Zonaebt x SRE Unud, Sukses Gelar Webinar Bertajuk “Masa Depan, Peluang dan Tantangan Pengembangan Panel Surya di Bali”

  • Webinar panel surya, yang dihadiri sebanyak 427 orang 
  • Panel surya energi bersih masa depan negeri ini
  • Semoga rutin bisa diselenggarakan acara webinar bertema energi  terbarukan 

Hingga akhir 2021, total kapasitas terpasang PLTS (energi surya) masih dibawah 200 MWp, baru terealisasi sebesar 0,001% dari batas atas potensi pengembangan.

itu salah satu petikan dari paparan narasumber dalam webinar “Masa Depan, Peluang dan Tantangan Pengembangan Panel Surya di Bali” yang diselenggarakan oleh zonaebt.com bekerjasama dengan Sre Unud di zoom meeting, Sabtu (15/1/2022). Acara berlangsung secara virtual penuh. 

Acara yang berlangsung melalui platform zoom meeting online dan live streaming youtube pada hari Sabtu, 15 Januari 2022 dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 427 berasal dari berbagai kalangan instansi. 

Webinar ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, Laporan Ketua Panitia I Kadek Alamsta Suarjuniarta, sambutan Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia oleh Bapak Fabby Tumiwa. 

Dalam salah satu pembicara Ida Bagus Setiawan sebagai Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, menggaris bawahi dukungan untuk Bali menuju pulau hijau.

Baca juga: 



“Pemerintah Bali melalui Ekonomi Kerthi Bali, dimana salah satu prioritas nya Bali Hijau-bilamana di bedah lagi akan menjadi tiga subsektor seperti: Pertama Pengembangan energi bersih  & energi baru terbarukan (bauran energi terbarukan), kedua transportasi ramah lingkungan dan terakhir transformasi pengelolaan sampah. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu sebuah payung hukum berupa regulasi. Seperti kita tahu bersama, Provinsi Bali sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk penyediaan energi bersih salah satunya: Perda Bali nomor 9 tahun 2020 tentang rencana umum energi daerah bali 2020-2050, Pergub Bali nomor 45 tahun 2019 tentang Bali energi bersih, pergub Bali no 48 tahun 2019 tentang kendaraan bermotor listrik dan terakhirnya itu keputusan Gubernur Bali Nomor 123/03/HK/2020 tentang rencana umum ketenagalistrikan Provinsi Bali 2020-2039’ Ulas Ida bagus Setiawan.

PLTS bermanfaat untuk mengurangi tagihan listrik bulanan sampai dengan 30% dan membantu masyarakat dalam memanfaatkan dan mengelola energi terbarukan. dari sisi pemerintah dan PLN manfaat PLTS adalah meningkatkan EBT dalam bauran energi nasional, mendorong berlangsungnya industri energi surya dalam negeri, meningkatkan investasi, mengurangi emisi GRK dan memperluas lapangan kerja.

“ada survei persepsi publik tentang energi terbarukan yang dilakukan secara online dan diikuti oleh 96.000 responden yang menjangkau pengguna internet di 24 provinsi di indonesia. dengan total 67,6% responden survei adalah responden usia muda antara 17-30 tahun dimana 56% adalah laki-laki dan 44% adalah perempuan. energi bersih adalah energi yang berasal dari sumber terbarukan, tidak mencemari atmosfer saat digunakan serta energi yang dihemat dengan langkah-langkah efisiensi. dari survei yang ada, 45% responden mengetahui matahari sebagai sumber energi terbarukan yang utama yang ada di indonesia. meskipun ada sumber energi lainnya seperti panas bumi, air, angin, dan arus laut. 65% responden mendefinisikan energi terbarukan sebagai energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbarui. 44% responden merasa energi terbarukan di indonesia masih belum berkembang. dan 100% responden setuju bahwa tantangan terbesar dalam mengembangkan energi terbarukan adalah ketidak sadaran masyarakat akan pentingnya energi terbarukan” kata alit putra saat webinar sabtu(15-1-2022).

