- Jumlah pengguna motor di Indonesia lebih banyak dibandingkan mobil
- Mengadopsi motor listrik dipandang sudah tepat sebagai bentuk edukasi dalam pengurangan emisi karbon
- Layanan GoRide Electric pada aplikasi Gojek sudah dapat digunakan di wilayah Jakarta
Penggunaan sepeda motor di Indonesia memasuki golongan terbesar ketiga berdasarkan data dari Pew Research Centre. Jumlah pengguna kendaraan bermotor di Indonesia mencapai pada presentase 85%, selisih 1% dengan Vietnam yang mencapai 86%, dan Thailand berada di ranking pertama dengan presentase 87%. Ada pun survei yang diperoleh dari AISI, pengguna kendaraan bermotor di Indonesia mencapai sebesar 80 juta unit.
Dengan total sekitar 80 juta unit kendaraan bermotor di Indonesia dapat diperkirakan pula seberapa besar emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan tersebut. Sedangkan Indonesia memiliki komitmen untuk mengurangi emisi karbon guna menjaga stabilitas kenaikan suhu global. Target dalam mengurangi emisi karbon tersebut diinisiasi dengan adaptasi penggunaan motor listrik yang mulai diterapkan dalam aktivitas masyarakat.
Baca juga
- Inovasi Mahasiswa UI Menggunakan Bahan Dasar Sampah Organik
- Keindahan Berpetualang di Wisata Tukad Bindu Denpasar Bali
Motor Listrik sebagai Bentuk Edukasi dalam Pengurangan Emisi Karbon
Inovasi terhadap kemajuan transportasi di Indonesia terus berkembang. Sedangkan transportasi di Indonesia merupakan penyumbang emisi karbon terbesar. Kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat menuntut pemerintah untuk dapat membuat solusi baru terhadap permasalahan yang ada. Perlunya edukasi lebih dalam kepada masyarakat dalam memperhatikan kondisi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tersedia. Dalam kasus ini motor listrik hadir dalam memecahkan permasalahan mobilitas masyarakat yang meningkat. Namun tidak lupa untuk tetap memperhatikan target pengurangan emisi karbon.
Motor listrik hadir dengan output yang ramah lingkungan dibanding dengan kendaraan BBM. Berdasarkan perhitungan dari PT PLN (Persero) menyebutkan bahwasanya 1 liter BBM sama halnya dengan 1,2 kWh listrik yang mana 1 liter BBM adalah 2,4 kilogram. Lalu jika dibandingkan 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia yang masih ditopang oleh PLTU, itu berarti menghasilkan emisi karbon sekitar 0,85 kg CO2e. Jika 1,2 kWh emisi karbon yang dihasilkan sekitar 1,1 kg CO2e. Penggunaan motor listrik dapat membantu untuk mengurangi emisi karbon lebih dari 50%.
Fakta akan manfaat tentang motor listrik tersebut perlu disosialisasikan lebih luas kepada masyarakat. Dapat disimpulkan bahwasanya efektivitas penggunaan motor listrik memiliki nilai lebih dibanding dengan motor BBM untuk mencapai target net zero emission.
“Hal ini juga sejalan dengan salah satu isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 terkait transisi energi yang berkelanjutan, yaitu percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” ujar Andre Sulistyo, CEO GoTo Group.
GoRide Electric Bentuk Implementasi Kolaborasi Pemerintah dengan Pihak Swasta
Gojek melakukan kolaborasi dengan PT TBS Energi Utama Tbk dalam menjalin sebuah tujuan bersama yakni inovasi dalam pengurangan emisi karbon di Indonesia. Tidak hanya antara kedua belah pihak, namun Gojek juga menggandeng PT Pertamina, Gogoro, serta PT Wika Industri Manufaktur untuk mewujudkan produk baru mereka yakni GoRide Electric.
Kolaborasi tersebut sebagai implementasi terhadap komitmen pemerintah dalam mewujudkan net zero emission dan menargetkan armada 100% kendaraan listrik di 2030.
GoRide Electric telah diluncurkan sejak bulan Februari 2022 dan aktif beroperasi di wilayah Jakarta. Terbatasnya penyebaran GoRide Electric disebabkan oleh pembangunan charging station yang masih berpusat di wilayah Jakarta. Terdapat 14 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik dengan total 212 baterai yang tersebar pada 7 lokai Green Energy Station Pertamina.
Kehadiran GoRide Electric dapat mempermudah kebutuhan mobilitas baik dari sisi masyarakat maupun dari sisi driver. Berdasarkan pengalaman dari beberapa driver mereka mengakui penggunaan motor listrik tersebut dinilai dapat lebih menghemat pengeluaran dibanding dengan motor BBM. Sebab harga sewa motor listrik untuk driver sendiri mencapai Rp40.000,00 sedangkan jika menggunakan motor BBM terbilang over budget karena belum terhitung dengan biaya bensin, ganti oli, dan lain sebagainya. GoRide juga dinilai dapat menghasilkan produksi kendaraan yang lebih halus dan tidak bising.
Baca juga
- Mengenal PT Geo Dipa Energi, Penyumbang EBT Suhu Panas Bumi
- 5 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Bisa Bekerja di Bidang Energi Terbarukan
Tantangan dalam Penggunaan Motor Listrik
GoRide Electric diluncurkan sedari tahun 2022 terbilang masih memiliki usia yang muda. Sebuah produk tentunya tidak terlepas dari adanya kelebihan dan kekurangan. Peluncuran GoRide Electric tersebut masih menghadapi banyak perbaikan untuk mewujudkan produk yang maksimal.
Pembangunan infrastruktur terutama untuk penyediaan charging station masih terbatas di wilayah Jakarta sehingga masyarakat di luar Jakarta masih belum dapat menggunakan fasilitas tersebut. Charging station di wilayah Jakarta itu sendiri masih terbatas jumlah baterai yang disediakan sehingga kemungkinan dapat menghambat produktivitas pergantian baterai apabila akan digunakan.
Keterbatasan layanan GoRide Electric bukan berarti tidak cocok untuk diterapkan dalam aktivitas masyarakat. Tentunya hal ini masih perlu melalui banyak perbaikan sehingga nantinya dapat membuat terobosan yang maksimal untuk mencapai target net zero emission. Edukasi kepada masyarakat tentang peralihan penggunaan BBM ke motor listrik perlu untuk disosialisasikan lebih luas.
#zonaebt #energiterbarukan #sebarterbarukan #sobatheroes
Editor: Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri
Referensi:
[2] Electrum diresmikan Presiden Jokowi, GoRide Electric bisa dipesan di Gojek
[3] Kurangi Emisi Karbon, Electrum Sediakan Motor Listrik Gogoro dan Gesits untuk Operasional Gojek