- Net zero emissions menjadi target negara-negara di dunia dalam pengembangan energi, termasuk Indonesia
- Energi baru terbarukan (EBT) menjadi populer karena ramah lingkungan dan rendah emisi karbon
- Potensi EBT di Indonesia mencapai 3.686 GW dengan pemanfaatan sebesar 10.889 MW pada tahun 2021
Isu mengenai transisi energi semakin berkembang belakangan ini. Hal tersebut dimulai dari kesepakatan dalam Perjanjian Paris tahun 2015 yang berkomitmen untuk memulai pengurangan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Pada perjanjian tersebut, negara-negara dunia menetapkan target tercapainya era bebas emisi atau net zero emissons (NZE) di tahun 2060. Dalam target tersebut, terdapat pula target yang menyertai untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29-41% pada tahun 2030.
Maka dari itu, perkembangan energi baru terbarukan (EBT) dilakukan untuk menyukseskan target NZE tersebut. Tidak terkecuali Indonesia yang juga sedang gencar mengembangkan energi terbarukan. Berdasarkan data dari Kementrian ESDM tahun 2021, potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia sangat melimpah, meliputi energi surya, bayu, hidrogen, bioenergi, panas bumi, dan laut dengan total potensinya mencapai 3.686 GW dan pemanfaatan sebesar 10.889 MW. Artikel ini akan mengulas potensi beserta pemanfaatan 5 jenis EBT yang paling populer di Indonesia.
Baca juga
- Pasang Panel Surya di Rumah Bikin Hemat Listrik
- Biomassa dan Potensi Besar nya yang Mengagumkan bagi Indonesia
Energi Surya
Energi surya merupakan energi yang dihasilkan oleh sinar dan panas dari matahari. Oleh karena letaknya di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki sumber energi surya yang berlimpah dengan intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia, dengan potensi energi surya sebesar 3.295 GW dan pemanfaatannya 194 MW.
Panas matahari ditangkap oleh panel surya yang kemudian diubah menjadi energi. Ada berbagai macam pemanfaatan energi surya, di antaranya sebagai pembangkit listrik, pemanas air, pemanas ruangan, pencahayaan, pengisi daya, dan transportasi. Penggunaan energi surya sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbanyak di Indonesia yaitu Provinsi Jawa Barat dengan kapasitas daya sebesar 8,84 MWp.
Energi Hidrogen
Hidrogen merupakan unsur paling ringan dan paling melimpah di alam semesta. Hidrogen menjadi salah satu sumber energi masa depan yang belakangan ini menjadi fokus utama pengembangan energi di berbagai negara, termasuk Indonesia yang memanfaatkan 6.432 MW energi hidrogen dari 95 GW.
Hidrogen termasuk energi yang bebas karbon dan dapat digunakan untuk pembangkit listrik maupun bahan bakar kendaraan. Tidak seperti bahan bakar fosil, hidrogen tidak mengeluarkan emisi karbon dioksida sehingga pemanfaatannya menjadi ramah lingkungan dan rendah emisi karbon.
Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang berasal dari sumber biologis. Bioenergi meliputi biomassa, biodiesel, bioetanol, dan biogas sebagai sumber energi alternatif. Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi lumbung bioenergi dunia dengan potensi sebesar 57 GW dan pemanfaatan sebesar 1.923 MW, karena terdapat lahan yang luas untuk membudidayakan tanaman-tanaman yang potensial sebagai sumber bahan baku bioenergi. Bioenergi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm), bahan bakar biodiesel dan bioetanol untuk transportasi, serta biogas sebagai bahan bakar untuk memasak.
Baca juga
- Indonesia Menjadi Negara dengan Cadangan Energi Panas Bumi Terbesar di Dunia
- Potensi Energi Angin Untuk Kontribusi Masa Depan Indonesia
Energi Angin
Angin atau bayu didefinisikan sebagai udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara rendah ke suhu udara tinggi akibat pemanasan matahari terhadap atmosfir dan permukaan bumi. Potensi energi angin di Indonesia yaitu 155 GW dengan pemanfaatannya sebesar 154 MW.
Energi bayu memutar kincir, kemudian diteruskan untuk memutar baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin sehingga menghasilkan energi listrik. Selain digunakan untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), angin juga sering dimanfaatkan sebagai penggerak kapal layar, olahraga angin, saluran irigasi, dan pengembangbiakan tumbuhan.
Energi Panas Bumi
Panas bumi atau geotermal berasal dari panas dalam bumi yang uap atau airnya digunakan untuk menghasilkan energi. Letak Indonesia yang berada di kawasan ring of fire menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api, khususnya di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, yang mana energi panas bumi berasosisasi dengan kawasan gunung api. Tercatat bahwa potensi energi panas bumi di Indonesia mencapai 24 GW dengan pemanfaatan sebesar 2.186 MW.
Energi panas bumi digunakan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan uap air yang telah dipanaskan oleh panas bumi, kemudian uap air tersebut akan memutar turbin pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan mengubahnya menjadi energi listrik. Panas bumi juga sering dimanfaatkan untuk perendaman air panas, pengeringan hasil pertanian, pembuatan gula aren, budidaya jamur, dan green house heating.
Kesimpulannya, Indonesia memiliki berbagai macam jenis EBT yang dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanfaatan langsung untuk pembangkit listrik maupun pemanfaatan tidak langsung. Dengan ulasan informasi potensi beserta pemanfaatan EBT di Indonesia, harapannya Sobat EBT Heroes paham dan makin tahu Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah sehingga dapat menyediakan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Himatul Azqiya
Referensi:
[1] Peta Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia