Mengenal Ekosistem Karbon Biru: Si Cantik Nan Kuat Terumbu Karang

Ekosistem Terumbu Karang. zonaebt.com
Ilustrasi terumbung karang. Sumber: Pexels
  • Terumbu karang yang merujuk pada ekosistem karbon biru yang berada di perairan.
  • Terumbu karang dapat ditemukan di perairan tropis dan subtropis.
  • Jenis terumbu karang dapat diklasifikan menjadi tiga macam.

Terumbu karang menjadi salah satu komponen penting dari ekosistem karbon biru yang merujuk pada ekosistem perairan. Selain menyediakan tempat bagi berbagai spesies laut dan mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi, terumbu karang juga menyediakan komponen ekosistem yang sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim global. Yuk, Sobat EBT Heroes makin tahu Indonesia akan sumber daya terumbu karang hingga manfaatnya bagi ekosistem.

Terumbu Karang: Eksostisme di Bawah Laut

Ekosistem terumbu karang adalah lingkungan unik yang terbentuk di perairan dangkal, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Terumbu karang terbentuk dastruktur batu kapur yang terbentuk dari kerangka karang yang dihasilkan oleh koloni mikroorganisme laut yang disebut polip karang. Keindahan dan keanekaragaman hayati yang ada di bawah permukaan air di ekosistem terumbu karang membuatnya menjadi salah satu ekosistem yang paling menarik dan paling penting di planet ini.

Sebaran terumbu karang yang paling melimpah dapat ditemukan di wilayah tengah dan timur Indonesia, seperti perairan Sulawesi, Maluku, bagian barat Papua, dan Nusa Tenggara. Di sisi lain, tingkat keragaman terumbu karang di daerah sekitar Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, cenderung lebih rendah karena dipengaruhi oleh aliran sungai dan gelombang laut yang kuat. Terdapat sekitar 569 jenis terumbu karang keras di Indonesia. yang mencakup 67% dari total 845 spesies terumbu karang di seluruh dunia.

Baca juga



Klasifikasi Terumbu Karang

Ekosistem Terumbu Karang. Sumber: Pexels

Terumbu karang dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya: kemampuan memproduksi kapur, bentuk dan tempat tumbuh, dan letak distribusi.

1. Terumbu Karang: Kemampuan memproduksi kapur

Terumbu karang terbagi menjadi dua jenis berdasarkan kemampuannya dalam memproduksi kapur, yaitu karang hermatipik dan karang ahermatipik. Karang hermatipik mampu membentuk struktur terumbu dan ditemukan di daerah tropis. Karang ini hidup dalam simbiosis mutualisme dengan zooxanthellae (jenis alga uniseluler seperti Gymnodinium microadriatum, yang berada di jaringan polip binatang karang). Alga tersebut menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang digunakan oleh karang.

Sementara itu, karang juga memberikan nutrisi inorganik seperti nitrat, fosfat, dan karbon dioksida untuk zooxanthellae. Hasil dari proses ini adalah terbentuklah endapan kalsium karbonat yang membentuk struktur terumbu karang. Karang hermatipik umumnya ditemukan di perairan dangkal dengan cahaya matahari cukup dan suhu air hangat antara 25—32°C. Di sisi lain, karang ahermatipik tidak membentuk terumbu.

2. Terumbu Karang: Bentuk dan Tempat Tumbuh

Terumbu karang juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan tempat tumbuhnya. Ada empat jenis terumbu karang berdasarkan klasifikasi ini. Pertama, Terumbu (Reef) adalah endapan batu kapur, terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan oleh hewan karang dan biota lain seperti alga berkapur. Kemudian, ada Karang (Koral) yang merupakan hewan dari Ordo Scleractinia yang mampu menghasilkan CaCO3. Ketiga, Karang Terumbu, karang jenis ini penyusun utamanya adalah struktur terumbu atau disebut sebagai “karang hermatipik lunak” yang menghasilkan kapur. Terakhir, Terumbu Karang yang berada di dasar laut tropis dan didominasi oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3), terutama jenis karang batu dan alga berkapur.

3. Terumbu Karang: Letak

Terumbu karang juga dapat dibedakan berdasarkan letaknya. Terdapat empat jenis terumbu karang berdasarkan klasifikasi ini.