Bali dikenal sebagai provinsi pertama di indonesia yang mengeluarkan peraturan gubernur tentang energi bersih. yaitu pergub no 45 tahun 2019, klausul penting pergub 45/2019: energi bersih pasal 21,22,23 adalah :

  1. mengedepankan sistem PLTS atap dan manfaat energi surya lainnya
  2. mendorong bangunan atau gedung pemerintah, industri, komersial, sosial, dan rumah tangga dengan luas bangunan lebih dari 500 m untuk menggunakan PLTS atap paling sedikit 20% dari luas atap atau daya kontrak listrik.

saat ini realisasi dari energi terbarukan yang sudah terpasang di bali adalah sebesar 2,27% dari kapasitas potensi total. target bali pada tahun 2025 adalah 11,5%, mengacu pada perda bali no 9 tahun 2020 tentang rencana umum energi daerah provinsi bali.

potensi PLTS atap di bali terutama di wilayah SARBAGITA(denpasar,badung,gianyar, tabanan) berkapasitas mencapai maksimum 129 megawatt peak. dengan luas atap mencapai 1,1 juta meter persegi. kontributor terbesar dari kawasan ITDC nusa dua yaitu sebesar 32% dari total potensinya. peringkat 2 dan 3 jatuh pada gedung pemerintah bali SARBAGITA 21% dan desa adat SARBAGITA 19%.

Baca juga:


Kapasitas PLTS Indonesia Dinilai Paling Rendah di Antara G-20

Tips Membuat Panel Surya Sendiri


Mengacu pada laporan PT.PLN Unit Induk Distribusi(UID) di bali. jumlah pelanggan yang memasang PLTS atap sebesar 236 pelanggan, dengan total kapasitas PLTS atap sebesar 2,7 MWp, dengan kontributor terbesar adalah pelanggan dari badung sebesar 42,3%. Implementasi PLTS atap di bali dalam skala komersial yang berkapasitas besar bisa di lihat di mall bali galeria yaitu sebesar 1,5MWp. kapasitas 1,5MWp setara dengan Co2 reduction sebesar 1.682 Tonnes.

menurut salah satu pembicara Erlangga Bayu Rahmanda P sebagai CEO BTI energy. survei dari customer BTI energy mengenai permasalahan terbesar dalam mengaplikasikan panel surya atau alat EBT lainnya di rumah/tempat usaha adalah : biaya instalasi mahal, tidak mengerti teknologi, tidak tahu tempat membelinya, tidak umum digunakan, dan cepat rusak. hal positif dari pemasangan panel surya atau alat EBT lainnya di rumah/tempat kerja adalah : bisa menghemat tagihan listrik, bangga turut berkontribusi, mandiri tidak bergantung PLN, dan mendukung program energy.

Webinar ini berlangsung sangat meriah dan lancar, dimana berdasarkan formulir absensi peserta atas nama I Gede Arya Pradyana berpendapat bahwa webinar seperti ini sangat bermanfaat bagi saya, yang notabene masih pelajar  muda untuk mengetahui terkait energi baru dan terbarukan. Lalu ada lagi dari, Dhea Chrustina Putri yang sangat memuji para pemateri karena sangat bermanfaat dan juga mengapresiasi para panitia telah membuat webinar ini sukses. Ujar Dheanya melalui form masukan dan saran. 

Daftar pembicara: 

  1. Bapak Ida Bagus Setiawan yang membawakan tema “Kesiapan Bali dalam Menghadapi Tantangan Pengembangan Panel Surya”
  2. Bapak Alit Putra C.M.S., S.T., M.Sc. dengan membawa tema “Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam Meningkatkan Energi Bersih di Bali”
  3. Bapak I Gusti Erlangga Bayu Rahmanda Putra dengan membawa tema “Peran Pelaku Bisnis Sebagai Upaya Akselerasi Pemanfaatan Panel Surya di Masyarakat Bali”

Adapun untuk materi dari masing-masing para pembicara, dapat di download pada link dibawah ini. Semoga webinar bertema “Masa Depan, Peluang dan Tantangan Pengembangan Panel Surya di Bali”. Dapat memberikan edukasi dan pemahaman tentang panel surya. 

Akhir kata

#sebarterbarukan

Link para pemateri webinar 

https://bit.ly/materipanelsurya

Zonaebt.com

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #sreunud #webinar #panelsurya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *