Green Building: Bukan Tentang Warna

Gedung Pencakar Langit dan Pepohonan. Sumber Foto: https://www.sgs.com/
  • Green Building adalah suatu ide yang muncul sebagai cara untuk mengurangi tingkat kerusakan lingkungan yang dapat disebabkan oleh konstruksi bangunan.
  • Konsep Green Building dapat dikatakan menjadi suatu solusi atau ide yang baik untuk menghemat sumber daya sekaligus menyelamatkan lingkungan.
  • Secara garis besar, aspek-aspek dari Green Building terdiri atas enam kriteria.

Seperti yang Sobat EBT Heroes ketahui bahwa pemanasan global (Global Warming) masih menjadi suatu isu yang sangat fenomenal dan menjadi perhatian khusus oleh berbagai negara di dunia. Gas emisi merupakan salah satu penyebab dari Global Warming dan dalam upaya untuk menguranginya, dimunculkanlah konsep bangunan hijau atau Green Building.

Kedepannya, konsep Green Building ini diharapkan dapat menciptakan ruang yang mendukung kesehatan manusia dan ramah lingkungan sehingga menjadikan bumi sebagai tempat hidup yang lebih baik.

Apa itu Green Building?

Green Building. Sumber Foto: https://waste4change.com/

Green Building adalah suatu ide yang muncul sebagai cara untuk mengurangi tingkat kerusakan lingkungan yang dapat disebabkan oleh konstruksi bangunan.

Sejalan dengan pengertian tersebut, HKGBC (Hong Kong Green Building Council), secara umum juga menerangkan bahwa konsep Green Building dapat dipahami sebagai suatu praktik untuk mengurangi dampak lingungan dari bangunan dan praktik untuk meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan penghuni bangunan.

Banyak orang yang mengira Green Building hanyalah bangunan yang memiliki cakupan tanaman dan pepohonan disekitarnya yang banyak. Namun pada nyatanya, ada beberapa faktor lain yang menentukan apakah sebuah bangunan bisa disebut sebagai Green Building contohnya seperti efisiensi pemakaian energi, pengelolaan sampah, kenyamanan pengguna rumah, dan faktor-faktor lainnya.

Baca Juga



Kelebihan Green Building

Konsep Green Building dapat dikatakan menjadi suatu solusi atau ide yang baik untuk menghemat sumber daya sekaligus menyelamatkan lingkungan. Dibandingkan dengan praktik pembangunan standar yang menggunakan dan membuang jutaan ton bahan material setiap tahun, bangunan hijau atau Green Building menggunakan lebih sedikit sumber daya dan meminimalkan limbah

Konsep ini juga dapat megurangi emisi karbon. Namun, di samping keunggulannya dari segi lingkungan, terdapat manfaat lainnya dari penerapan konsep green building pada konstruksi bangunan.

Manfaat dari green building dapat diidentifikasi dari segi desain, konstruksi, dan pengoperasian yang berkelanjutan.

Beberapa manfaat di antaranya adalah dalam hal untuk mengurangi emisi karbon, mengurangi limbah, menghemat air, dan memberikan keselamatan bagi penghuninya melalui penggunaan bahan-bahan yang lebih aman dan minim paparan racun.

Baca juga



Dalam kaitannya dengan biaya yang dikeluarkan, dapat dilihat bahwa bangunan yang bersertifikat LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) yang merupakan suatu sistem sertifikasi bangunan hijau terbukti dapat menurunkan biaya pemeliharaan hampir 20 persen lebih rendah ketimbang bangunan pada umumnya.

Dalam satu tahun, retrofit bangunan dengan konsep Green Building bisa menurunkan biaya operasional dengan angka yang mencapai 10 persen. Di samping itu, penelitian dari National Institute of Building Sciences atau NBIS tahun 2018 menunjukkan bahwa setiap 1 Dollar yang dikeluarkan untuk aktivitas mitigasi seperti memperkuat bangunan dan memperbaiki kondisi drainase dapat menghemat 6 Dollar sebagai biaya pemulihan bangunan.

Manfaat berikutnya adalah berkaitan dengan kesehatan manusia. Berdasarkan riset dari USGBC atau United States Green Building Council, responden menunjukkan kepuasan terhadap kualitas air bersih, udara segar dan minimnya paparan racun yang dihasilkan dari bangunan berkonsep green building.

Dalam jangka panjang, kualitas bangunan hijau dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan masyarakat. Hal tersebut secara jelas terlihat dari bagaimana kualitas udara ruangan yang baik bisa memberikan ruang yang terhindar dari kemungkinan penyakit asma, alergi pernapasan, depresi dan stress. Ruangan dengan kualitas udara baik juga mampu mendorong peningkatan produktivitas penghuninya. Dari penelitian USGBC tersebut, diketahui bahwa karyawan di bangunan bersertifikat LEED merasa lebih bahagia, sehat, dan produktif.

Kriteria-Kriteria Green Building

6 Kriteria Green Building. Sumber Foto: https://www.bangunesia.com/

Secara garis besar, aspek-aspek dari Green Building terdiri atas enam kriteria yaitu Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development/ASD), Efisiensi Energi & Konservasinya (Energy Efficiency & Conservation/EEC), Konservasi Air (Water Conservation/WAC), Sumber & Siklus Material (Material Resources & Cycle/MRC), Kualitas Udara & Kenyamanan Udara (Indoor Air Health & Comfort/IHC), Manajemen Lingkungan Bangunan (Building & Enviroment Management).

Berikut penjelasan dari setiap kriteria

  • Kriteria ASD meninjau pemilihan lahan gedung yang memperhatikan keberlanjutan dan ramah lingkungan. Kategori ini akan menekankan pada keberadaan gedung untuk meningkatkan kualitas lingkungan di sekitarnya.
  • Kriteria EEC meninjau seberapa efisien dan konservatif energi yang digunakan di bangunan tersebut yang pada akhirnya menentukan seberapa hematnya penggunaan energi di bangunan tersebut.
  • Kriteria WAC meninjau seberapa hemat dan konservatif penggunaan air di suatu bangunan yang pada akhirnya berpengaruh pada baiknya kualitas air itu sendiri.
  • Kriteria MRC meninjau seberapa ramah lingkungan material bahan bangunan yang digunakan untuk membangun bangunan tersebut.
  • Kriteria IHC meninjau masalah kesehatan dan kenyamanan dari suatu bangunan. IHC memastikan bahwa bangunan tetap layak dihuni sembari pengguna bangunan menghemat energi.
  • Terakhir Kriteria BEM meninjau bagaimana manajemen lingkungan di sekitar bangunan. Untuk menciptakan operasional gedung yang ramah lingkungan, diperlukan manajemen lingkungan bangunan sejak tahap perencanaan desain.

Green Building mengingatkan kita bahwa hemat energi bukan berarti harus menyampingkan aspek-aspek penting dari suatu bangunan. Green Building tetap bisa menyediakan keamanan, kenyamanan, kerapian, dan kesehatan yang sama dengan bangunan pada umumnya dengan penggunaan energi yang lebih hemat. Tentunya dengan hemat dalam penggunaan energi akan membawa dampak yang baik untuk lingkungan.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri

Referensi

[1] Apa itu Green Building ?

[2] Green Building: Pengertian Hingga Manfaatnya di Indonesia

[3] New Building 2.0: Green Building

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *