Negara-negara ASEAN bekerjasama dengan Finlandia untuk membangun masa depan ekonomi sirkular

Demi mewujudkan Net-Zero Emission yang menjadi komitmen diantara negara
anggota ASEAN di tahun 2050-2060, mengintegrasikan praktik ekonomi sirkular
dalam model bisnis mereka adalah hal yang penting untuk dilakukan. ASEAN
Circular Economy Forum (ACEF) 2023 memberikan ruang untuk berkolaborasi,
belajar, dan lebih memahami ekonomi sirkular sebagai sebuah pendekatan yang
menyeluruh dalam menentukan penawaran dan permintaan untuk mengubah model bisnis, model produk, dan preferensi konsumen diantara negara anggota ASEAN, Indonesia, dan Team Finland.

Negara ASEAN berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dalam perekonomian serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap pembangunan berlandaskan ekonomi sirkular di masa depan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan hilangnya sumber daya alam. Wilayah ini rata-rata menggunakan 10,8 ton material baru per orang per tahun, dimana jumlah ini sangat dekat dengan jumlah penggunaan material rata-rata secara global. Sementara itu, penggunaan sumber daya di wilayah ini juga masih bersifat linear dan menimbulkan sampah, dimana hanya 2,5% sampah yang dihasilkan di daur ulang dan digunakan Kembali untuk membuat produk baru.

Indonesia di sisi lain telah mengintegrasikan kebijakan ekonomi sirkular dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2020-2024. Kebijakan ini juga termasuk komitmen Indonesia untuk melakukan Pembangunan rendah karbon sebagai salah satu prioritas nasional untuk mencapai Net-Zero Emission pada 2060. Saat ini, dalam mengimplementasikan ekonomi sirkular di Indonesia, pemerintah berkomitmen untuk berkolaborasi dalam lima sektor prioritas, antara lain: makanan dan minuman, tekstil, konstruksi, retail, dan elektronik. Bertransisi ke praktik yang lebih sirkular dapat membantu tercapainya tujuan ini serta menciptakan lebih banyak peluang ekonomi dan lapangan pekerjaan hijau. Terlebih, solusi sirkular juga bermanfaat untuk iklim. Hal tersebut membantu negara anggota ASEAN untuk bisa mencapai target penurunan karbon mereka.

Ekonomi sirkular sering kali disalahpahami sebagai peningkatan proses daur ulang. Padahal, bertransisi ke ekonomi sirkular membutuhkan pendekatan secara keseluruhan, yang menangani baik penawaran dan permintaan untuk bisa mengubah sistem bisnis model,model produk dan preferensi konsumen. Transisi ini memberikan kesempatan bisnis yang lebih baik untuk solusi sirkular dan karbon-netral, inovasi, dan kemitraan baru di wilayah ASEAN.

Ilustrasi upaya mengurangi carbon dengan penanaman pohon. Sumber: Freepik.

Memahami keahlian Finlandia dalam ekonomi sirkular

Finlandia merupakan negara pertama di dunia yang menyusun peta jalan untuk ekonomi sirkular dan memiliki target untuk mencapai target karbon netral mereka di tahun 2035. Finlandia telah berhasil membangun kemitraan antara pemerintah, masyarakat umum, dan sektor swasta untuk bisa berjalan bersama dan mencapai tujuan karbon netral mereka. Finland memahami bahwa kolaborasi merupakan hal yang penting untuk menyampaikan tantangan yang mereka miliki secara efektif dalam melakukan transisi ini dan memanfaatkan peluang yang ada.

Beberapa negara anggota ASEAN telah mengadopsi ekonomi sirkular dalam strategi perekonomian nasional mereka dan sedang dalam proses menurunkan rencana ini menjadi aksi nyata. Ini memberikan kesempatan untuk bertukar pengalaman dan menjadi sarana pembelajaran bersama antara Finland dan negara ASEAN lainnya.

Di level global, transisi ke ekonomi sirkular yang bebas karbon sedang berlangsung. World Circular Economy Forum (WCEF) merupakan inisiatif Finlandia dan Finnish Innovation Fund Sitra Mereka menyelenggarakan kegiatan tahunan sebagai sebuah platform yang didedikasikan untuk mempercepat sirkularitas global. WCEF didorong oleh visi untuk menciptakan ekonomi, bisnis, dan pekerjaan baru melalui solusi sirkular yang mampu mengatasi kerusakan di planet ini.

Untuk mendukung ASEAN menuju ekonomi sirkular yang bebas karbon, rangkaian acara regional dari WCEF, ASEAN Circular Economy Forum (ACEF) 2023 akan dilaksanakan pada 8-9 November 2023 di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Finlandia dan Business Finland (Team Finland), ASEAN Secretariat, Finnish Innovation Fund, Sitra & WCEF, Greeneration Foundation & Indonesia Circular Economy Forum, dan Kementerian PPN/Bappenas, yang bekerjasama dengan European Union, the EU-funded Enhanced Regional EU-ASEAN Dialogue Instrument (E-READI), dan ASEAN Circular Economy Stakeholder Platform (ACESP). Melalui kegiatan ini, Team Finland berharap bisa bekerjasama dengan masyarakat Indonesia dan sektor swasta untuk bisa berkolaborasi dalam menciptakan teknologi baru dan solusi untuk mengatasi masalah perubahan iklim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Comment