Menyulap Sampah menjadi Energi Ramah Lingkungan dengan PLTBm

Ilustrasi Energi Hijau yang Ada Menyulap Sampah menjadi Energi Ramah Lingkungan dengan PLTBm zonaebt.com
Ilustrasi Energi Hijau yang Ada. Sumber: freepik.com
  • Fasilitas yang menggunakan bahan bakar dari sumber biologis.
  • Pentingnya pembangkit biomasa terletak pada kemampuannya mengurangi ketergantungan.
  • Membangun pembangkit biomassa perlu melibatkan banyak langkah-langkah.

Sampah adalah masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat perkotaan. Setiap hari, jutaan ton sampah dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, seperti rumah tangga, industri, pertanian, dan lain-lain. Sampah-sampah ini tidak hanya menimbulkan bau, polusi, dan penyakit, tetapi juga menyia-nyiakan sumber daya yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan sampah yang potensial adalah sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga biomassa atau PLTBm.

Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)?

Ilustrasi Pembangkit Listrik Biogas Menyulap Sampah menjadi Energi Ramah Lingkungan dengan PLTBm zonaebt.com
Ilustrasi Pembangkit Listrik Biogas. Sumber: freepik.com

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari bahan biologi dan organik, seperti limbah pertanian, biogas, kayu, dan tanaman energi. Pembangkit biomassa bekerja dengan cara membakar bahan bakar tersebut untuk menghasilkan gas yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator listrik. PLTBm termasuk dalam kategori energi terbarukan karena bahan bakarnya dapat memperbarui dan tidak menghabiskan sumber daya alam seperti bahan bakar fosil.

Baca Juga



Mengapa PLTBm Penting?

Ilustrasi Perbedaan Energi Hijau dan Polusi Lingkungan Menyulap Sampah menjadi Energi Ramah Lingkungan dengan PLTBm zonaebt.com
Ilustrasi Perbedaan Energi Hijau dan Polusi Lingkungan. Sumber: freepik.com

PLTBm memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya sebagai solusi energi hijau dari sampah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa PLTBm penting:

  • Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil, seperti minyak, batubara, dan gas, adalah sumber energi utama yang digunakan saat ini. Namun, bahan bakar fosil memiliki keterbatasan, seperti persediaan yang terbatas, harga yang fluktuatif, dan dampak lingkungan yang buruk. Dengan menggunakan pembangkit biomassa, kita dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
  • Memanfaatkan sampah sebagai sumber daya. Sampah yang biasanya dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pembangkit biomassa. Dengan demikian, kita dapat mengurangi volume sampah yang menumpuk di TPA, menghemat biaya pengelolaan sampah, dan menghasilkan listrik yang bermanfaat. Selain itu, pembangkit biomassa juga dapat menghindari produksi gas metan yang dihasilkan dari tertahannya sampah organik di TPA. Gas metan adalah salah satu gas rumah kaca yang berpotensi meningkatkan efek pemanasan global.
  • Membantu pembangunan ekonomi dan sosial. Pembangkit biomassa dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Pembangkit biomassa dapat menciptakan lapangan kerja baru, baik dalam hal produksi, distribusi, maupun pemeliharaan bahan bakar dan peralatan. Pembangkit biomassa juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena dapat menyediakan listrik yang murah, bersih, dan terjangkau, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik nasional.

Bagaimana Cara Membangun PLTBm?

Ilustrasi Penentuan Lokasi dan Kapasitas Pembangkit Listrik Menyulap Sampah menjadi Energi Ramah Lingkungan zonaebt.com
Ilustrasi Penentuan Lokasi dan Kapasitas Pembangkit Listrik. Sumber: pixabay.com

Untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:

  • Menentukan jenis dan sumber bahan bakar. Jenis dan sumber bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit biomassa bergantung pada ketersediaan dan karakteristik bahan bakar tersebut. Beberapa contoh bahan bakar yang bisa digunakan adalah limbah pertanian, seperti jerami, ampas tebu, dan kotoran ternak; biogas, yang diproduksi dari bahan organik, seperti kotoran manusia, pupuk kandang, dan limbah rumah tangga; tanaman energi, seperti kedelai, jagung, dan gandum, yang dapat menghasilkan produk seperti etanol, biodiesel, dan biogas; dan kayu, yang merupakan bahan bakar biomassa paling sederhana dan populer.
  • Menentukan lokasi dan kapasitas pembangkit. Lokasi dan kapasitas pembangkit biomassa harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah setempat. Lokasi pembangkit sebaiknya dekat dengan sumber bahan bakar, agar dapat menghemat biaya transportasi dan distribusi. Kapasitas pembangkit harus sesuai dengan permintaan listrik dan potensi bahan bakar yang tersedia. Kapasitas pembangkit biomassa dapat bervariasi, mulai dari skala kecil, seperti 1-10 kW, hingga skala besar, seperti 10-100 MW.
  • Menyiapkan peralatan dan infrastruktur. Peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pembangkit biomassa meliputi sistem pembakaran, sistem gasifikasi, sistem turbin, sistem generator, sistem kontrol, sistem transmisi, dan sistem distribusi. Sistem pembakaran adalah sistem yang digunakan untuk membakar bahan bakar biomassa dan menghasilkan gas. Sistem gasifikasi adalah sistem yang digunakan untuk mengubah bahan bakar biomassa menjadi gas sintetis yang lebih mudah digunakan. Sistem turbin adalah sistem yang digunakan untuk mengubah energi gas menjadi energi mekanik. Sistem generator adalah sistem yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Sistem kontrol adalah sistem yang digunakan untuk mengatur dan mengawasi kinerja pembangkit. Sistem transmisi adalah sistem yang digunakan untuk mengirimkan listrik dari pembangkit ke jaringan listrik. Sistem distribusi adalah sistem yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari jaringan listrik ke konsumen.

Baca Juga



PLTBm adalah salah satu solusi energi hijau dari sampah yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dengan memanfaatkan bahan bakar yang terbarukan dan mudah didapatkan, pembangkit biomassa dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, memanfaatkan sampah sebagai sumber daya, dan mendukung pembangunan ekonomi dan sosial. Untuk membangun pembangkit biomassa, Sobat EBT Heroes perlu menentukan jenis dan sumber bahan bakar, lokasi dan kapasitas pembangkit, serta peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan. Dengan demikian, Sobat EBT Heroes makin tahu Indonesia dapat berkontribusi dalam menciptakan energi yang bersih, murah, dan berkelanjutan.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Kania Puspita Dewi

REFERENSI

[1] Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa – Pengertian, Sumber, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan

[2] Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa

[3] BIOMASSA DARI HUTAN TANAMAN INDUSTRI SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT UNTUK ENERGI BERSIH DI INDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment