasar Karbon
- Kaum Muda Bali Rumuskan Gagasan Kebijakan untuk Bali Emisi Nol Bersih 2045
Apa Itu Greenwashing?

Greenwashing adalah praktik di mana sebuah perusahaan mengklaim dirinya “hijau” atau ramah lingkungan, namun tanpa bukti nyata dan transparan. Umumnya, greenwashing dilakukan hanya untuk membangun citra perusahaan tanpa benar-benar memberikan dampak positif bagi lingkungan. Ciri-ciri Greenwashing:
- Klaim ‘hijau’ tanpa bukti: Perusahaan mengumumkan produk atau layanan ramah lingkungan, namun tidak menyertakan data, hasil audit, atau dokumen yang membuktikan klaim tersebut.
- Fokus pada citra: Strategi pemasaran lebih menonjolkan tampilan visual atau slogan “eco-friendly”, tanpa rencana tindakan yang jelas.
- Tidak ada sertifikasi atau audit: Produk atau jasa tidak diakui secara resmi oleh lembaga sertifikasi lingkungan seperti ISO, Ecolabel, atau lainnya.
- Strategi marketing semata: Semua aksi yang dilakukan hanya berkutat pada promosi, bukan aksi nyata yang terukur.
- Menyesatkan konsumen: Konsumen diarahkan untuk percaya perusahaan telah berkontribusi pada pelestarian lingkungan, padahal faktanya tidak.
Green Action: Gerakan Nyata untuk Lingkungan

Sebaliknya, green action adalah tindakan perusahaan yang benar-benar memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan dibuktikan secara transparan. Ciri-ciri Green Action:
- Bukti nyata dan transparan: Setiap langkah yang diambil perusahaan didukung oleh data, laporan, hingga audit yang bisa diakses publik.
- Fokus pada dampak lingkungan: Tidak hanya memikirkan citra, tetapi benar-benar menghitung dan meminimalkan dampak negatif pada alam.
- Bersertifikasi resmi: Sertifikasi seperti ISO 14001, Ecolabel, atau sertifikat lain menjadi bukti komitmen perusahaan.
- Tindakan nyata dan berkelanjutan: Selalu ada inovasi, evaluasi berkala, dan perbaikan dalam seluruh rantai produksi atau layanan.
- Mendorong edukasi dan tanggung jawab: Tidak hanya internal, tapi perusahaan juga memberikan edukasi ke konsumen tentang pentingnya perlindungan lingkungan.
Mengapa Greenwashing Berbahaya?

Greenwashing bukan hanya menipu konsumen, tapi juga menimbulkan masalah serius pada usaha pelestarian lingkungan. Jika praktik ini dibiarkan, maka:
- Perusahaan ‘hijau palsu’ akan terus mendapat kepercayaan dan keuntungan tanpa kontribusi nyata.
- Konsumen kehilangan kepercayaan terhadap produk dan sertifikasi ramah lingkungan.
- Usaha-usaha lingkungan yang asli sulit berkembang karena kalah oleh marketing greenwashing yang lebih masif.
Baca juga:
- Menuju Energi Bersih, Bali Kini Memanfaatkan Energi PLTS di Banyak Daerah!
- Raih Penghasilan dengan Zonaebt Affiliate Marketing
Nah Sobat EBT sudah tahu kan apa itu Greenwasing dan Greenaction. Di era perubahan iklim dan polusi yang semakin parah, peran konsumen cerdas sangat penting untuk mendorong perusahaan menjalankan green action secara konsisten. Selalu teliti sebelum membeli dan dukung perubahan nyata untuk lingkungan yang lebih baik!
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan #greenwashing #greenaction
Referensi:
[1] Media edukasi tentang bisnis dan teknologi berkelanjutan.