Implementasi Carbon Capture Storage (CCS) demi Indonesia Net Zero Emisi pada Tahun 2060

 

Kenampakan Kota di Indonesia dengan Lingkungan yang Bersih. Source https://unsplash.com/photos/people-walking-on-street-during-daytime-FTm9yWZWN68
  • Teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Implementasinya di Indonesia
  • Optimalisasi Carbon Capture Storage (CCS) untuk Pencapaian Net Zero Emisi
  • Dampak dan Manfaat Jangka Panjang Carbon Capture Storage (CCS)

 Sudahkah Sobat EBT Heroes berkenalan dengan Carbon Capture Storage (CCS)?

Perubahan iklim merupakan ancaman global yang membutuhkan tindakan cepat dan komprehensif dari seluruh negara di dunia. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat emisi gas rumah kaca yang signifikan, memiliki tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi dan berkontribusi terhadap pencapaian target net zero emisi pada tahun 2060. Salah satu teknologi yang menjanjikan dalam upaya ini adalah Carbon Capture Storage (CCS) atau penangkapan dan penyimpanan karbon. Teknologi ini memungkinkan pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) dengan cara menangkap CO2 yang dihasilkan oleh pembangkit listrik dan industri terkait lalu menyimpannya di bawah tanah secara aman.

Aktivitas Industri Ditinjau dari Satelit Udara. Source https://www.freepik.com/free-photo/view-power-plant-emitting-co2-near-forest_31481304.htm#fromView=keyword&page=1&position=1&uuid=efaf7572-131d-41cd-afa5-da30e22daf6c

Baca juga



Teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Implementasinya di Indonesia

Mewujudkan Lingkungan yang Rendah Karbon. Source https://www.freepik.com/free-vector/gradient-carbon-neutral-illustration_27259145.htm#fromView=keyword&page=1&position=29&uuid=42a063f1-baf0-492f-a0f0-75e9cf8f7704

Carbon Capture Storage (CCS) adalah teknologi yang dirancang untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Proses Carbon Capture Storage (CCS) terdiri dari tiga tahap utama: penangkapan, transportasi, dan penyimpanan. Pada tahap penangkapan, karbon dioksida (CO2) dipisahkan dari gas buang menggunakan berbagai teknik, seperti absorpsi kimia, adsorpsi fisik, dan membran. Selanjutnya, karbon dioksida (CO2) yang telah ditangkap, diangkut melalui pipa atau kapal ke lokasi penyimpanan yang umumnya berada di formasi geologi seperti lapisan batuan berpori atau sumur minyak dan gas yang tidak lagi produktif.

Di Indonesia, implementasi Carbon Capture Storage (CCS) memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Indonesia memiliki potensi besar untuk menerapkan Carbon Capture Storage (CCS) mengingat banyaknya sumber emisi baik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan industri berat. Namun, tantangan yang dihadapi meliputi biaya yang tinggi untuk pembangunan dan operasional, kebutuhan akan regulasi yang jelas, serta perlunya peningkatan kesadaran dan dukungan dari masyarakat. Meskipun demikian, dengan investasi yang tepat dan dukungan kebijakan yang tepat, Carbon Capture Storage (CCS) dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) di Indonesia.

Baca Juga



Optimalisasi Carbon Capture Storage (CCS) untuk Pencapaian Net Zero Emisi

Untuk mencapai target net zero emisi pada tahun 2060, Indonesia perlu mengoptimalkan penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dengan strategi yang komprehensif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pengembangan Infrastruktur Carbon Capture Storage (CCS)

Investasi dalam pengembangan infrastruktur Carbon Capture Storage (CCS) dalam pembangunan fasilitas penangkapan, jaringan transportasi CO2, dan lokasi penyimpanan sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi ini. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait perlu menaruh perhatian yang besar dan serius terhadap infrastruktur yang akan digunakan.

2. Kerja Sama dengan Negara-Negara Maju

Indonesia dapat memanfaatkan kerja sama internasional dengan negara-negara maju yang telah mengembangkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS). Misalnya, dengan melakukan transfer teknologi, melakukan penelitian bersama, dan mendapat suntikan dana dari lembaga internasional. Dengan demikian, dapat mempercepat penerapan Carbon Capture Storage (CCS) di Indonesia.

3. Regulasi dan Insentif

Pemerintah perlu terlibat dalam mengembangkan regulasi yang mendukung penerapan Carbon Capture Storage (CCS) termasuk dengan pemberian insentif bagi perusahaan yang menerapkan teknologi ini. Kebijakan yang jelas dan mendukung akan memberikan kepastian bagi investor dan mendorong adopsi Carbon Capture Storage (CCS).

4. Riset dan Inovasi

Riset dan inovasi berperan penting terutama dalam menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi. Penelitian tentang penggunaan bahan baru dan teknik penangkapan yang lebih efisien dapat membantu mengoptimalkan penerapan Carbon Capture Storage (CCS).

5. Peningkatan Kesadaran Publik

Dalam hal edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Carbon Capture Storage (CCS) dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, dukungan publik akan memainkan peran penting dalam penerimaan dan keberhasilan implementasi teknologi ini.

Dampak dan Manfaat Jangka Panjang Carbon Capture Storage (CCS)

Implementasi Carbon Capture Storage (CCS) memiliki dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi Indonesia. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan teknologi ini:

1. Penggunaan Carbon Capture Storage (CCS) dapat secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sektor energi dan industri. Hal ini akan membantu Indonesia mencapai target net zero emisi pada tahun 2060 dan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim global.

2. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menyebabkan emisi tinggi, Carbon Capture Storage (CCS) dapat mendukung transisi ke energi bersih dan terbarukan dan menjadi langkah yang konkret terutama pada kota metropolitan. Selain itu, teknologi ini memungkinkan penggunaan bahan bakar fosil yang lebih bersih dan efisien dalam jangka waktu pendek hingga menengah.

3. Saat pengembangan dan operasional infrastruktur Carbon Capture Storage (CCS) berlangsung akan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, seperti sektor konstruksi, teknologi, dan penelitian. Hal ini dapat memberikan dorongan bagi perekonomian lokal dan nasional.

4. Dengan mengurangi emisi karbon dioksida (CO2), Carbon Capture Storage (CCS) dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada ekosistem dan keanekaragaman hayati. Teknologi ini juga berpotensi mendukung upaya restorasi lahan yang telah terdegradasi oleh aktivitas industri.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor : Aghnia Tazqiah

Referensi:

[1] Carbon Capture, Utilisation and Storage

[2] Global CCS Institute. “The Global Status of CCS”

[3] Carbon Dioxide Capture and Storage

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Comment