6 Keunikan Hutan Mangrove yang Jarang Dibahas!

Keunikan hutan mangrove. Sumber : pixabay
  • Hutan Mangrove walaupun jumlahnya tidak sebanyak hutan-hutan yang berada di kawasan daratan (terestrial) namun memiliki banyak sekali keunikan yang tidak dimiliki oleh hutan-hutan lain.
  • Pohon-pohonnya yang memiliki kemampuan adaptasi yang sangat tinggi, mampu membuatnya tumbuh di lingkungan yang bagi pohon-pohon lain sangat tidak memungkinkan untuk tumbuh
  • Selain itu, hutan mangrove juga menjadi pelindung kawasan pesisir pantai dari terjangan ombak saat laut pasang, badai, hingga tsunami, serta berperang besar dalam mitigasi dampak perubahan iklim.

Hutan mangrove, yang juga dikenal sebagai hutan bakau atau payau, merupakan salah satu jenis ekosistem hutan yang tumbuh di kawasan perairan dangkal, seperti pesisir pantai, muara sungai, laguna, serta rawa gambut di wilayah tropis dan subtropis.

Ekosistem ini tergolong unik karena hanya pohon mangrove yang mampu tumbuh di lingkungan dengan kadar salinitas (keasinan) tinggi. Persebaran benih mangrove sangat dipengaruhi oleh tingkat salinitas, pasang surut air laut, jenis tanah, dan hempasan ombak.

Pohon mangrove memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Ia dapat bertahan hidup di lingkungan yang kurang mendukung bagi pohon lain untuk tumbuh. Contohnya, akar pohon mangrove tak hanya mampu tumbuh di tanah berlumpur, tetapi juga menjulang ke atas permukaan air untuk menopang batang agar tetap kokoh meski diterjang ombak. Hal ini menjadikannya sebagai pemecah ombak alami.

Selain itu, akar dan daun pohon mangrove memiliki mekanisme khusus untuk menyaring garam dari air laut. Proses ini disebut salt secretion (sekresi garam), yakni kemampuan mengeluarkan garam yang diserap dari air laut melalui kelenjar garam yang terletak di daun.

Sobat EBT Heroes, dengan kemampuan adaptasi luar biasa tersebut, tak heran jika ekosistem mangrove menyimpan banyak keunikan yang jarang diketahui orang. Nah, daripada penasaran, yuk simak 6 keunikan hutan mangrove yang belum banyak diketahui!

Baca juga



1. Menjadi Rumah Bagi Berbagai Spesies Hewan

Hutan mangrove yang merupakan salah satu habitat harimau. Sumber: pixabay

Bentuk akar pohon mangrove yang memanjang dan lebat menjadikannya sebagai rumah alami bagi berbagai makhluk laut. Mulai dari ikan seperti hiu lemon dan tembakul, berbagai jenis kerang seperti remis dan tiram, hingga spesies yang terancam punah pun turut berlindung di balik akar mangrove.

Hal ini terjadi karena akar mangrove tidak hanya menyediakan tempat perlindungan dari predator, tetapi juga menjadi area yang kaya makanan, sehingga cocok untuk tempat berkembang biak bagi berbagai organisme laut.

Menariknya, bukan hanya hewan laut yang memanfaatkan hutan mangrove sebagai habitat. Beberapa jenis satwa darat seperti burung elang, bangau, monyet, bahkan harimau juga menjadikan ekosistem ini sebagai tempat tinggal.

2. Menjadi Pemecah Ombak Alami

Hutan mangrove sebagai pemecah ombak alami. Sumber: pixabay

Kawasan pesisir pantai rentan terkena ombak pasang, terutama saat air laut sedang tinggi, terjadi badai, atau bahkan tsunami, yang tentu membahayakan masyarakat di sekitarnya.

Hutan mangrove memiliki peran penting sebagai pelindung alami permukiman warga dari ancaman pasang surut air laut. Akar dan batang pohon mangrove mampu meredam setidaknya 60 persen hempasan gelombang laut, sehingga secara signifikan dapat mengurangi tinggi ombak saat badai. Menariknya, pemeliharaan hutan mangrove sebagai pemecah ombak alami tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat biaya dibandingkan membangun pemecah ombak buatan.

3. Dapat Menyimpan Karbon Lebih Banyak

Selain berfungsi sebagai pelindung alami kawasan pesisir, hutan mangrove juga berperan besar dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Bagaimana bisa?

Hal ini disebabkan oleh kemampuan pohon mangrove dalam menyerap dan menyimpan emisi karbon dalam jumlah besar, bahkan melebihi kapasitas hutan di daratan (terestrial).

Proses penyerapan karbon oleh mangrove terjadi di akar, batang, dan daun. Daun yang gugur kemudian tenggelam ke dasar tanah berlumpur, dan karbon yang terkandung di dalamnya akan terperangkap di dalam tanah selama bertahun-tahun. Mekanisme ini dikenal sebagai blue carbon atau karbon biru.

Baca juga



4. Hutan Mangrove Juga Dapat Melestarikan Terumbu Karang

Ilustrasi tanaman bakau. Sumber: pixabay

Ketika hutan mangrove diterjang ombak, ombak tersebut membawa bibit dan serpihan terumbu karang yang terperangkap di celah-celah akar mangrove. Serpihan terumbu karang ini kemudian dapat tumbuh dan berkembang dengan bantuan akar mangrove, yang tidak hanya menyediakan tempat tinggal, tetapi juga melindungi terumbu karang dari pancaran sinar matahari yang semakin panas akibat perubahan iklim.

5. Indonesia Menjadi Negara dengan Hutan Mangrove Terbanyak

Melansir dari laman setneg.go.id, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada Desember 2021, luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare, dengan Papua sebagai wilayah penyumbang terbesar, yaitu seluas 1,63 juta hektare.

Jumlah keseluruhan luas hutan mangrove di Indonesia setara dengan 20,37 persen dari total luas hutan mangrove dunia, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia setelah Brazil, Nigeria, Australia, dan Bangladesh.

6. Dapat Mencegah Intrusi Air Laut

Intrusi air laut adalah fenomena di mana air laut yang asin meresap masuk ke dalam lapisan batuan yang disebut akuifer, tempat kita biasa menyerap air tanah untuk keperluan sehari-hari.

Jika intrusi air laut ini terjadi, maka kualitas air tanah yang kita gunakan pun akan semakin menurun, bahkan sampai tidak dapat kita gunakan karena tidak layak untuk dikonsumsi. 

Keberadaan hutan mangrove sangatlah berperan untuk mencegah hal ini terjadi karena sistem akarnya yang rumit dan kokoh dapat mengubah air payau menjadi air tawar sehingga air laut tidak dapat merembet masuk ke tanah daratan.

Itulah beberapa keunikan yang dimiliki oleh hutan mangrove yang selain dapat beradaptasi di lingkungan yang sangat tidak mendukung pepohonan untuk tumbuh, juga bermanfaat baik untuk ekosistem laut, hewan-hewan darat, dan juga manusia. 

Walau hutan mangrove jumlahnya tidak sebanyak hutan-hutan di darat, kemampuannya dalam menyimpan emisi karbon yang jauh lebih besar menjadikannya sangat berpengaruh dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk tetap melestarikan dan menjaga keberadaan hutan mangrove ini.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi :

Comment closed