Ingin Irit Listrik? Coba Lampu LED dengan Sensor Gerak

Lampu LED Sensor Gerak. Sumber: octiot.com
  • Lampu LED dengan sensor gerak secara otomatis menyala hanya saat ada aktivitas, menghemat energi dan biaya listrik.
  • Sensor gerak mendeteksi pergerakan secara real-time, memungkinkan lampu menyala hanya saat dibutuhkan, meningkatkan efisiensi energi.
  • Teknologi sensor gerak memberikan solusi pencahayaan yang irit listrik dan mudah dipasang baik untuk penggunaan di dalam maupun di luar ruangan

Tentunya, Sobat EBT Heroes familiar dengan penggunaan lampu dengan sakelar yang dipasang di dinding. Saat kita menggunakannya di rumah atau di tempat-tempat yang tidak terlalu luas, mengontrol penggunaan lampu dengan sakelar tentunya efektif. Namun, di lingkungan yang lebih besar dan luas, di mana terdapat banyak orang yang beraktivitas, kontrol lampu cenderung di abaikan dan menyebabkan penggunaan lampu melebihi dari waktu yang diperlukan.

Solusi yang muncul saat ini ialah dengan memasang lampu dengan sensor. Lampu ini hanya akan menyala ketika ada orang yang memasuki area tempat lampu tersebut. Hal ini akan mengurangi pemborosan ketika tidak ada orang beraktivitas di dalam ruangan. Dengan memasang lampu dengan sensor di lokasi yang sesuai akan mengurangi biaya penggunaan listrik dan biaya perawatan. Lalu, apa saja yang perlu kita tahu tentang lampu dengan sensor ini?

Jenis-Jenis Lampu LED Sensor Gerak

Kelebihan dan Kekurangan Sensor PIR dan Microwave. Sumber: enlighten.com.au

Ada berbagai jenis lampu LED sensor gerak yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan fitur dan aplikasi uniknya sendiri. Mari kita jelajahi beberapa tiga jenis yang paling umum digunakan:

1. Sensor PIR (Passive Infrared)

Sensor ini mendeteksi pergerakan orang atau benda dengan menggunakan sensor cahaya inframerah. Sensor ini menangkap panas dari suhu tubuh manusia yang lebih hangat daripada lingkungan sekitarnya.

2. Sensor Gelombang Mikro

Cara kerja sensor ini ialah adalah dengan memancarkan sinyal gelombang mikro terus menerus dan kemudian akan mendeteksi perubahan sinyal akibat adanya pergerakan. Sensor ini sangat sensitif dalam mendeteksi gerak sehingga harganya pun lebih mahal daripada sensor PIR.

3. Sensor Dual Technology

Dengan menggabungkan teknologi PIR dan gelombang mikro, didapatlah sensor yang satu ini. Sensor ini memberikan deteksi gerakan yang sangat akurat sehingga meminimalkan terpicunya lampu akibat salah deteksi. Sensor ini membutuhkan panas dan gerakan untuk dapat memicu lampu.

Baca Juga



Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Ilustrasi Pemasangan Lampu LED Sensor Gerak di Rumah. Sumber: imagine.art

Saat memilih lampu dengan sensor gerak, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan Anda memilih produk yang tepat. Mari kita jelajahi beberapa faktor ini:

  • Rentang Deteksi

Jangkauan deteksi dari sensor harus sesuai dengan ukuran area yang ingin diterangi. Sensor gerak umumnya memiliki jarak deteksi 3 sampai 10 meter, tergantung kebutuhan.

  • Sensitivitas Sensor

Sensitivitas sensor untuk menedeteksi gerakan sangatlah penting untuk menghindari lampu tidak menyala saat dibutuhkan ataupun menyala disaat tidak dibutuhkan

  • Durasi Penyalaan

Memiliki sensor gerak haruslah memiliki durasi yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan dari area yang diterangi. Carilah Lampu LED dengan sensor yang penyalaannya bisa disesuaikan, misalnya 30 detik hingga 1 menit setelah gerakan terakhir terdeteksi.