  • Terumbu Karang Tepi (Fringing Reefs): Karang ini juga disebut sebagai karang penerus, bersifat paling umum dan sederhana. Jenis terumbu karang ini banyak ditemukan di pinggir pantai di wiayah tropis dan berkembang di sebagian besar pesisir pulau-pulau besar. Mereka dapat tumbuh hingga kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke arah laut lepas.
  • Terumbu Karang Penghalang (Barrier Reefs): Terumbu karang ini mirip dengan terumbu karang tepi, namun terletak lebih jauh dari pinggir pantai sekitar 0.5-2 km ke arah laut lepas, dan dapat mencapai kedalaman hingga 75 meter.
  • Terumbu Karang Cincin (Atolls): Terumbu karang ini banyak ditemukan di daerah tropis di Samudra Atlantik. Jenis ini mengelilingi pulau-pulau vulkanik yang tenggelam dan berbentuk cincin besar menyerupai pulau.
  • Terumbu Karang Datar (Patch Reefs): Terumbu karang datar adalah terumbu karang yang tumbuh di dasar laut tropis.

Baca juga



Manfaat Terumbu Karang Bagi Lingkungan

Ekosistem Terumbu Karang. Sumber: Pexels

Manfaat terumbu karang bagi lingkungan sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Manfaat utamanya seperti melindungi pantai dari gelombang dan ombak laut, stabilisasi substrat bawah air untuk mencegah abrasi pantai, serta mengabsorpsi karbon dioksida dari air laut untuk membantu mengurangi perubahan iklim. Selain itu, terumbu karang berperan sebagai filter alami yang menetralisir polutan dalam air laut, menyediakan beragam habitat bagi berbagai bentuk kehidupan laut, dan menjadi tempat penting bagi pemijahan dan pelestarian biota laut.

Lebih spesifiknya, terumbu karang juga menjadi aset penting dalam mengendalikan emisi karbon dioksida (CO2) dan memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim global. Proses ini menyerap CO2 yang disebut kalsifikasi. Ketika terumbu karang tumbuh, polip karang mengeluarkan kalsium dan karbonat dari air laut untuk membentuk kerangka kapur yang keras. Sehingga, proses ini secara efektif mengikat CO2 dari air laut ke dalam struktur terumbu karang.

Kalsifikasi terumbu karang adalah contoh konkret dari ekosistem karbon biru. Istilah “karbon biru” mengacu pada kemampuan ekosistem perairan, seperti terumbu karang, padang lamun, dan hutan bakau, untuk menyerap dan menyimpan karbon dari atmosfer atau dari ekosistem laut itu sendiri.

Dengan melakukan klasifikasi, terumbu karang tidak hanya membantu mengurangi jumlah CO2 di atmosfer, tetapi juga menyimpan karbon dalam bentuk kalsium karbonat dalam struktur mereka. Hal ini menjadi kontribusi penting dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer.

Selain perannya dalam mitigasi perubahan lingkungan, terumbu karang juga mendukung keanekaragaman hayati dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut. Hal ini menjadikan terumbu karang sebagai salah satu ekosistem paling penting dan kompleks di dunia dalam menjaga keseimbangan lingkungan laut global.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Tika Sari Safitri

Referensi:

[1] M. Yusuf, “Kondisi Terumbu Karang Dan Potensi Ikan Di Perairan Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara,” Buletin Oseanografi Marina, vol. 2, no. 2, pp. 54-60, Apr. 2013. https://doi.org/10.14710/buloma.v2i2.6940

[2] TERUMBU KARANG

[3] Ayunda Annisa Putri, Aji Ali Akbar, Romiyanto Romiyanto, “EKOSISTEM PESISIR SEBAGAI PENGHASIL KARBON BIRU”,       JEPTEC, vol. 1 no. 1, pp. 13-29, Des. 2022. https://doi.org/10.31764/jeptec.v1i1.11949

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

173 Comment

  1. Профессиональный сервисный центр по ремонту бытовой техники с выездом на дом.
    Мы предлагаем: сервисные центры по ремонту техники в мск
    Наши мастера оперативно устранят неисправности вашего устройства в сервисе или с выездом на дом!