Berita menarik kini datang dari negeri yang jauh di Timur tengah. Sebuah negeri yang terkenal akan hasil minyaknya, kini telah mulai perlahan beralih. Untuk pertama kalinya tepat tanggal 1 Agustus 2020, Uni Emirat Arab (UEA) resmi mengoperasikan unit pertama dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) bernama Barakah, buatan Korea Selatan.
“Hari ini kami menyatakan UEA sukses mengoperasikan reaktor nuklir pertama untuk perdamaian di dunia Arab pada Pembangkit Nuklir Barakah di Abu Dhabi,” ujar Mohammed bin Rashid, wakil presiden dan pemimpin kota Dubai sebagaimana dilaporkan Deutsche Welle, 1 Agustus 2020.
Proyek yang sudah diinisiasi sejak tahun 2009 silam, dipimpin oleh konsorsium Korea Selatan. Sebuah tender untuk proyek PLTN mencapai US$ 20 miliar, untuk membangun 4 reaktor nuklir di Barakah. Pada tahun 2020 unit 1 akhirnya mendapatkan izin operasi dari regulator nuklir, tiga tahun setelah rencana awal yang telah ditetapkan yaitu 2017. Kini unit 1 sudah terhubung ke jaringan listrik setempat, di sisi lain 2 unit masih tahap proses perizinan.
Ketika kelak nanti Barakah selesai, yang sekarang masih dalam proyek pembangunan oleh Korea Electric Power Corp (KEPCO). Kelak nantinya akan memiliki 4 reaktor tambahan dengan total kapasitas 5.600 megawatt (MW). Hasil tersebut setara dengan sekitar 25% dari permintaan listrik dalam negeri.
Baca juga:
- Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Udayana damping masyarakat Desa Balimbing dalam pengolahan sampah berbasis sumber melalui budidaya Maggot BSF
- KULIK PERKEMBANGAN NUKLIR DI INDONESIA MENUJU NET ZERO EMISSION
Berkat teknologi PLTN Barakah menjadi efisien
Dilansir dari Nas Daily bahwa dikatakan uranium yang menjadi bahan bakar dalam PLTN, hanya sekecil kacang. Ukuran yang kecil tidak mempengaruhi daya manfaatnya. Terbukti 1 uranium tersebut mampu menggantikan 500 liter minyak dan faktanya lagi mampu menggantikan 1 ton Batubara. Masih kurang lagi? Uranium seukuran kacang itu mampu menerangi 1 rumah selama 4 bulan. Itu menjadi alasan kenapa Uni Emirat Arab (UEA) membangun PLTN.
Tingkat kematian dari produksi energi per kWh sumber Markandya and Wikinson, 2007
Dalam video tersebut dijelaskan bahwa PLTN Barakah 100% aman. Sejenak kita lupakan tentang film Hollywood yang bercerita tentang bencana akibat ledakan nuklir. Menurut sains energi nuklir 250 kali lebih aman ketimbang tambang minyak ataupun tambang Batubara. Reaktor yang yang terlihat dalam video tersebut juga relatif kecil tapi dilindungi oleh bangunan yang kuat dan kokoh. Tembok dalam reaktor memiliki ketebalan 1.2 meter dan sudah teruji sebanyak 25.000 kali.
Untuk lebih jelasnya sobat terbarukan dapat mengakses video dari Nas Daily World’s Cleanest Electricity! https://web.facebook.com/nasdaily/videos/234409694277575
Pro dan kontra
Dilansir terpisah dari wartaekonomi.co.id, UEA UEA telah menegaskan kembali bahwa mereka tidak berniat untuk memperkaya uraniumnya sendiri atau memproses ulang bahan bakar bekas dan bahkan telah menandatangani protokol Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk meningkatkan kemampuan inspeksi pengawas.
“Pembangkit nuklir mereka tidak ada hubungannya dengan tujuan militer. Bagi mereka, itu adalah pernyataan yang ditujukan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka sekarang adalah kekuatan nuklir. Ambisi nuklir telah ada dalam agenda Iran dan Suriah, tapi tidak bagi bagi UEA,” ucapnya, seperti dilansir Sputnik.
Para kritikus mengatakan bahwa proyek tersebut masih menimbulkan ancaman bagi kawasan itu, terutama sehubungan dengan dugaan upaya UEA untuk mengambil jalan pintas demi keselamatan. Dalam makalahnya “Ambisi Nuklir Teluk: Reaktor Baru di Uni Emirat Arab”, Paul Dorfman menjelaskan alasan mengapa pembangkit listrik Abu Dhabi sama dengan mobil tanpa kantung udara (airbag)” atau sabuk pengaman.
Baca juga:
- PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI RDF BERIKAN DAMPAK POSITIF BAGI LINGKUNGAN
- PLN Upayakan Transformasi Batu Bara Jadi Biomassa hingga Tahun 2025
“Korea Electric Power Corp (KEPKO), selaku kontraktor mengakui desain reaktor Barakah mereka tidak mengandung, fitur-fitur yang penting seperti reaktor tambahan atau penangkap inti. Keduanya tersebut merupakan fitur desain yang biasanya diharapkan ada di semua reaktor nuklir baru di Eropa.
Dorfman mengklaim bahwa karena pembangkit listrik tidak memiliki langkah-langkah keamanan yang diperlukan. Di mana, jelasnya, mereka tidak dapat mempertahankan diri terhadap pelepasan radiasi berbahaya jika terjadi kecelakaan pesawat besar yang tidak disengaja atau disengaja, atau serangan militer
Asculai, bagaimanapun, cenderung mengecilkan ketakutan ini dan yang serupa. “Jika kita berbicara tentang masalah keselamatan, reaktor hari ini sangat aman. Sejauh menyangkut potensi serangan, saya ragu siapa pun yang waras akan menyerang kawasan pembangkit nuklir sebesar itu,” ucapnya.
Pro dan kontra pasti selalu ada dalam dinamika bernegara. Untuk itu para pemimpin di Indonesia lebih bersikap terbuka atau mengerahkan buzzer untuk membungkam yang kontra.
#Nuklir #PLTN #Arab #UEA #Energi #listrikgratis #ukliriran #nuklirrusia #n