  • Pengaturan Cahaya

Terdapat sensor-sensor yang dilengkapi dengan lux setting yang membuat lampu hanya akan menyala saat cahaya alami di bawah tingkat tertentu. Fitur ini penting untuk memastikan lampu tidak menyala saat masih ada cukup cahaya matahari.

  • Daya dan Konsumsi Energi

Pilihlah lampu LED yang memiliki watt yang sesuai dengan kebutuhan ruangan yang ingin diterangi. LED akan mengonsumsi listrik lebih rendah dibandingkan lampu konvensional

  • Kualitas dan Umur LED

Carilah lampu LED berkualitas yang biasanya memiliki umur penggunaan sekitar 50.000 jam atau lebih.

  • Desain dan Instalasi

Carilah lampu dengan desain yang sesuai dengan area yang ingin diterangi. Lampu harus mudah dipasang di dinding, plafon, atau tempat lainnya sesuai dengan arsitektur ruangan.

Baca Juga



Pemasangan dan Penempatan Lampu LED Sensor Gerak

Pemasangan lampu LED sensor gerak biasanya cepat dan tidak merepotkan, membutuhkan alat dan keahlian minimal. Berikut adalah beberapa panduan umum untuk pemasangan dan penempatan:

1. Tentukan Area

Pilihlah tempat di mana penggunaan lampu LED sensor gerak akan efektif. Area umum seperti Lorong, tangga, kamar mandi, dan pintu masuk ruangan bisa menjadi tempat yang tepat.

2. Opsi Pemasangan

Untuk memasang lampu LED sensor gerak, ikutilah petunjuk pabrikan. Lampu LED sensor gerak dapat dipasang menggunakan sekrup, strip perekat, atau lampiran magnetik.

3. Tinggi dan Sudut

Pertimbangkan ketinggian dan sudut optimal untuk Lampu LED sensor gerak. Untuk penggunaan di dalam ruangan, direkomendasikan ketinggian sekitar 2 hingga 2,5 meter di atas lantai. Sesuaikan sudut cahaya agar mencakup area yang ingin diterangi dengan maksimal.

4. Pertimbangan Luar Ruangan

Jika memasang lampu LED sensor gerak di luar ruangan, pilih lampu yang dirancang khusus untuk penggunaan di luar ruangan. Pastikan lampu tahan cuaca dan mampu menahan elemen. Pertimbangkan pengaturan jangkauan dan sensitivitas untuk mencegah pemicu palsu yang disebabkan oleh hewan kecil atau cabang yang bergerak.

5. Uji dan Sesuaikan

Setelah pemasangan, uji lampu LED sensor gerak untuk memastikannya aktif dan menyala seperti yang diharapkan. Lakukan penyesuaian yang diperlukan pada pengaturan penempatan, tinggi, sudut, atau sensitivitas untuk mencapai kinerja yang optimal.

Salah satu keuntungan utama memasang sensor adalah manfaat ekonominya. Meredupkan atau mematikan lampu yang tidak perlu dapat mengurangi konsumsi daya secara signifikan, secara langsung mengurangi tagihan listrik dan secara tidak langsung mengurangi biaya pemeliharaan. Contoh terbaiknya adalah tangga darurat, yang biasanya digunakan kurang dari satu kali. Jika tidak ada sensor, lampu tangga darurat ini akan bekerja 24 jam sehari tanpa ada yang menggunakannya. Contoh lainnya adalah tempat parkir yang biasanya sepi lalu lintas di luar jam sibuk pagi dan sore hari. Dalam kedua contoh tersebut, lampu harus disetel ke mode siaga sangat rendah yang mengonsumsi daya sangat sedikit, sehingga mengurangi biaya konsumsi daya secara signifikan.

#ZonaEBT #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Adhira Kurnia Adhwa

Referensi:

[1] Sensor Lights

[2] Motion Sensor LED Light for Home

[3] Berapa Lama Lampu Strip LED Bertahan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Comment

  1. Somebody essentially help to make significantly articles Id state This is the first time I frequented your web page and up to now I surprised with the research you made to make this actual post incredible Fantastic job