The 4th IEECCE 2023 digelar di Garuda Hall ICE, BSD City pada tanggal 12-13 Juli 2023. Acara yang diselenggarakan 2 tahun sekali oleh Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) ini kali ini diselenggarakan bersama dengan 11th IndoEBTKEConex 2023, dan ditampilkan sebagai sebuah acara berskala nasional Indonesia Clean Energy Week (ICEW) 2023.
Hal tersebut untuk mengungkapkan bahwa Indonesia punya komitmen serius untuk mengembangkan Energi Bersih Berkelanjutan dari sisi pasokan maupun pemanfaatannya, yang secara bertahap menggantikan sumber energi fosil yang selama ini menjadi andalan nasional. Data dari Kementerian ESDM menunjukkan bahwa Indonesia saat ini masih sangat tergantung (sekitar hampir 90%) dari sumber energi fosil yang tidak terbarukan dan kita ketahui sebagai penyebab utama pemanasan global yang memicu perubahan iklim, yang mulai makin terasa dan kita alami sehari-hari sejak beberapa tahun terakhir.
Tema dari penyelenggaraan 2 event besar tersebut berkisar pada kesiapan Indonesia dalam melakukan upaya transisi energi dari pemanfaatan energi berbasis fosil menjadi pemanfaatan energi bersih berkelanjutan, menuju status “Net Zero Emission” ( NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, sesuai dengan komitmen pemerintah yang telah disampaikan kepada dunia dalam pertemuan para pihak (Conference of the Parties– COP) yang diselenggarakan oleh UNFCC setiap tahun. Komitmen itu dinyatakan lebih tegas dalam COP 26 di Glasgow, UK pada tahun 2021 yang lalu.
Baca Juga
- Dyandra Promosindo Umumkan Konsep Autotainment pada Gelaran IIMS Tahun Depan, 15-25 Februari 2024
- METI Dukung Penuh Upaya Pemerintah Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060
IndoEBTKEConex yang diselenggarakan setiap tahun oleh Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia ( METI) fokus pada upaya transisi energi di sisi pasokan ( Supply) energi terbarukan, sedangkan IEECCE yang diselenggarakan oleh Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) lebih fokus pada sisi pemanfaatan energi yang efisien untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional, melalui penurunan intensitas energi dalam proses produksi ekonomi nasional, serta melaksanakan Konservasi sumber energi fosil yang makin menipis cadangannya di semua sektor ekonomi.
Pelaksanaan efisiensi energi yang masif disertai dengan pengembangan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan dalam jumlah besar akan memberikan dampak signifikan pada penurunan tingkat ketergantungan nasional pada sumber energi fosil (minyak bumi , gas dan batubara) dan penurunan emisi karbon yang dihasilkan oleh pembakaran energi berbasis fosil tersebut.
Pengembangan energi terbarukan masih bisa diperkuat lagi dengan pengembangan energi baru yang rendah karbon, seperti hidrogen, nuklir dan sebagainya di sisi supply dan penerapan teknologi efisiensi energi terkini yang lebih efektif dalam menurunkan intensitas energi terutama di sektor industri di sisi pemanfaatan (demand) serta menurunkan emisi karbon.
Upaya Indonesia untuk mengembangkan Energi Terbarukan di sisi supply dan menurunkan intensitas energi di sisi demand melalui upaya efisiensi energi masih belum optimal dan jauh dari pencapaian sasaran nasional, tetapi upaya-upaya untuk memperbaiki situasi tersebut akhir-akhir ini semakin ditekankan oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan dan regulasi yang mendukung upaya tersebut. Makin tahu Indonesia
Di sisi Supply, pemerintah dan DPR sedang menyiapkan RUU Energi Terbarukan yang diharapkan akan dapat diterbitkan dalam tahun 2024, sedangkan di sisi demand, telah terbit sebulan yang lalu PP no 33/2023 tentang konservasi dan efisiensi. Energi menggantikan PP no. 70/2009. PP no. 33 memuat berbagai perbaikan kebijakan di bidang efisiensi dan konservasi energi dan lebih lengkap dibanding dengan PP yang lama, yang antara lain tidak mengatur pemanfaatan energi di sektor transportasi serta dianggap kurang tegas dalam pelaksanaannya.
