Program Clean Cities, Blue Ocean Hadirkan Panen Omset 2.0 yang Mendorong Digitalisasi Bisnis ke Arah Berkelanjutan

Dengan mengangkat tema “Sustainable MSMEs Business” atau “Bisnis UMKM Berkelanjutan”, Panen Omset 2.0 diselenggarakan bertujuan mengakomodasi kebutuhan digitalisasi pada bisnis pelaku UMKM serta mendorong mereka menerapkan bisnis yang berkelanjutan.

Makassar, 25 September 2023 – Program Clean Cities, Blue Ocean oleh USAID bersama SIRCLO, Waste4Change, Yayasan Lestari Mulia telah menyelesaikan kelas training Program Panen Omset 2.0 di Makassar (23/9/23). Dengan mengangkat tema “Sustainable MSMEs Business” atau “Bisnis UMKM Berkelanjutan”, Panen Omset 2.0 diselenggarakan bertujuan mengakomodasi kebutuhan digitalisasi pada bisnis pelaku UMKM serta mendorong mereka menerapkan bisnis yang berkelanjutan dengan didukung kegiatan workshop dan pelatihan bersama banyak expert trainer di bidangnya.

Sebanyak 100 UMKM di Kota Makassar turut serta mengikuti kegiatan training. Materi yang dibagikan di antaranya meliputi pembahasan tentang manajemen bisnis digital, digital marketing dan branding, dan tips terkait live shopping streaming yang saat ini menjadi salah satu cara memperkenalkan dan mempromosikan usaha kepada khalayak luas. Turut diperkenalkan juga platform Sirclo Store dan Red Tree Asia untuk memberikan berbagai studi kasus dan trik dalam mengoptimalkan media sosial sebagai saluran penjualan. 

Ilustrasi aktivitas ekonomi dan bisnis. Sumber: Pixabay.

Panen Omset Makassar yang merupakan bagian dari rangkaian program Clean Cities, Blue Ocean, turut mengundang Rappo dan Red Tree Asia sebagai pemateri ahli. Selain membahas terkait digitalisasi bisnis, hadir juga sosialisasi terkait Konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) bersama narasumber dan pahlawan lingkungan lokal. Saka Dwi Hanggara selaku Solid Waste Management Campaign Expert Waste4Change menyampaikan, “tidak hanya keuntungan ekonomi yang harus diperhatikan, namun juga bagaimana bisnis bisa turut serta mengatasi isu karbon dan emisi global melalui kegiatan pengelolaan sampah bertanggung jawab. Diharapkan bisnis yang diselenggarakan dapat mendatangkan keuntungan bagi pemilik, karyawan, konsumen, lingkungan, serta masyarakat guna membantu meminimalisir permasalahan lingkungan yang ada di sekitar”. 

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) tahun 2021, kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah sebesar 61.07%. Dengan angka ini, UMKM merupakan sektor yang dianggap mampu bertahan dari gempuran pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi global. Oleh karena itu, Pemerintah telah menargetkan 30 juta UMKM untuk go digital pada 2024 agar UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dari target tersebut, tercatat 20,5 juta UMKM telah memperoleh akses bisnis digital dan 9,5 juta sisanya masih perlu didorong penerapan digitalisasi dalam bisnisnya. 

“Kegiatan panen omset ini tidak hanya bekerja sama dengan Waste4Change program SIRCLO ini juga bekerja sama dengan Yayasan Lestari Mulia dan menjadi bagian dari program Clean Cities, Blue Ocean, kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat dalam rangka menghadirkan upaya mengurangi limbah plastik di laut-laut Indonesia,” ungkap Maria Sael, Senior Business Development Executive SIRCLO.

Dalam materi sosialisasi Digital Marketing, Rangga Prayuga, Founder Red Tree Asia menjelaskan pentingnya merancang setiap marketing strategy dari sebuah brand. Salah satunya strategi yang akan diimplementasikan ke dalam digital platforms. Produk yang diciptakan oleh manusia dan akan dijual untuk manusia perlu diberi identitas tertentu agar dapat dengan mudah dikenali. Sebuah merek memerlukan branding dan promosi untuk dapat menjangkau pikiran masyarakat luas dan pada akhirnya diingat dan diminati. Tidak ada ide marketing yang salah atau benar, yang ada yaitu marketing yang tepat dan sesuai dengan sasaran.

Sustainable business harus mampu mengelola bisnisnya dengan berdasar kepada tiga unsur yang disebut 3P atau Konsep Triple Bottom Line yaitu People, Planet dan profit. Rappo Indonesia, sebuah usaha sosial menawarkan produk daur ulang sampah kantong plastik sekali pakai (kresek) yang berkolaborasi dengan masyarakat khususnya kelompok perempuan di Kawasan Pesisir Untia, Kota Makassar. Rappo didirikan karena 2 permasalahan utama, yaitu isu lingkungan (daur ulang sampah plastik) dan isu sosial (pengentasan kemiskinan).

Sampah plastik di lautan. Sumber: iStock Photo.

Rappo fokus memberdayakan penjahit lokal, masyarakat di kawasan prasejahtera dan kawasan pesisir Kota Makassar. Pemberdayaan ini bertujuan memberikan dampak positif bagi perempuan di Kota Makassar dan tentunya juga bagi lingkungan. Akmal Idrus, S.H. selaku Founder Rappo Indonesia menjelaskan, “keinginan itu gampang tapi yang susah itu melakukan, karena salah satu masalah dalam UMKM yaitu adalah kesenjangan sosial. Kami mengajak dan berkolaborasi dengan komunitas, pemilik usaha maupun individu untuk bersama-sama mengumpulkan sampah kantong plastik dari lingkungan masing-masing yang bertujuan mengurangi sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik. Tidak hanya menghasilkan dampak positif dalam hal ekonomi, UMKM diharapkan juga dapat menghasilkan perubahan baik bagi lingkungan”.

Clean Cities, Blue Ocean adalah program unggulan USAID untuk memerangi polusi plastik laut. Program lima tahun (2019-2024), senilai $48 juta bekerja di tingkat global dan khususnya, negara-negara fokus urbanisasi yang cepat untuk menargetkan plastik laut langsung ke sumbernya. Dengan memperkuat pengelolaan sampah dan memajukan atau membangun ekonomi sirkular, kota demi kota, USAID membangun solusi berkelanjutan yang mengurangi plastik di lautan sambil memberdayakan populasi yang rentan dan mengurangi polusi yang mempengaruhi kesehatan manusia dan iklim kita. Di Indonesia Clean Cities, Blue Ocean bekerja dengan Pemerintah Kota Semarang, Makassar, dan Ambon untuk perbaikan sistem dan tata kelola, serta perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah.  Mitra lainnya termasuk pemerintah pusat dan daerah, anggota sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan organisasi perempuan dan pemuda setempat. Untuk informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi laman ini https://urban-links.org/issue/ocean-plastic-pollution/.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *