- Peresmian Bursa Karbon Indonesia oleh Presiden Joko Widodo menandai langkah bersejarah dalam upaya mengatasi perubahan iklim.
- Pelaksanaan perdagangan kredit karbon di Bursa Karbon Indonesia diharapkan memberikan dorongan pada ekonomi lokal, menciptakan peluang pekerjaan dan pertumbuhan di wilayah pesisir.
- Indonesia optimistis mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dengan melibatkan berbagai sektor dalam perdagangan karbon, memanfaatkan potensi besar negara dalam hal karbon.
Sebuah tonggak sejarah telah tercatat di Tanah Air dengan meresmikannya Bursa Karbon Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Acara spektakuler yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, tidak hanya mencatat prestasi sebagai bursa karbon terbesar, tetapi juga menunjukkan sebuah komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis perubahan iklim yang sedang berlangsung.
Peresmian Bursa Karbon Pertama di Indonesia
Sebuah tonggak sejarah telah tercatat di Tanah Air dengan meresmikannya Bursa Karbon Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Acara spektakuler yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, tidak hanya mencatat prestasi sebagai bursa karbon terbesar, tetapi juga menunjukkan sebuah komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis perubahan iklim yang sedang berlangsung.
Dalam peresmiannya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa bursa karbon tersebut akan menjadi kontribusi nyata Indonesia untuk melawan krisis lingkungan global. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang memiliki kewenangan dalam mengatur perdagangan karbon, menyebutkan pendirian bursa ini sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Paris Agreement.
Proses persiapan perdagangan karbon melibatkan berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik, kehutanan, pertanian, limbah, migas, industri umum, dan kelautan. Sosialisasi dan seminar nasional telah dilakukan di berbagai kota untuk melibatkan masyarakat dalam upaya ini.
Indonesia berkomitmen untuk memulai perdagangan karbon dengan memastikan kualitas unit karbon yang diperdagangkan, dimulai dari sektor ketenagalistrikan dan kehutanan. Dengan potensi partisipasi dari sektor-sektor lain, Indonesia optimistis mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Baca juga
- Mengenal Ekosistem Karbon Biru: Si Cantik Nan Kuat Terumbu Karang
- Ekosistem Karbon Biru: Peran dan Pentingnya dalam Melindungi Lingkungan
Potensi Blue Carbon dalam Bursa Karbon
Dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Bakal calon presiden (Bacapres) RI, Ganjar Pranowo, berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan menggandeng anak muda dalam proyek karbon biru.
Ganjar mengungkapkan bahwa anak muda sudah aktif terlibat dalam proses pengurangan karbon biru, dan dia berkomitmen untuk lebih melibatkan mereka secara resmi. Potensi blue carbon credit, yang merupakan nilai ekonomis dari upaya pengurangan emisi karbon di ekosistem pesisir dan laut, menjadi sorotan utama.
“Dalam kepemimpinan Asean itu kita bisa ambil potensi carbon credit dan carbon tradingnya,” kata Ganjar.
Ganjar juga menyoroti visi dan misinya terkait potensi Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki luas daerah perairan hingga 77%. Namun, sektor maritim hanya berkontribusi 7,6% terhadap GDP pada tahun 2001 silam. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika potensi blue carbon yang besar ini tidak dioptimalkan untuk mendorong perekonomian masyarakat, terutama di wilayah pesisir pantai.
Apabila Indonesia berhasil mengelola karbon biru dengan efisien, Ganjar menargetkan kredit karbonnya dapat dijual ke Bursa Karbon Indonesia, baik dalam negeri maupun luar negeri. Langkah ini membuka peluang bagi masyarakat umum untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui perdagangan kredit karbon, sambil mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Baca juga
- Ekosistem Karbon Biru: Mengapa Penting untuk Perlindungan Lingkungan?
- Peran Blue Carbon dalam Perlindungan Pantai: Ekosistem yang Mengendalikan Badai dan Kenaikan Permukaan Laut
Menggali Peluang Ekonomi dan Lingkungan Melalui Blue Carbon
Dengan berkembangnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, masyarakat semakin terlibat dalam inisiatif untuk mengelola blue carbon. Melalui bursa karbon pertama di Indonesia, masyarakat dapat memanfaatkan langkah-langkah konkret untuk menghasilkan keuntungan ekonomi sambil aktif berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca.
- Partisipasi dalam Proyek Lingkungan: Masyarakat dapat terlibat langsung dalam proyek-proyek pengelolaan blue carbon, seperti penanaman mangrove atau restorasi ekosistem pesisir. Keikutsertaan ini memungkinkan mereka berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
- Perdagangan Blue Carbon Credit: Dengan bursa karbon, blue carbon credit yang dihasilkan dari upaya pengelolaan dapat dijual. Masyarakat yang terlibat dalam proyek ini dapat memperoleh pendapatan tambahan dengan menjual kredit karbon mereka ke pihak yang membutuhkan.
- Dorongan pada Ekonomi Lokal: Peningkatan aktivitas ekonomi yang dihasilkan dari perdagangan kredit karbon dapat memberikan dorongan pada perekonomian lokal. Ini menciptakan peluang pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir.
Peresmian Bursa Karbon Pertama di Indonesia menjadi tonggak sejarah dalam upaya global melawan perubahan iklim. Melalui langkah-langkah konkret, Indonesia merintis jalan sebagai poros karbon dunia, dengan harapan tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga menggairahkan pertumbuhan ekonomi.
Pentingnya peran masyarakat dalam pengelolaan blue carbon semakin mendapat sorotan, terutama melalui potensi blue carbon credit. Dengan keterlibatan Sobat EBT Heroes, anak muda, dan masyarakat umum, proyek-proyek lingkungan menjadi lebih dari sekadar upaya pelestarian. Masyarakat dapat meraih manfaat ekonomi konkret melalui partisipasi dalam proyek, perdagangan blue carbon credit, dan diversifikasi ekonomi.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Tika Sari Safitri
Referensi
[1] Siaran Pers: Presiden Resmikan Bursa Karbon Indonesia
[2] Ganjar Mau Ajak Anak Muda dalam Proyek Karbon Biru, Apa Itu?
[3] 4 Fakta Bursa Karbon RI, Cara Kerja, Harga Karbon & Pemainnya