PP 33 diharapkan memberikan stimulus baru dalam upaya peningkatan efisiensi dan konservasi energi. PP 33 juga lebih mendukung usaha jasa efisiensi dan koservasi energi ( Energy Services Company- ESCO) sebagai model usaha yang diharapkan mampu mendongkrak upaya efisiensi energi terutama di sektor industri dan bangunan.
Akan tetapi, meskipun PP 33/2023 tersebut telah diterbitkan, namun pemerintah masih perlu secepatnya menerbitkan peraturan pelaksanaannya di tingkat Kementerian Teknis terkait, agar PP baru tersebut dapat segera memberikan dampak positif yang diharapkan, yakni meningkatkan ( scaling up) upaya efisiensi energi.
The 4th IEECCE 2023 terdiri dari agenda konfrensi internasional dan pameran teknologi efisiensi energi yang diikuti oleh para sponsor, dan beberapa side events pendukung seperti business meeting dan acara podcast clean energy Indonesia meliputi 5 sessions yang masing-masing diikuti (selektif) para eksekutif bisnis, professional, pemegang kebijakan pemerintah (regulators) dan organisasi masyarakat sipil terkait, dengan hosts yang handal pada setiap sessionnya, antara lain komunikator senior dan pencinta lingkungan Irma Hutabarat.
Di saat yang sama ( parallel), para sponsor dan perusahaan non-sponsor berkesempatan untuk mempresentasikan produk, program atau jasanya terkait pemanfaataan Teknologi efisiensi energi di ruangan khusus untuk maksud tersebut. Dalam Acara Pembukaan IEECCE telah ditanda tangani Nota Kesepahaman antara MASKEEI dengan P.T. ABB Sakti dalam rangka memperluas keikut sertaan perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi dan masyarakat luas untuk mendukung Gerakan Efisiensi Energi Global (Global Energy Efficiency Movement (GEEM) yang di prakarsai oleh ABB AG Pusat di Switzerland.
Dalam MOU tersebut MASKEEI akan menjadi bagian dari GEEM untuk mendorong perusahaan-perusahaan, organisasi dan masyarakat luas di Indonesia untuk lebih menyadari pentingnya upaya efisiensi energi bagi upaya menurunkan tingkat emisi karbon nasional dan global, serta meningkatkan upaya efisiensi energi lebih gencar. Ketua Umum MASKEEI Jon Respati menjelaskan bahwa GEEM tersebut akan didukung oleh pendirian Samartha Energy Efficiency Champions Club, yang diprakarsai oleh MASKEEI. Pendiri dan anggota samartha club terutama dari para peserta Program Subroto untuk Efisiensi Energi (PSBE) yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM sejak tahun 2012.
Direktur Motion Business PT ABB Sakti CK Tan menggaris bawahi pentingnya GEEM dalam membantu Indonesia untuk meningkatkan (scaling up) upaya efisiensi energi dalam rangka meningkatkan (scaling up) upaya efisiensi energi. Pihaknya akan membantu upaya MASKEEI mendorong peningkatan efisiensi energi dalam kerangka GEEM.
Baca Juga
- Carbon Addons Masuk Nominasi Global Green Skills Award 2023
- IIMS Surabaya 2023 Capai Total Transaksi 236 Miliar dalam 5 Hari
Acara penandatanganan MOU disaksikan oleh Direktur Jendral EBTKE Kementrian ESDM, Dadan Kusdiana yang dalam sambutannya memberikan dukungan kuat atas terselenggaranya acara ICEW yang mendukung kebijakan pemerintah dalam pencapaian sasaran transisi energi menuju kondisi Net Zero sesuai kebijakan pemerintah. Suksesnya The 4th IEECCE 2023 sebagai salah satu rangkaian ICEW tahun ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak, khususnya Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, ABB Sakti, Astra International, SMARDT Chillers, PT. Berca Carrier, Sinarmas Land, PT. Asahi Mas, Bank BRI, dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Untuk kedepannya, ICEW diharapkan akan diselenggarakan setiap tahun dan dibuka kemungkinan untuk organisasi lain seperti Asosiasi Panas Bumi dan Asosiasi Energi Surya dan lain-lain untuk bergabung meramaikan acara tersebut.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Azahra Nabila